Jaemin melangkah pelan meninggalkan taman. Matanya berkaca kaca dan siap menumpahkan cairan liquid itu kapan saja.
Namun langkahnya terhenti ketika mendengar suara batuk yang cukup keras. Jaemin membeku seketika ketika mendengar suara batuk itu.
Jaemin berbalik. Sedikit terperanjat saat Jisung tak mengikutinya pulang. Memang dia benar benar ingin pulang, tapi dia mengira jika Jisung mengikutinya dari belakang.
Jaemin berlari kembali ke arah taman. Disana, dia menemukan adik bungsunya dmsednag terkapar di tanah dengan tubuh lemas dan terus terbatuk batuk.
Hidungnya mengeluarkan darah. Jisung kembali terbatuk keras.
Jaemin membeku ketika melihat adiknya muntah darah. Jisung tampak sangat kesulitan bernafas. Nafasnya tersendat dan dia berusaha mengais udara sebanyak mungkin.
Jaemin berlari dan menghampiri adiknya itu.
"Yakk, kau kenapa?!!!" Tanyanya panik.Jisung tidak bisa menjawab karena dia benar benar kesulitan bernafas.
Jisung mencengkeram tangan Jaemin kuat sampai Jaemin merintih kesakitan.
"Hahhhhh... Aku.... Tidak bisa..... Bernafas....."
Jaemin semakin panik saat tahu adiknya tidak bisa bernafas. Tanpa berpikir panjang, Jaemin segera menggendong Jisung dan berlari secepat mungkin menuju rumah sakit terdekat.
Dia abaikan punggung yang sudah terkena darah karena Jisung.
Untunglah ada rumah sakit di dekat sana, Jaemin berteriak kalap memanggil dokter.
"DOKTER!!!! DOKTER!!!!! TOLONG AKU!!!!"
Beberapa dokter dan suster segera menghampiri Jaemin sambil membawa brankar rumah sakit.
Jaemin segera membaringkan Jisung yang masih kesulitan bernafas. Wajah adiknya itu pucat dan sudah membiru. Mereka berlari secepat mungkin menuju ruang gawat darurat.
"Tolong tunggu di luar...."
Jaemin tak bisa berbuat apa apa ketika suster menutup pintu ruangan gawat darurat itu. Jaemin hanya bisa duduk termenung di kursi tunggu.
Niatnya ingin menghubungi yang lain, tapi dia tak membawa ponsel.
Jaemin membayangkan bagaimana bisa Jisung kesulitan bernafas dan terbatuk keras sampai muntah darah sebanyak itu.
Jaemin mengacak rambutnya frustasi.
Pukul 9.30 KST
Sudah 2 jam Jaemin menunggu di depan pintu ruang gawat darurat. Tapi masih belum ada kepastian dari para dokter.
Jisung muali berteriak frustasi. Wajahnya benar benar menunjukkan gurat kepanikan.
Tiba tiba, pintu terbuka lebar dan dokter keluar.
Jaemin segera menghampirinya.
"Apa yang terjadi?"
"Jisung mengalami dehidrasi parah dan kelelahan yang berlebihan. Asam lambungnya naik berkali lipat. Itu yang membuatnya muntah darah dan kesulitan bernafas."
Jaemin menghela nafas lega ketika mendengar penjelasan dokter.
"Kalau begitu saya permisi." Jaemin membungkuj dan mengucapkan terimakasih kasih pada dokter itu.
Sementara itu, Jisung duduk berlahan di bangsal rumah sakit.
"Apapun yang terjadi. Tolong rahasiakan tumorku dan asma yang akubderita, jangan ceritakan ini pada hyung ku..."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Everything || NCT dream [SUDAH TERBIT]
Fanfiction"Markeu hyung, Jisung mau tanya..." "Mau tanya apa?" "Jisung ingin buat puisi tentang saudara, tapi saem menyuruh untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa inggris. Jisung, kan sangat sayang sama hyung. Hyung itu segalanya bagi Jisung. Ohh! Segalanya b...