Bab 22 Tiga 'T'

876 70 56
                                    

Selamat membaca bagian ini. Baca dengan HAPPY DAN ENJOY, jangan pas jenuh-jenuh bahkan galau< . Kalau gitu, author gak akan mulai ceritanya hehe. Baca sampai selesai ya! {Ngege}

Apa kabar, semuanya? Sehat 'kan? Tugasnya selesai apa belum?

Sebelum mulai ceritanya, coba senyum sambil bilang, 'Part ini harus happy'. Nah, itu senyum tuh. Ciee, yang senyum-senyum sendiri. Yaudah, author mulai ceritanya.

HAPPY FOR 5K, I LOVE YOU 5.000

***

Kamu hendak kemana, Putri? Buku Kehidupan menyapa Raib.

"Aku ingin ke ...."

Dia segera menyebutkan tujuannya, memaksa Buku Kehidupan bergegas. Setelah tau, di mana selama ini Lumpu bersembunyi ... mereka bergegas pergi untuk menyelamatkan Miss Selena.

Kalian tahu sendiri bukan, bagaimana buruknya kondisi Miss Selena? Mereka yakin, bahwa Miss Selena tidak akan pernah berkhianat. Dia selalu berpegang teguh pada pendiriannya. Jadi, wanita yang kemarin bertarung bukanlah Miss Selena.

Boom.

Mereka telah sampai di tempat tujuan mereka. Cahaya dari Buku Kehidupan mulai redup. Untunglah, tujuan portal tidak terlalu jauh. Sehingga, tidak akan ada bola api sebesar meteor. Bisa-bisa mereka menarik perhatian dan malah ketahuan oleh Lumpu.

"Apakah ini dalam dari D-" Seli berbicara, tapi langsung dipotong oleh Ali.

Ali melotot."Sst! Diam Seli!"

"Hehe." Seli nyengir kuda.

Mereka berlima lantas berjalan menyusuri tempat tersebut. Sebenarnya, ini baru hipotesis awal. Mereka hanya menerka-terka, jika tidak ada Penduduk Pemukiman Klan Nebula yang tahu ... maka, di sinilah semuanya ada.

"Lihat, itu." Raib menunjuk. Itu hanya obor yang tersisa kayunya saja, sudah padam.

"Berarti benar. Kemungkinan, di sini ada manusia." Batozar mengangguk. "Lihatlah!" Batozat menunjuk, ternyata ada telapak kaki manusia di sana. Berarti memang benar.

Apakah ini Padang Satu? Tidak, di sana adalah tempat paling berbahaya. Binatang liar berkembang bebas di sana.

Padang Dua pasti! Tidak juga, teori awal mengatakan itu tempat tinggalnya. Karena Lumpu bisa berada di sana. Namun tidak, Lumpu tidak berada di sana.

Padang Tiga atau Pemukiman? Salah. Padang Tiga adalah tempat pertama kali Raib muncul.

"Master B, Ali, Panglima Tog. Apakah kalian yakin?" Raib berbisik, ketiga pria itu mengangguk.

"Tetapi, apakah ada bukti yang benar? Takut-takut kita malah bertemu R-" Seli setengah berteriak. Ali menempelkan telunjuknya, melotot lagi.

"Issh!"

Bau daging tercium dengan jelas. Juga, tulang-tulang hewan berserakan di mana-mana. Inilah dalam dari Dinding-dinding yang mengelilingi seluruh wilayah Klan Nebula. Tempat mengurung raksasa-raksasa seperti ceros.

"Aku ingin muntah," keluh Seli. Raib sama mualnya.

"Diam semuanya! Lakukan teknik menghilang terhebat kalian!" Batozar mengintruksi, mereka semua mengangguk.

Drap! Drap!

Suara langkah kaki terdengar. Luar biasa! Sungguh badaas sekali. Pengintai sudah bisa mendengarkan suara langkah kaki beberapa menit ke depan sebelum petarung biasa. Bibi Gill sangat baik dalam mengajari.

"Hei, Stad! Apakah kau tidak merasakan ada yang aneh dengan ruangan ini?" Salah satu Prajurit berkata.

Sungguhan, Raib merasa familiar dengan nama itu. Tunggu, Stad? Bukankah itu anak buah Tamus yang dulu menyerangnya di Perpustakaan Central? Rasanya Raib ingin menghajarnya saat itu juga.

Lumpu My Version (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang