12. About Sick & Hurt

51.2K 7.1K 1.2K
                                    

"Ututututu, Chenle neomu kiyowo!!!!" Jaemin sedang menyuapi Chenle layaknya seorang ibu menyuapi bayinya.

Mark dan yang lain terkekeh pelan melihat tingkah absurd Jaemin.

"Kau sepertinya memang sangat ingin punya anak...." Ejek Haechan sinis.

"Memang. Tapi kalau anaknya sepertimu, lebih baik ku jual saja!" Balas Jaemin tak kalah sinis.

Jeno tertawa pelan mendengar balasan tajam dari kembarannya.

"Untunglah, malam ini Chenle boleh pulang." Ucap Renjun lega.

"Iya, kau tertabrak mobil. Tapi hanya mendapat luka jahitan saja! Memang kepalamu begitu besar...." Haechan memulai ulahnya lagi.

Chenle mengerucutkan bibirnya sebal dan menatap Jaemin. Meminta pembelaan. Jaemin yang peka pada keinginannya adiknya itu lantas memukul kepala Haechan dengan sendok yang dia pegang.

"Sadar! Kepalamu juga besar!" Balas Jaemin.

Semua yang ada disana tak bisa menahan tawanya. Termasuk si sulung Mark yang tertawa lepas melihat tingkah lucu keduanya.

Icung tak mau punya kepala seperti Lele hyung! Kepalanya sangat besar, menyamai kepala Echan!!!

Tawa Mark terhenti ketika suara itu kembali terlintas dikepalanya.

"Eomma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eomma....."

Jisung menatap langit langit gudang. Tubuhnya sudah tak bisa lagi digerakkan. Jisung baru saja sadar dari pingsannya.

"Sakit....."

Jisung menutup matanya. Mencoba menghilangkan rasa pening yang luar biasa menyerah kepalanya.

"Bawa Jisung pergi......"

"Jebal....."

Jisung melihat tali tambang yang cukup besar di sudut gudang.

Dia merangkak sekuat yang dia bisa, lantas meraih tali itu.

Jisung menatap langit langit gudang, tepatnya lampu gantung yang ada diatas.

Jisung berusaha bangkit sambil bertopangan pada dinding. Jisung memanjat kardus kardus yang ada disana dan melepaskan lampu gantung itu.

Menyisakan sebuah paku yang tertancap.

Jisung kengikat tali tambang itu menjadi sebuah simpul. Lantas menggantungkannya.

Jisung menatap tali itu sebentar, lantas memasukkan kepalanya.

Jisung melompat dari pijakannya. Membuat tubuhnua tergantung di tali itu.

Perih.

Sesak.

Sakit.

Semuanya bercampur menjadi satu. Jisung masih tergantung dengan lehernya yang sakit luar biasa sebelum tali itu putus dan menghempaskan tubuhnya ke lantai.

My Everything || NCT dream [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang