Clue 01

1.6K 414 61
                                    

Pesanan nasi goreng dan ayam geprek Hyun Jae sudah datang. Diawali menyesap teh lemon hangat, ia pun mulai menyuap nasi goreng itu. Rasa gurih dan manis khas nasi goreng Warung Jawa pun langsung memanjakan lidahnya. Lalu beralih mulai memakan ayam geprek.

Hyun Jae tampak lahap memakan menu Indonesia kesukaannya ini. Peluh memenuhi jidatnya, efek kepedasan. Teh lemon hangatnya pun sudah kosong dan ia segera memesan teh botol dingin.

Di sela-sela menghabiskan nasi goreng, ponsel Hyun Jae berderit.

Sebuah telepon dari Ye Jun Hyeong. Hyun Jae pun gesit mengangkatnya.


"Yoboseyo."

"Apa kau menemukan sesuatu, Hyeong?" Tanpa basa-basi, Hyun Jae langsung melontarkan pertanyaan itu pada Ye Jun yang tak lain adalah asisten detektif swasta yang disewanya untuk menyelidiki kasus kematian Jiyeon.

"Iya, aku menemukan tanaman beracun di kebun mini yang ada di atap rumah Mi Cha."

Dahi Hyun Jae berkerut. "Tanaman beracun apa, Hyeong?"

"Hemlock water dropwort."

"Hemlock water dropwort?" Dahi Hyun Jae berkerut lagi. Ia baru mendengar nama tanaman beracun jenis itu.

"Ini adalah racun unik yang bisa membuat korbannya tersenyum, Hyun Jae."

"Apa? Yang benar saja racun-racun bisa membuat korbannya, alias yang meminum itu tersenyum. Ini bukan waktunya untuk bercanda. Katakan yang sebenarnya dan jelas, Hyeong!" cicit Hyun Jae. Kesal pada Ye Jun yang malah asal bicara. Ia pun menghempaskan napasnya kasar kala es teh botol pesanannya datang.

"Aku serius. Hemlock water dropwort atau sebut saja seledri air adalah racun yang tidaklah terasa pahit, melainkan manis. Dan--"

"Oh, jadi karena rasanya manis, Jiyeon meminumnya seperti rasa teh manis, seperti itu? Lalu dia tersenyum karena itu sebelum meninggal? Aneh!" interupsi Hyun Jae. Membuka botol teh, meneguknya sejenak.

"Ya! Dengarkan penjelasanku dulu. Kau ini gemar sekali memotong perkataanku!"

"Baiklah." Hyun Jae meneguk teh botolnya lagi.

"Racun ini bisa membuat korbannya tersenyum bukan karena rasa manis yang ada, melainkan karena racun ini bekerja menyerang saraf, menimbulkan kontraksi pada otot wajah dengan rahang mengalami trismus, dan tegangnya otot-otot pengunyah. Karena itu timbullah sebuah senyuman pada korbannya, tetapi bukanlah senyum manis, adanya senyum sinis."

Tidak langsung berkomentar, Hyun Jae tampak diam dengan raut muka memikirkan sesuatu.

"Jadi, pertanyaannya, apakah Jiyeon dulu jasadnya tersenyum sinis seperti Joker, Hyun Jae?"

Hyun Jae masih membisu. Tetiba kepalanya terasa pening. "Aku tidak tahu, Hyeong. Saat kematiannya, aku sedang ada urusan di Paris. Aku tidak sempat melihat wajahnya untuk kali terakhir. Aku hanya sempat bertelepon dengannya sebelum dia meninggalkanku, saat itu dia baru saja sembuh dari demam, dan katanya dia baik-baik saja," ujarnya.

"Oh. Baiklah. Maaf, aku lupa jika kau tidak bisa mendampingi Jiyeon di kali terakhir itu."

"Tidak masalah, Hyeong. Jadi, apakah barusan itu sudah cukup bukti untuk menggugat Mi Cha?"

Syahadat di Langit SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang