Bab 26 Tak Bertajuk | Berhasil?

793 64 13
                                    

Halo Guys! Welcome Back To My Story. Apa kabar kalian semua? Sehat atau baik? Yang baru datang Welcome My Story!

Oke guys, maaf lama update. Yang udah aku janjiin update kemarin maaf banget ya. Soalnya, kemarin wattpadnya gak sengaja keU-instal. Jadi proyeknya ilang semua deh.

Tadinya udah mau selesai, udah sekitar 2000 kata. Tapi karena kehapus, jadinya cuma 271 kata. Kesel banget sumpah, mana yang hapus bukan aku! Mana yang hapus Kakak sendiri, gak tau diri malah buat download Facebook Lite! Ternistakan woahh!

Juga yang kemarin udah kena spoiler, maaf spoulernya keluar kadalnya—alias gak berlaku lagi, hiks. Gak bisa dipulihin lagi di riwayat revisi. Belum sempat aku salin juga :(.

Happy Reading!

***

Akhir-akhir ini-setelah dua hari Ahli dimakamkan, mereka jarang tidur. Bahkan, dalam 24 jam penuh mereka tidak menutup mata sekalipun. Bagaimana bisa, orang yang tadinya mengantarkan mereka makanan lezat, beberapa jam kemudian malah tewas.

Bisa saja sih sebenarnya. Mengingat kekejaman Lumpu. Mungkin, akibat dari memberi mereka makanan yang 'layak', Ahli dibunuh. Kemudian mereka membuat drama seolah-olah mereka mengasihani Ahli. Ataukah, ini murni kematian tanpa drama? Entahlah, tiada yang tahu.

"Sifatnya sulit ditebak. Aku membencinya saat membuat ILY hancur. Di sisi lain, aku menghormatinya karena dia pernah membantu kita." Ali berkata.

"Aku yakin, itu bukan dia yang sebenarnya." Kosong daritadi berkata demikian.

Seli bingung, "Lalu, apa alasannya?" tanyanya. Dia diam saja, sepertinya dia tahu.

Ngomong-ngomong, karena salah satu sel tahanan yang rusak. Tepatnya sel yang Ali dan kawan-kawan tempati-kemarin hampir meloloskan Batozar. Jadi, harus diperbaiki dan mereka pun dijadikan satu terlebih dahulu.

Batozar mengawali diskusi. "Aku ingin bertanya, tentang kemampuan-kemampuan dari penduduk Klan Nebula! Berhubungan dengan hipnotis."

"Adil, tentu saja hanya dia. Maksudku, Hipnotis." Lambat menjawab.

Seli bingung dan bertanya. "Curang sekali, apapun bisa dihipnotis olehnya. Apakah ada batasnya?"

Kosong berdehem. "Batasannya, dia hanya bisa menghipnotis orang yang percaya padanya. Maka dari itu, kita tidak bisa dihipnotis."

"Lalu Ahli?" Raib bertanya. "Dia pasti percaya dan bisa dihipnotis, kan?"

"Maka dari itu, Ra. Kita bingung masalahnya. Apakah Ahli sudah percaya pada Hipnotis." Panglima Tog yang menyahut.

"Apakah jika dia percaya sebagian kecil, apakah dia masih dapat dihipnotis?" tanya Miss Selena.

Suasana kembali lenggang. Pertanyaan Miss Selena tak kunjung dijawab juga. Mereka sedang berpikir, percayanya yang bagaimana? Mereka tidak tahu dan tidak dapat menjelaskannya. Mereka yakin, tapi tidak dapat memutuskan

Ahli ini sudah mereka anggap seperti saudara sendiri. Bahkan Kosong, dia juga telah mempercayai Ahli sepenuhnya. Karena, Ahli adalah orang yang membantunya berperang beberapa tahun lalu.

Ali membuka kembali pembicaraan. “Aku punya sebuah teori. Kita misalkan pikiran dan kepercayaan itu seperti benteng, teguh dan kokoh. Sekali saja ada hasutan, maka benteng itu akan retak dan berlubang. Maka seperti itulah keadaan Ahli.”

Miss Selena langsung menyambung. “Jadi, jika dia terus mempercayai hasutan itu dan memikirkannya. Maka benteng kepercayaan itu akan rusak—”

Repot berteriak, “Dan Ahli akan terkena hipnotis!”

Lumpu My Version (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang