Bab 36 Kalah atau Menang?

870 45 22
                                    

Seberapa banyak orang yang pengen lihat Tazk di SDP lagi?! (SERIAL DUNIA PARALEL).

Apakah Mata bakalan hidup atau abadi di tempat peristirahatan?

Komen di sini, yah!

Happy reading!

***

Raib terbangun karena suara bising di sekitar. Samar-samar, bayangan beberapa orang terlihat menatap ke padanya. Juga, tangisan sedih seperti berharap dia bangun. Kesadarannya pulih seketika, tapi dia masih asing dengan keadaan sekitar. Orang-orang yang mengerumuni Raib tampak cemas.

“Ra! Kamu baik-baik saja, kan?” Seli berseru histeris. “Mana yang sakit, Ra? Kamu bisa—”

“Biarkan dia bernapas, Sel.” Ali menghentikan kepanikan abnormal Seli.

“Di mana?” Raib berkata parau.

Sekelilingnya adalah sebuah bola transparan yang melindungi, di luar adalah lautan api yang terus berkobar. Beberapa material kayu dari rumah panggung yang terlihat hampir hancur.

Kosong berjalan ke arahnya, lalu memberikan penjelasan. “Ini dinding pelindung, kamu pasti tahu, Nak.”

Kosong mengeluarkan sebuah gelas persegi dari balik tas anyaman. Dia, lalu memasukkan pil sebesar kuku jari kelingking. Bloom! Pil itu meledak, mengeluarkan air siap minum. Kosong menyerahkan ke Seli, lalu ia pun mengenggam gelas erat. Panas mulai merambat, air pun menghangat. Kosong segera meminta Raib untuk menengguknya.

Kosong berkata, “Pulihkan dirimu, Nak. Kita akan segera berpindah.”

Raib mengangguk, setelah semuanya selesai. Mereka mulai bercakap-cakap mengenai apa yang terjadi.

“Pasukannya telah membakar pemukiman, kita mungkin harus hidup nomaden. Atau, lebih baik membuat pemukiman baru di luar Klan Nebula.”

“Bisakah saya membantu?” tanya Raib.

“Terlalu berbahaya, jika anak-anak harus berpindah lewat api.” Kosong menunjuk beberapa orang. “Mungkin bisa dibantu memang, tapi demi kenyamanan ....”

“Kita bisa melalui Buku Kehidupan!” teriak Seli, perhatian langsung teralih.

Ali menyikut, “Tapi bukankah Buku Kehidupan tak bisa?”

Raib buru-buru memeriksa buku bersampul bulan sabit tersebut. Dia mengeluarkan kata-kata seperti biasa, ketiga remaja tersebut menghela napas lega.

“Tetapi, bagaimana dengan Miss Selena, Batozar, berserta Panglima Tog?” Seli bertanya, mereka hampir melupakan satu hal.

***

Pemukiman seperti lautan api, tak ada yang tersisa, semua harus ditinggalkan secara terpaksa. Bau daging bakar bercampur amis darah tercium. Setelah keluar dari api, mereka ingin mengantarkan Raib sampai ke gerbang Klan Nebula. Sayangnya, ketat sekali penjagaannya.

“Yakin mau mengantarkan mereka sampai ke sana?” Repot nyeletuk dengan bergidik ngeri, gigi depannya hilang dua.

“Yakin saja, takut?” Lambat mengejek. “Bisa menyelinap, loh.”

Seperti rencana awal, mereka akan berusaha untuk menembus blokade Pasukan di lorong portal dan meminta bantuan Av secepat yang mereka bisa. Setelah itu, mereka mulai bergerak dengan Buku Kehidupan.

Raib berada paling terakhir, ledakan seperti meteor terjadi. Penduduk Klan Nebula bertindak gesit dengan mengirimkan serangan tipuan, lalu Seli ikut mengangkat bebatuan dan meleburnya menjadi debu untuk mengecoh. Raib segera menarik Seli, melompati kerumunan orang-orang bingung.

Lumpu My Version (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang