16 - OLD FRIEND

287 21 0
                                    


ALEXA POV

Aku duduk berhadapan dengan wanita yang sudah tidak pernah kulihat lagi sejak beberapa tahun lalu itu dengan ekspresi marah yang coba aku kendalikan.

Aku duduk  berhadapan dengan wanita yang sudah tidak pernah kulihat lagi sejak  beberapa tahun lalu itu dengan ekspresi   marah yang coba aku  kendalikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" aku melihat kau berubah banyak , dan itu terlihat baik " ucapnya membuka kalimat, membuatku tersenyum samar sembari menyesap cangkir latte di tangaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" aku melihat kau berubah banyak , dan itu terlihat baik " ucapnya membuka kalimat, membuatku tersenyum samar sembari menyesap cangkir latte di tangaku. " aku mendengar dari Carlos , pria yang bersamamu kemarin adalah pemilik AiZi . . . aku bangga kau bisa mendapatkan pria sepertinya , sudah mom bilang, meninggalkan ayahmu adalah pilihan yang paling benar " ucapnya membuatku tertawa sarkas.

" mom ? bukankah kau seharusnya tahu kedudukan mu untuk bisa menganggapmu seorang ibu ? " aku meletakan cangkir ditanganku dan menatap wanita itu tajam. " jangan menyamakan tindakan atau sifatku dengan anda , aku tidak pernah meninggalkan keluargaku, ayahku yang membuat aku bisa sampai dititik ini, dia pria yang luar biasa . . . " tambahku.

" jadi , aku hanya ingin anda tahu , kalau mulai detik ini , aku akan memulai langkahku, jadi bersiaplah " ucapku sebelum seseorang datang dan bergabung bersama kami.

" gaya bicaramu sama seperti ibumu , sangat meyakinkan " Dia pasti pria bernama Carlos yang baru saja dibicarakan wanita didepanku. Dia pria sama dengan orang yang dihajar Aaron kemarin. Aku tertawa. " ternyata aku baru tahu kalau kalian berdua sangat cocok " ucapku berdiri sembari mengambil tas ku. " kalian sama sama sok tahu "imbuhku tertawa sebelum berjalan pergi dari mereka.

- - -

" kita akan kemana ? "tanyaku begitu merasa sudah hampir satujam mobil Aaron tidak juga sampai tempat tujuan nya. Pria itu hanya tersenyum dan mengusap kepalaku pelan. sial , aku merasa tidak enak begitu pria ini merancanakan sesuatu.

Aku menatap cermin besar dihadapanku dan melihat bayanganku yang terasa begitu bias saat ini.

Aku menatap cermin besar dihadapanku dan melihat bayanganku yang terasa begitu bias saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aaron membawaku mencoba gaun pengantin.

" bagaimana ? " tanyaku ragu. Aaron tampak meneliti penampilanku sebelum tersenyum dan mengatakan " cantik " seperti untuk dua gaun sebelumnya yang telah kucoba. Apa yang dilakukan pria ini ? semua nya cantik ? lalu apa aku harus memakai ketiganya dipernikahan nanti ?

" kau mengatakan itu kepada semua gaun yang kucoba , jadi mana yang kau pilih ? " runtukku menatapnya kesal.

Aaron hanya tersenyum

" semua tampak cantik , jadi bukan salahku "ucapnya membuat wajahku merona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" semua tampak cantik , jadi bukan salahku "ucapnya membuat wajahku merona. Bukankah dia terlihat jelas seperti seorang playboy ?. " kalau begitu , aku suka yang pertama " ucapku asal, aku tidak pandai memilih gaun semacam ini, tapi aku hanya harus membantunya memutuskan. Aaron mengangguk dan mengisyaratkan kepada pemilik butik untuk memberikan kami privasi. Pria itu membantu membuka risleting gaun pengantin yang kukenakan. " aku tidak percaya aku benar benar memiliki feeling yang sangat hebat " ucapnya. "aku memutuskan mengajakmu bicara malam saat di bar, karena aku mendengar kau bernyanyi dalam bahasa indonesia , bahasa yang sering digunakan mendiang orang tuaku. . . aku berniat menanyakan padamu mungkin kau mengetahui sesuatu tentang carlos, karena sama sama orang Indonesia. . . " ucapnya membenamkan wajahnya di leherku dan mendaratkan satu kecupan disana, membuatku terkesiap.

" dan benar saja , kau benar benar menuntunku kepadanya, bahkan bukan hanya itu , kau juga memberiku seorang istri " imbuhnya tersenyum. Aku berdecak. " aku belum begitu yakin aku mencintaimu Mr. Zhang . . . jadi mungkin aku hanya akan memberimu istri dalam bentuk nama saja , selebihnya aku tidak yakin " balasku membuat Aaron terkekeh. Pria itu mendekatkan wajahnya , " kita tidak akan tahu sampai kita mencobanya " bisiknya membuat dadaku berdesir.

" keluarlah kalau sudah selesai, orang bisa mengira kita berbuat yang tidak tidak nanti " ucapnya sebelum berjalan pergi meninggalkan ruang ganti.





AARON POV

" aku terkejut tapi ini sebuah kebenaran "ucap Alexa menyodorkan sebuah amplop coklat padaku. " aku menghubungi pihak Candle untuk menyerahkan proposal penawaran kita , dan tebak siapa yang mencoba masuk kesana lebih dulu ? The grace " jelasnya , membuatku tersenyum.

Aku terkejut lagi, dia memang selalu bisa diharapkan dari pekerjaannya. Alexa Lin , aku benar benar menjatuhkan segala yang kumiliki untuk bisa mencintaimu.

" kau mengerjakan sejauh itu ? aku bahkan masih akan meninjau proposal kita besok , tapi kau sudah memeriksa nya lebih dulu " ucapku membuka lembar-demi lembar didalam amplop coklat itu. " selain mengajukan poin poin yang tidak masuk akal dalam klausal mereka, The grace juga mengikat target nya dengan cukup kencang, jadi sekali kita kehilangan Candle , maka kita tidak akan bisa mendapatkan mereka selama nya " imbuhnya.

" sudah, makanlah jangan pikirkan mereka "ucapku menunjuk piring didepannya. " tentu saja aku akan makan , tapi aku juga akan memikirkan mereka , kalau bisa melakukan banyak hal , kenapa harus memilih hanya satu ? " balasnya membuatku tertawa. jawaban yang sangat unik, aku benar benar tidak menduganya.

" ah benar . . . bisa kau lihat kemari ? "ucapku membuat Alexa membenarkan posisi duduknya dan tersenyum begitu menyadari aku sedang mengarahkan kamera ponselku padanya.

 bisa kau lihat kemari ? "ucapku membuat Alexa membenarkan posisi duduknya dan tersenyum begitu menyadari aku sedang mengarahkan kamera ponselku padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" kau bisa menyimpan nya " ucapnya penuh percaya diri. Darimana dia tahu aku memotretnya ? bisa saja aku sedang mengerjainya atau melakukan hal lain dengan ponselku bukan ? . Baru saja aku akan mengajukan argumen padanya ketika seseorang tiba tiba mendekati meja makan malam kami, " Lexa ? " ucapnya memeluk wanita didepanku.

Seorang pria.

MR. CEO ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang