By Zahra
**
Pagi yang cerah disebuah kota yang tenang tidak pernah ada keributan sama sekali, begitu nyaman dan tentram. Hingga seekor makhluk aneh mengerikan datang ke kota tersebut, dan menyebabkan kekacauan dimana-mana, mengharuskan semua orang untuk tetap tenang dan melakukan segala kegiatan mereka dengan hati-hati.
Sebuah bencana jika mereka tidak mematuhi peraturan, bisa mengakibatkan nyawa seseorang melayang. Seekor makhluk aneh yang tidak diketahui namanya itu, akan datang pada malam hari, karena makhluk aneh tersebut mempunyai kelemahan pada sinar matahari.
"Ibu aku takut, kapan semua ini akan berakhir... hiks," ujar si anak kecil kepada ibunya.
"Sstt... tenanglah, ada ibu di sini,"
Seisi kota sangat senyap dan gelap gulita, tidak ada seorang pun yang berani bertindak untuk melawan makhluk tersebut, beginilah mereka setiap malam merasa tidak nyaman dan ketakutan, suasana akan berjalan normal kembali jika fajar sudah menyingsing, dan makhluk tersebut akan kembali bersembunyi di tempatnya.
Pagi tiba, semua aktivitas kembali normal seperti sedia kala, para aparat kepolisian berkumpul merundingkan cara bagaimana untuk melenyapkan makhluk tersebut, dari kota yang tenang dan tentram seperti sebelum kedatangan makhluk aneh itu.
"Bagaimana pendapatmu sheriff?" tanya salah satu polisi.
"Ide yang bagus, siapkan semua alat yang akan digunakan! Kita akan mulai malam ini." Sheriff Callie memandang satu-persatu anggota polisi dan meyakinkan mereka pasti bisa mengusir makhluk aneh tersebut.
"Sheriff ada kabar dari kota lain, mereka akan membantu kita dalam misi menumpas makhluk aneh di kota kita," ujar kepala polisi.
"Baiklah, cepat semuanya bersiap! aku akan ke pusat kota untuk memberi tahu rencana ini."
"Baik sheriff," ujar seluruh anggota polisi yang berkumpul disitu.
Sheriff Callie berlalu pergi menuju pusat kota, untuk membicarakan rencana yang akan dilakukannya bersama anggota kepolisian nanti malam.
Tiba di pusat kota, Sheriff Callie langsung membicarakan rencananya, dan tidak butuh waktu lama orang-orang yang berada di pusat kota menyetujui rencana tersebut.
Sore menjelang malam, Sheriff Callie dan anggota kepolisian setempat, orang-orang yang berada di pusat kota, serta kepolisian dari kota lain sudah tiba di tempat di mana makhluk itu bersarang dan bersembunyi. Semuanya memakai dan membawa peralatan lengkap untuk misi yang sangat besar ini.
Malam tiba, makhluk aneh itu keluar dari tepat persembunyiannya, semua orang beraksi di tempatnya masing-masing.
_Door_
_Door_
_Door_Anggota kepolisian mencoba menangkap makhluk itu, tetapi makhluk itu terus memberontak dan mencoba melepaskan diri.
Suara tembakan terus beradu, hingga salah seorang anggota polisi terluka cukup parah karena amukannya. Semakin ditembak, makhluk itu semakin memberontak dan lepas dari perangkap tersebut.
_Door_
_Door_
_Door_Makhluk itu terus berlari menghindari tembakan anggota polisi, hingga menyebabkan beberapa orang tewas karena terinjak oleh kaki besarnya.
_Aaaww...._
"Kau tidak apa-apa sheriff?!" tanya Detektif Regar.
"Aku tidak apa-apa, sebaiknya kau tetap fokus untuk menyerang makhluk itu, dan terima kasih sudah mengkhawatirkan aku," ujar Sheriff Callie, setelah mengucapkan kalimat itu dia langsung beraksi kembali untuk menyerang makhluk aneh itu.
"Sama-sama sheriff," teriak Detektif Regar.
Aksi tembak menembak terus berlangsung untuk melumpuhkan makhluk mengerikan itu, dan semakin banyak warga kota yang ikut menyerang, meninggal karena injakan kaki besarnya.
_RAUUUUUWWW_
Raungan yang cukup menggemparkan, hingga membuat seorang anak kecil yang kehilangan ibunya merasa gempar dan ketakutan.
"Ibu tolong... hiks... hiks...." teriakan seorang anak kecil terdengar oleh indera pendengaran Sheriff Callie, dan dia langsung bergegas untuk menolong anak tersebut agar tidak terinjak oleh makhluk mengerikan itu.
"Kau tidak apa-apa nak? Tolong antarkan anak ini ke dalam pos perawatan dan tolong cari tau nanti siapa ibu yang tega meninggalkan anak ini!!"
"Baik sheriff,"
Sheriff Callie kembali menjalankan aksinya, berusaha melumpuhkan makhluk tersebut.
_Door_
_Door_
_Door_Setelah beberapa jam lamanya Sheriff Callie dan anggota kepolisian mencoba melumpuhkan makhluk tersebut, akhirnya makhluk tersebut tumbang dan mati.
Para tenaga medis membawa para korban yang sudah tewas akibat makhluk mengerikan itu, dan anggota perlindungan satwa liar membawa tubuh makhluk aneh mengerikan itu untuk diteliti, sebenarnya makhluk jenis apa itu.
"Kerja bagus sheriff," ujar Detektif Regar.
"Kau juga, terima kasih sudah membantu anggota kepolisian dan yang lainnya," ucapnya.
"Mau berkencan denganku?" tanya Detektif Regar.
"Mmmm... biar aku memikirkannya dulu."
"Semoga kau mau," paksanya.
"Tentu,"
"Kau mau?"
"Entahlah,"
"Oh ayolah Callie, aku sudah mengincarmu sejak lama, apa kau tidak kasihan padaku sudah menunggu begitu lama? Haha," candanya.
"Baiklah... baiklah...."
"Yaash,"
"Kenapa kau begitu girang?" tanya Callie.
"Entahlah aku senang saja,"
"Hahaha, kau ini,"
Sebuah pembicaraan inti mengarah pada kisah asmara yang mulai terjalin seiring berjalannya waktu. Kota yang senyap dan gelap gulita sekarang tidak ada lagi, tergantikan oleh kota yang aman dan tentram seperti semula tidak adanya makhluk mengerikan. Orang-orang pun kembali hidup seperti semula dan memulai awal yang baru, termasuk Sheriff Callie dan Detektif Regar.
End
