Bab 29 Bunglon

723 51 22
                                    

EHH, JUDULNYA CUKUP MERESAHKAN YA. SIAPA NIH, YANG KIRA-KIRA PERNAH PUNYA TEMAN MACAM BUNGLON, ENAK?

OKE, TIDAK BOSAN SAYA UCAPKAN TERIMA KASIH KEPADA KALIAN, KARENA TELAH MEMBACA CERITA INI. JANGAN BOSAN-BOSAN UNTU VOTE, GAK BISA YA?

OKE, DIPERSILAKAN UNTUK MEMBACA BAGIAN INI.

BERIKUT DAFTAR BAGIAN SELANJUTNYA.

Bab 30 Hampa Dan Pembuangan

HAPPY READING

***

Terpisah, satu kata yang paling dihindari oleh Raib. Naasnya, ia harus kembali berpisah dengan Miss Selena. Mungkin sengaja, Lumpu memunculkan mereka di perbatasan Padang Satu dan Padang Dua, sedangkan Ali tidak tahu ke mana.

“Miss!” teriak Raib.

“Ra!” sahutnya. “B-bagaimana kamu bisa berada di sana?!” Miss Selena memukul Dinding Transparan.

Raib juga ikut memberi pukulan, tetapi hasilnya sama saja. Tidak memberikan efek apapun kepada Dinding Transparan super kokoh itu. Tidak ada makhluk hidup yang bisa menembusnya, bakteri pun harus tertahan. Apalagi gelombang suara, tapi entah kenapa udara bisa masuk, padahal dua hal itu saling berkaitan.

Keduanya harus menunggu pukul tiga agar partikel Dinding Transparan itu meledak—hilang secara alami. Masalahnya, dari pukul sebelas malam sampai tiga dini hari itu berjam-jam. Mereka akan kehilangan banyak waktu untuk kabur, belum lagi mencari Ali dan Seli. Juga Batozar, Kosong, Lambat, Repot, beserta Panglima Tog.

“Tinggalkan aku, Miss.” Raib berkata teguh. Ia mengisyaratkan dengan tangan, agar Miss Selena paham.

“Tidak akan, Ra! Tidak akan pernah, di sana berbahaya!” Miss Selena sama keras kepala. “Kecuali kalau kamu bersama Ali!”

“Tinggalkan aku, Miss!” Raib berskukuh, tetap ingin begitu.

“TIDAK AKAN, RA!”

Miss Selena meghentakkan salah satu kakinya ke tanah, cepat-cepat tanah itu merekah. Ia juga memukul Dinding Transparan dengan tenaga hampir sama saat ia menghajar Tamus di aula. Sayangnya, Dinding itu bergetar saja tidak, semua yang dilakukan Miss Selena hanyalah sia-sia saja.

“Berhenti Miss!” Ia tetap memukul Dinding Transparan.

“HIAAA!”

Sayangnya, beberapa orang yang berjaga sedang melewati bagian itu. Sehingga, mereka langsung keluar dari Dinding-dinding yang mengelilingi Klan Nebula untuk mengecek teriakan. Cepat sekali, mereka menemukan orang yang dicari oleh tuan mereka. Kalau begini, mereka akan dapat banyak bonus. pikir mereka.

“Hati-hati, dia pengintai yang kelasnya lebih tinggi dari keriting itu.” Salah satu penjaga menyebut Rebecca.

“Baik, kita harus hati-hati, jangan gegabah!”

“Lalu, satunya lagi?”

“Tak usah, dia pasti akan mati di Padang Satu. Kita prioritaskan saja Si Keriting, itu!”

“Keriting siapa lagi?”

“Yang itu!”

Lima orang itu berteleportasi, Miss Selena mendengarnya dengan jelas. Dia tak berbalik, ataupun berusaha melawan. Sedari awal, mereka hanya menginginkan Miss Selena saja. Jadi, murid dan partnernya tak usah ikut campur lagi. Dia akan menyerah sepenuhnya, demi kelangsungan hidup semuanya.

“Miss! Di belakangmu!” Raib memperingatkan.

Miss Selena berakting seolah tak paham dengan isyarat muridnya itu. Raib panik campur gemas, ia terus menunjuk lima orang yang berjarak tak sampai 200 meter di belakang Miss Selena. Sementara Miss Selena, masih dengan ekspresi palsunya. Mengerutkan kening, kebingungan, juga mengangkat dagunya.

Lumpu My Version (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang