10. Tired

49.9K 7.3K 1.3K
                                    

Jisung sedang duduk diatas kasurnya.

Melamun.

Jisung tahu, tak akan ada kata maaf untuknya. Jisung sedikit menyesal karena secara terang terangan mengatakan bahwa dia membenci mereka.

Kini Jisung yakin, hyung nya akan semakin membenci dirinya sekarang.

"Eomma, bawa Jisung pergi...."

Jaemin tengah melamun di dalam kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin tengah melamun di dalam kamarnya. Membuat si saudara kembar juga ikut melamun dan menutup mulutnya rapat rapat.

"Kenapa dia marah?" Tanya Jaemin dengan pandangan kosong.

"Nuguya?"

"Jisung. Aku heran kenapa dia marah dan mengatakan dia membenci kita. Lucu sekali anak siapa itu!" Kekehnya pelan.

Jeno hanya menanggapi saudara kembarnya dalam diam.
"Tapi sepertinya dia bersungguh sungguh...."

"Itu bagus, aku harap dia bisa membunuh dirinya sendiri!"

"Entahlah...."

Jaemin mengepalkan tangannya erat.

Sementara itu, Chenle sedang duduk di tepi kolam renang bersama Haechan. Keduanya juga melamun dan masih memikirkan apa yang baru saja mereka alami.

"Menurutmu, apakah Jisung beru sungguh sungguh?" Tanya Haechan membuka pembicaraan.

"Sepertinya begitu...."

"Dasar anak sialan itu...." Desis Haechan pelan.

"Hyung...." Panggil Chenle pelan.

"Hmm?"

"Aku ingat sesuatu...."

"Apa itu?"

"Saat malam pertama di camp, aku sekamar dengan Jisung. Malamnya sebelum tidur, aku tak sengaja menciptakan kebakaran kecil di kamar. Aku dan yang lain meminta pertolongan, tapi kami tak tahu jika Jisung masih tertinggal di dalam kamar. Aku kembali bersama guru guru dan berhasil memadamkan api itu."

"Tapi kami melihat Jisung bergitu panik seperti orang gila. Dia menggedor gedor jendela cukup keras dan meminta tolong agar segera keluar. Padahal api sudah padam, tetapi dia bertingkat seolah api itu sudah melalap habis seisi penginapan. Kami memanggilnya, namun dia tak menggubris panggilan kami dan semakin berteriak kencang. Ketika dia tersadar, dia begitu malu dan berlari pergi ke luar."

"Menurutmu itu kenapa?" Tanya Chenle pada Haechan setelah dia membiarkan lelaki itu mendengar ceritanya.

"Apakah Jisung taruma dengan kejadian itu?"

Haechan sontak mengangkat kepalanya. Dia menatap Chenle sendu, sebelum lelaki itu kembali mengalihkan pandangannya.

"Jangan ungkit kejadian itu lagi, Chenle~ya..." Balasnya pelan.

My Everything || NCT dream [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang