Jisung kembali ke rumahnya dengan langkah gontai. Saat dia membuka pintu, dia disuguhkan dengan tatapan para hyung nya yang sedang makan malam.
Ya, Jisung kembali saat malam hari. Mencoba untuk menghindari Jeno. Sementara Jeno pulang terlebih dahulu dengan perasaan kalut.
Mereka menatap Jisung sebentar, lantas kembali melanjutkan makan malam mereka. Begitu pula Jisung yang kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar.
Ketika pintu kamar si bungsu tertutup, tatapan keenamnya berubah menjadi sendu.
"Kalian ingat hari ini hari apa?" Tanya Mark pada adik adiknya.
Mereka mengangguk pelan.
"Aku ingat, sangat ingat." Ucap Chenle pelan.
Begitu pula dengan yang lain. Dulu, hari ini adalah hari yang mereka tunggu tunggu. Mereka akan bangun pagi dan bersama sama ke kamar adik bungsunya sambil membawa kue besar.
"Hari ini ulang tahunnya Jisung..." Lirih Jaemin.
"Yang ke 18..." Tambah Jeno.
"Tak terasa, Jisung sudah memasuki usia 18 tahun....." Sambung Mark sedih.
"Dan sudah 8 tahun sejak kita membencinya...." Sambung Haechan.
"Lalu kita harus bagaimana?" Tanya Chenle.
"Kita tidak mungkin merayakannya...." Sambung Chenle lagi.
Jisung tengah duduk melamun sambil menatap foto sang ibu yang begitu dia rindukan.
"Eomma....."
"Hari ini ulang tahun Jisung... Eomma tak mau memberi ucapan selamat?"
Jisung menyeka air matanya yang hampir terturun.
"Eomma, jinjja neomu bogoshipo...."
Jisung lantas kembali menyimpan foto sang ibu di laci nakasnya paling bawah. Lantas, dia menatap langit langit kamar dengan tatapan kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Everything || NCT dream [SUDAH TERBIT]
Fanfic"Markeu hyung, Jisung mau tanya..." "Mau tanya apa?" "Jisung ingin buat puisi tentang saudara, tapi saem menyuruh untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa inggris. Jisung, kan sangat sayang sama hyung. Hyung itu segalanya bagi Jisung. Ohh! Segalanya b...