Bab 28 PADANG

747 59 28
                                    

HAPPY READING GUYS! MAAF YAH, BEBERAPA HARI INI JARANG UPDATE DIKARENAKAN KURANG INSPIRASI!

YAUDAH, BACA DULU YEE!

HAPPY READING!

***

Raib menyeka peluh di dahinya, yang luruh begitu saja. Ia kelelahan, setelah mengelilingi seluruh ruangan di dinding-dinding Klan Nebula. Sungguh, ia tak menemukan keberadaan Ali bersama Lumpu sama sekali.

“Miss, aku lelah—huhh, boleh—”

Belum sempat meneruskan perkataan, Miss Selena menggeleng tegas. “Jangan dulu, Kita harus cepat!”

“Tapi Mis—” Seli mengeluh, Miss Selena menggeleng lagi. “Tidak untuk sekarang!”

Miss Selena sangat khawatir terhadap kondisi Ali. Takutnya, Ali benar-benar akan dilumpuhkan oleh Lumpu. Kalau begitu, bisa gawat. Bayangkan betapa stresnya Ali tanpa kekuatan.

“Astaga, Ali. Di mana kau?!” Seli mulai kesal.

“Ali! Kau dengar aku?!”

“Jangan membuang waktu untuk berteriak-teriak! Lihat, pergerakanmu melambat.” Seli bersungut.

Akhirnya, tidak ada yang memprotes lagi. Mereka fokus untuk mencari Ali. Hanya ada satu ruangan lagi yang belum dicek, terletak ratusan meter dari posisi mereka.

SPLASH!

Mereka berteleportasi agar cepat sampai ke ruangan tersebut.

Beberapa kali teleportasi lagi, akhirnya mereka sampai di depan ruangannya.

“Miss—” Seli ingin berkata. Miss Selena langsung menempelkan telunjuknya ke bibir. “Sst!”

Ia mengintip dari lubang yang sangat kecil, tapi kalian tentu paham, 'kan kemampuan Miss Selena.

Gelap, satu kata untuk mendeskripsikan ruangan itu.

Critt....

Miss Selena, akhirnya membuka pintu yang ada. Sepertinya ruangan ini cukup luas juga memanjang, entahlah Miss Selena harus mengeceknya terlebih dahulu. Ia pun memantapkan hatinya, lalu menoleh ke arah Raib dan Seli, mengisyaratkan untuk bersiap. Sebentar lagi mereka akan masuk.

“Hati-hati, Sel, Ra.” Miss Selena memperingatkan.

“Okay, Miss Ker—eh, Selena!” Hampir saja, Seli salah menyebut nama.

Raib tertawa kecil karena mendengarnya, sementara Miss Selena melotot tajam. Semuanya tahu, kalau wanita itu hanya bercanda. Tidak mungkin, dia akan menghajar Seli saat itu juga.

Mereka mulai memasuki ruangan yang gelap tersebut, dengan langkah pelan. Sebelum jauh, Miss Selena menyentil Seli. Mengisyaratkan dirinya untuk membuat cahaya redup dengan sarung tangannya itu.

“Ishh! Miss Selena kenapa harus menyetil? Bisik-bisik, kan bisa!” Seli bersungut sebal.

Seli dengan cerobohnya, membuat cahaya yang terang begitu saja. Raib kaget, bagaimana kalau mereka ketahuan. Namun, Miss Selena masih santai. Malah menahan Raib, yang akan menyerap cahaya.

“Sudah aku duga, Lumpu tidak ada di sini. Aku sudah memiliki firasat, tak ada suara apapun yang terdengar.” Ia menjelaskan.

“Lalu kita harus ke mana?” tanya Raib, dibalas anggukan oleh Seli. “Ini ruangan terakhir yang ada.”

“Tak ada jalan lain.”

“Kita keluar tanpa Ali?” Bersamaan, Raib dan Seli bertanya.

“Menyerah.” Miss Selena menghela napas berat, “tepatnya hanya aku. Keluarkan Buku kehidupan, Ra! Pergi sekarang juga!”

Lumpu My Version (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang