Part 12

1.8K 296 67
                                    

Aku baru saja selesai mandi dan akan memakai pakaianku. Namun saat aku melewati cermin besar yang ada dikamarku, aku berhenti. Sekarang aku hanya mengenakan bra dan pakaian dalamku, aku melihat perutku yang mulai sedikit berisi.

Sekarang usia kehamilanku sudah berjalan tiga bulan. Masih sangat kecil memang. Bahkan orang tidak akan menyadari saat aku mengenakan pakaian. Sebenarnya aku sangat senang.

Tetapi belum ada yang mengetahui tentang ini.

Jujur, aku sangat bingung karena aku merasa tidak ada orang yang pantas untuk mengetahui kabar baik ini. Walaupun bayi ini memang hasil penyatuan dari sel telurku dan sel sp*rma Johnny, tapi entah kenapa aku merasa Johnny tidak akan peduli tentang ini.

Apalagi dengan Ten. Dia pasti akan sangat terluka kalau tahu tentang kehamilanku, karena dia berpikir bayi ini hasil alami dari aku dan Johnny.

Dan dengan ibuku. Aku sangat merasa bersalah kepadanya kalau harus menyampaikan hal ini. Pasti ibuku akan menganggap kalau aku sudah hidup sangat bahagia dengan suamiku karena kehamilanku ini.

Padahal, sedikit pun aku tidak pernah mendapatkan perhatian apapun. Perbedaan kehidupanku sebelum dengan sesudah menikah hanyalah, aku merasakan tidur disamping seorang laki-laki. Tidak ada yang lebih.

Untuk mengelabui Ten, sekitar dua sampai tiga kali dalam seminggu Johnny akan tidur dikamarku. Jadi aku mulai terbiasa dengan kehadirannya walaupun tidak merasakan apapun dihatiku.

Aku menggelengkan kepalaku agar semua pikiran sedih dapat pergi. Tidak baik kalau saat mengandung aku berpikir tentang hal yang menyedihkan.

Tapi sepertinya cepat atau lambat aku harus memberitahu Johnny terlebih dahulu tentang ini.

Setelah selesai berpakaian dan memakai riasan harianku, aku keluar dari kamar untuk sarapan. Hari ini akan cukup melelahkan, karena aku dan Ten akan memeriksa pengerjaan butik kami yang sudah hampir 80% selesai.

Saat aku sampai di ruang makan, aku melihat pemandangan yang sebenarnya sudah cukup biasa aku dapati. Ten sedang mengaduk kopi dan Johnny memeluknya dengan mesra dari belakang.

Tiba-tiba hatiku terasa sangat sakit. Aku tidak cemburu. 

Tapi..

Apa aku salah kalau aku menginginkan hal seperti itu juga?

Aku ingin merasakan bagaimana rasanya diperhatikan.

Aku ingin merasakan bagaimana rasanya dimanja.

Aku ingin ada yang mengelus perutku sambal berkata "Halo, anakku."

Aku ingin ada yang memujiku cantik disaat aku akan semakin gemuk nantinya.

Aku ingin merasakan bagaimana rasanya dicintai.

Tanpa aku sadari air mataku menetes. Aku langsung buru-buru menghapusnya. Dan disaat itu juga Ten menyadari kehadiranku.

"Adora, kau mau aku buatkan sarapan juga?" tawar Ten.

Aku berusaha keras untuk tersenyum dan menjawab, "Tidak usah, aku tidak merasa lapar pagi ini. Aku akan menunggu diruang tamu saja."
Aku langsung pergi meninggalkan tempat itu sebelum ada yang menyadari raut wajahku yang sebenarnya.

🌸

Aku dan Ten sedang membantu pegawai lainnya untuk membereskan butik kami ini. Tempatnya benar-benar bagus, bahkan sangat nyaman kalaupun kau hanya datang untuk mampir dan sekedar melihat-lihat.

Dilantai atas kami juga memutuskan untuk membuka sebuah café. Jadi alasan orang datang ke tempat ini bukan hanya untuk berbelanja saja.

Sekarang aku dan Ten sedang memeriksa café di lantai atas. Kami juga berencana untuk mencicipi berbagai minuman yang akan kami jual nanti.

The Gay Husband (Johnny/Ten) NCT -hiatus-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang