Sudah 3 bulan mata lentik yang selalu menatap sendu itu tertutup rapat.
Tubuh ringkih nya itu masih senantiasa terbaring diatas bangsal rumah sakit. Dengan banyak selang yang dipasangkan ke dalam tubuhnya.
Mark menatap iba adik bungsunya itu. Tangannya senantiasa menggenggam erat tangan Jisung, sementara tangan yang lain mengelus kepala si bungsu itu.
Sudah 3 bulan dia tak kembali ke rumah. Dia selalu ingin menemani adiknya itu disini. Biarlah Renjun yang mengurus perusahaan, sementara dia menjaga Jisung.
Mulutnya tak henti memanjatkan dia untuk si bungsu, dia benar benar menyesal saat ini. Dia benar benar tersiksa dengan semua rasa penyesalan itu.
"Jisung bangun, ya? Demi hyung...." Lirih Mark.
"Setidaknya beri hyung kesempatan untuk memperbaiki semuanya...."
Mark mengelus pipi pucat Jisung yang semakin tirus itu. Dia benar benar tak tega. Dengan banyak selang yang dipasangkan ke tubuh Jisung.
Tuhan memang baik. Dan sepertinya hal itu berlaku untuk Mark pagi itu.
Tangan Jisung yang ada digenggaman Mark bergerak perlahan.
Mari benar benar terkejut, dan segera menekan tombol pemanggil dokter otomatis.
Perlahan mata Jisung terbuka, hal yang pertama kali dia lihat adalah Mark yang menangis sambil memanggil namanya.
Jisung menajamkan pendengarannya, dia benar benar takut jika semua itu hanya mimpi. Sebelum banyak dokter dan perawat yang menghalangi pandangannya.
Sementara itu, Mark menekan nomor Renjun dengan tangan genetar. Jisung sedang diperiksa di dalam, dan dia menunggu di luar.
"Renjun!"
"Wae hyung? Gwaenchana?"
"Jisung sadar...." Lirih Mark.
"MWO?! JINJJA?!!!"
Mark mengusap air matanya yang sudah turun dengan deras.
"Cepatlah kesini bersama yang lain..."
"Jisung, kau sudah sadar. Ada yang sakit?"
"Semuanya...." Lirih Jisung lemah.
Dokter bernama Jaehyun itu mengangguk.
"Tahan, ya? Nanti juga akan hilang....""Dokter...."
"Hmm?"
"Penyakitku?"
Dokter Jaehyun tersenyum tipis. Memang, Jisung pernah menjadi pasiennya. Saat Jaemin membawa Jisung usai anak itu mencarinya.
"Mian Jisung~ah, aku tak bisa lagi menyembunyikan hal itu. Aku sudah memberitahukan semuanya pada mereka..."
Wajah lemah Jisung menatap dokter tampan itu dengan pandangan kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Everything || NCT dream [SUDAH TERBIT]
Fanfic"Markeu hyung, Jisung mau tanya..." "Mau tanya apa?" "Jisung ingin buat puisi tentang saudara, tapi saem menyuruh untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa inggris. Jisung, kan sangat sayang sama hyung. Hyung itu segalanya bagi Jisung. Ohh! Segalanya b...