13. Domba

25 6 4
                                    

Nai tidak bisa menerima patah hati ini. Sudah berapa kali cintanya dipatahkan oleh gadis yang sama?

Ya

Gadis itu

Amanda

Dia terus menerus menerobos cintanya. Bahkan menganggapnya gadis tidak benar karena menyukai 2 pria sekaligus.

Padahal kata-kata itu bagaikan pisau berujung 2.

Naisya ingin menyukai Arga, namun dihalang Amanda. Saat ia ingin beralih lagi ke Dirga, lagi-lagi dia muncul.

Apa-apaan gadis itu?
Dia pikir dia siapa?

Rupanya dibalik Amanda si cantik jelita yang terlihat sepi terdapat ke egoisan busuk.

Dan apa yang harus dilakukan ke orang yang busuk?

Balas dendam
_________________________________________
Naisya keluar dari lift dengan tampang yang nanar. Ia seperti orang habis dipukuli.

Orang-orang yang dilewatinya pasti terpaku padanya.

Berpikir, "Ada apa dengan Naisya?", "Siapa yang memukulinya?"

Tapi memang itu tujuan Naisya.
Dia akan membalas kejahatan Amanda pada dirinya. Ia akan menghukum gadis berbibir merah itu dengan pantas.

"Jadi ya aku kepincut...", cerita Amanda di lorong terhenti saat mata Arga terpaku pada sesuatu dan berhenti melangkah. Amanda pun bingung dan menatap ekspresi terkejut Arga, sebelum ia berbalik dan ikut melihat apa yang dia lihat.

Naiysa
Babak belur
Dan membeku di tempat saat melihat Amanda.

Tatapan matanya seperti ketakutan, seperti di terror, seolah mengatakan bahwa Amanda adalah orang yang menyebabkan babak belur ditubuhnya.

"Naisya?", panggil Arga. Namun gadis itu tersentak dan langsung berbalik meninggalkan mereka.

Hal ini tentu saja membuat Arga bingung, apalagi ia kabur. Naisya bukan orang yang takut atau lari dari masalah.

Namun kalau sampai babak belur begini...siapapun akan berpikir Naisya disakiti.

"Arga-!", belum sempat Amanda berkata, Arga sudah berlari menyusul Naisya, meninggalkannya. Amanda sendiri pun jadi bertanya-tanya ada apa.

Arga berlari ke sana sini mencari Naisya, walaupun bukan urusannya ia ingin tetap tau ada apa dengannya.

Setelah menyusuri setiap lantai gedung SMA, ia akhirnya menemukan Naisya di ruang UKS.

Seorang diri, gadis itu menangis di salah satu kasur. Arga bisa mendengar isakan tangisnya, iapun perlahan memasuki ruangan, dan mencari dimana gadis itu duduk.

Tirai pertama, kedua, ketiga tidak ada.
Dia ada di tirai ke 4, menangis di atas kasur.

"Nai?"
"PERGI!!", jerit Naisya melempar botol plastik kosong yang langsung mengenai kepala Arga. Namun Arga tetap mendekatinya sebelum ia terhenti melihat paha Naisya.

Tidak hanya disitu, tapi di lengan, tangan, bahkan betisnya dihiasi dengan lebam-lebam.

"Nai...", panggil Arga menatap Naisya dengan ekspresi terkejut. Naisya masih menangis, dan tidak menjawab apa-apa.

"Nai! Kasih tau gue, ini kenapa?!", tanya Arga duduk disebelah Naisya yang langsung membuang muka.

Tapi setelah sesaat, gadis itu menoleh, dan membuat Arga lebih terkejut lagi.

Keningnya seperti habis dibentur ke tembok, sudut bibirnya baret, dan mata kirinya biru.

Apa yang telah dilalui gadis ini...

DirgantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang