11. Apa maumu?

43 11 9
                                    

Naisya seperti biasa datang ke sekolah. Setelah memarkirkan mobilnya, ia menaikit tangga, berjalan menuju pintu masuk sekolah di gedung pencakar langit ini.

Gadis berambut pendek itu masuk dengan penuh percaya diri, menekan tombol lift. Sembari menunggu, ia bersenandung lagu asing.

TING

Lift dibuka, Naisya pun masuk dan segera menekan tombol menuju ke SMA-nya.

Lagu Ariana Grande diputar di dalam lift itu. Dan mumpung sendiri, Naisya joget mengikut alunan lagunya, menunggu dentangan lift yang akan menandakan kesampaiannya.

TING

Pintu lift bergeser, membuat Naisya melangkah keluar. Ia menaiki tangga menuju lokernya, mencari buku pelajaran yang akan digunakan 2 jam kedepan ini.

Naisya adalah tipe murid yang tidak pernah membawa buku pulang. Adapun jika esoknya ada ulangan, atau pr. Dia berpendapat bahwa membawa buku bolak-balik hanya akan merepotkannya.

Setelah mengambil buku pelajara Matematika dan Bahasa Inggris, ia masuk ke kelas dengan lenggak-lenggok bagaikan model.

Otomatis pria yang melihatnya langsung bersiul kagum atau melakukan cat-call,

"Nice body bebeh! Gimme a night"

Padahal hal itu bisa dimasukan ke suatu pelecehan. Namun yah...mengawasi anak yang baru dewasa itu susah.

Naisya memasuki kelas dan segera duduk. Seperti biasa, Arga hilang. Dan disaat Arga hilang, Amanda juga hilang.

Dua sejoli itu entah bagaimana bisa bersama terus menerus tanpa memberi kata. Bahkan ada yang bercanda bahwa mereka telepati.

Naisya terkekeh mengingat gosip-gosip tidak masuk akal itu.

Sebenarnya ia ingin berbicara lagi dengan Arga dan Amanda. Namun setelah melihat kedekatan mereka...kemesraan mereka...

Hal itu menimbulkan retak di hati Naisya dan rasa panas di dadanya.

Maka itu ia berhenti berbicara dengan mereka dan biasa menghabiskan waktu dengan teman-teman barunya. Lagian...mereka seperti tidak begitu peduli dengan Naisya.

Mereka membuat kesan seperti dunia mereka hanyalah bisa di isi mereka, Naisya dianggap sebagai sesuatu yang lewat.

Mengingat itu membuat Naisya menghela nafas, bertepatan saat speaker mengeluarkan suara tanda jam pelajaran pertama dimulai.

Arga dan Amanda masuk ke kelas, dan duduk ditempat masing-masing.

Mereka tidak berkomunikasi lagi...sampai hari ini.

"Okay students! Hari ini kalian harus bekerja sama dengan teman kalian", ucap guru bahasa inggris, Mr. Boy.

Semua murid langsung membisikan semangat, senang bisa memanfaatkan waktu ini untuk mengobrol. Tapi dengan cepat Mr. Boy mengkoreksi,

"Teman depan belakang kalian..."

Murid-murid langsung berdecak kesal, namun tidak berani protes karena guru ini galak.

Naisya pun membalikan bangkunya, menghdap Arga yang kelihatan linglung dan malu.

"Wassap Ga", sapa Naisya meletakan buku diatas meja Arga. Arga hanya mengangguk canggung, kemudian membuka buku dan menutup wajahnya, pura-pura membaca.

Naisya menghela nafas karena memang inilah sifar Arga dan di sudah berkali-kali diperingatkan. Iapun membaca pertanyaan di atas kertas.

"What is your partner favorite movie?"

DirgantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang