ALEXA POV
" Sudah sangat lama rasanya . . . . " ucapku mencoba menghapus air mata yang terus jatuh di pipiku. " sudah lama sekali terakhir aku melihat wanita itu dirumah sempit yang kutinggali dengan ayahku, dia pergi dengan marah dan mendorongku sampai terbentur , membuat ayahku marah dan menangis untuk pertama kali nya " aku membuka suara. " saat itu bisnis ayahku hancur , rumah dan segala aset kami disita . . . kami terpaksa tinggal di rumah kosong milik mantan asisten rumah tangga kami saat itu . . . lalu ibuku tiba tiba saja berubah dan pergi meninggalkan kami bersama pria lain , pria yang kau pukuli tadi . . ." jelasku.
" aku mencari informasi dan menemukan beberapa kalau dia pindah kemar bersama pria itu dan membuat brand pakaian merknya sendiri , mendirikan butik dengan brand miliknya, aku datang kemari setelah membantu ayahku bangkit dan memulai kembali bisnisnya, menyelesaikan S2 dengan beasiswa yang kuperoleh , aku ingin membalas apa yang dia lakukan dulu " ucapku membuat Aaron mendengus.
" brand sendiri . . . itu bukan brand mereka " ucap pria itu membuatku terkejut.
AARON POV
Alexa menangis selama dia bercerita . Aku tidak menyangka , wanita se ceria dia memiliki masa lalu yang tidak begitu baik.
" brand sendiri . . . itu bukan brand mereka " ucapku membuatnya terkejut. " sebelum AiZi ada, ayah dan ibuku memulai bisnis mereka melalui sebuah butik kecil dengan brand pakaian atas nama ibuku . . . keluargaku sudah bahagia tentu saja , sampai ayahku membawa pulang seorang pria yang dia akui teman nya , dan menghianatinya . . . entah bagaimana dia membuat ayahku menandatangi surat yang mengatasnamakan butik , brand dan segala isinya adalah miliknya, kami didepak begitu saja olehnnya, tanpa uang maupun tempat tujuan . . . ayahku menghabiskan tabungan nya untuk memulai bisnis baru atas namaku, AiZi dari Aaron dibaca Ai dan Zhang dibaca Zi . . . kami meutuskan pindah ke paris setelah beberapa waktu dan bisnis lebih bekembang disini . . . ayahku meninggal tidak lama setelah itu, lalu ibuku . . . meski sudah memiliki Aizi dia masih merindukan brand lamanya, The grace yang dia ambil dari namanya Grace Zhang.. . .. . " jelasku membuat Alexa tiba tiba memelukku. Aku sangat menyukai aroma tubuhnya.
" aku sempat ingin berhenti menemukan pria itu dan menikmati kisah baruku ketika aku bertemu denganmu, tapi aku baru saja berubah pikiran setelah mendengar kalimatmu, aku akan membalas mereka berdua . . . untuk ibuku dan kau " ucapku bersungguh sungguh.
" tapi untuk melakukan itu , kau butuh kekuasaan yang lebih dari saat ini . . ." aku menatap kedalam manik Alexa. " Alexa Lin , please marry me " ucapku membuat wanita itu terkesiap.
ALEXA POV
" kau belum menjawab pertanyaan ku tadi " ucapnya begitu kami sudah tiba di depan flatku. Aku tersenyum." kalau saya tidak salah itu tadi pernyataan bukan pertanyaan Mr. Zhang " candaku membuatnya tertawa. " aku lupa pacarku adalah wanita yang pintar . . . jadi apa yang kau maksud pertanyaan adalah aku akan berlutut didepanmu , mengatakan maukah kau menikah denganku dan mengeluarkan sebuah cincin ? " ucapnya benar benar melakukan itu.
Aaron berlutut dan mengeluarkan sebuah kotak persegi butih dengan kilatan benda kecil didalamnya.
" kalau kau mengira aku melakukan ini hanya karena aku ingin membalas dendam itu salah besar, aku menyiapkan cincin ini sejak kemarin . . . dan aku tidak tahu masalahmu sampai hari ini, aku berlutut dan memberikan ini karena aku mencintaimu Alexa Lin , sungguh. Jadi sekarang, karena sudah ada cincinnya , apa kau bersedia menikah denganku ? " ucapnya membuatku merasa bingung. Apa yang harus kukatan ? Ada terlalu banyak kalimat didalam otakku saat ini tapi aku rasa semua nya hanya akan merusak momen , jadi aku memilih mengangguk dan mengatakan ya , agar tidak merusak momen romatis yang sudah dibangun Aaron.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR. CEO ( COMPLETED )
RomanceParis ! kota impianku ! , setidaknya sampai beberapa hari lalu. ( ALEXA POV ) Tidak ada yang banyak tahu soal kehidupan pribadinya selain dia adalah anak tunggal dari salah satu designer ternama yang sudah meninggal beberapa tahun lalu Sarah Zhang...