(19) Fall in Love With Detective

20 10 0
                                    

By Rahma

**


Rintik hujan kini tengah turun, membasahi bumi Kincir Angin. Sesosok Wanita yang menjabat sebagai CEO dari sebuah perusahaan properti itu, kini tengah berkutik dengan laptopnya. Belakangan ini, situasi di perusahaannya sangat kacau. Ada pihak yang tidak dikenal yang telah berhasil mencuri data yang berisi tentang informasi penting dari perusahaannya, bahkan sangat fatal jika sampai berhasil dicuri. Sehingga ia pun harus turun tangan dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi saat ini.

Ellena, wanita karir yang sukses dan begitu tangguh dalam menghadapi segala urusan maupun masalah yang didapatkannya di perusahaan yang ada dibawah pimpinannya dari 5 tahun yang lalu hingga saat ini. Dengan sigapnya, Ellena pun segera menghubungi seorang detektif yang ia kenal dari temannya, untuk membantunya dalam menyelidiki motif yang mendasari kejahatan yang dilakukan oleh mafia laknat itu, sekaligus untuk mencari tahu identitas dan keberadaan sang mafia.

Setelah mengatur jadwal pertemuannya dengan Pieter, sang detektif yang dikenal sebagai seorang detektif yang sudah tidak diragukan lagi kemampuannya dalam bidang penyidikan berbagai kasus kejahatan yang ada, mereka memutuskan untuk bertemu di ruangan meeting yang ada di perusahaan Ellena.

"Perkenalkan nama saya Pieter. Dengan senang hati saya akan membantu anda dalam menyelidiki kasus ini sampai tuntas," ucap Pieter sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Ellena.

"Baiklah, saya pun turut lega mendengar perkataan yang anda lontarkan itu," balas Ellena sembari menunjukkan keramahan hatinya.

Ellena dan Pieter pun mulai berdiskusi untuk mengusut tuntas kasus yang tengah ditanganinya. Mereka mencoba untuk menyatukan pendapat dan informasi yang ada, serta mengulik segala hal tentang kepribadian sang mafia, maupun latar belakangnya dalam pencurian data penting milik perusahaan Ellena.

***

Seminggu setelah mereka bekerja sama untuk menangani kasus itu, segala informasi tentang mafia yang telah menyabotase data penting perusahaannya, mereka pun langsung menghubungi pihak kepolisian untuk membantunya dalam urusan penangkapan sang mafia. Tak lama setelah dihubungi, polisi pun tiba untuk mengawal penangkapan sang mafia. Ellena dan Pieter, serta beberapa orang polisi bergegas menuju ke lokasi keberadaan mafia itu.

"Berdasarkan informasi yang telah saya lacak, mafia itu tinggal di sebuah apartemen yang ada di jalan Westerstraat, Pak," ucap Pieter pada anggota polisi yang akan pergi bersamanya.

"Baiklah, mari kita pergi ke sana," jawab salah satu polisi dengan nada yang tegas.

Setelah tiba di lokasi, mereka dengan begitu cekatan langsung menuju ke lantai atas apartemen untuk menangkap sang mafia. Namun, mafia itu ternyata melihat mobil polisi yang terparkir di depan gedung apartemennya. Ia pun mencoba untuk kabur agar dirinya tidak dijebloskan ke jeruji besi. Padahal konsekuensi sebagai seorang mafia itu salah satunya adalah ditangkap oleh polisi dan didakwa sesuai dengan kejahatan yang dilakukannya, tapi tetap saja dia sangat kukuh untuk melakukan perbuatan kejinya.

"Huft... tak bisa dibiarkan, aku tak boleh sampai tertangkap oleh kumpulan polisi itu," ucap sang mafia yang tengah ketakutan akan situasi yang sedang dihadapinya.

Mafia itupun memberanikan dirinya untuk melompat dari lantai 3 gedung apartemennya. Ia terjun dengan selamat.

_Dor_

Ternyata ada pula polisi yang berjaga di halaman depan gedung apartemen itu, sehingga untuk mencegah agar mafia kabur lebih jauh lagi, polisi pun dengan sigap mengeluarkan pistol yang dimilikinya dan menembakkan peluru pada salah satu kaki sang mafia.

***

Mafia itu langsung terduduk lemas dan segera dibawa ke mobil polisi. Sesampainya di kantor kepolisian, sang mafia langsung dimasukkan ke dalam jeruji besi yang ada di sana, sebelum persidangan kasusnya dimulai.

Ellena kini merasa sangat tenang, ketika mafia yang telah mengacaukan data perusahaannya berhasil diamankan oleh pihak kepolisian. Semuanya terjadi juga berkat pertolongan dari detektif tampan yang baik hati dan cerdas itu, sehingga mereka dapat menyelesaikan masalah yang cukup meresahkan bagi kinerja perusahaan Ellena. Ia merasa beruntung telah dipertemukan dengan seseorang seperti Pieter.

Sebulan setelah penanganan kasus pencurian data perusahaan itu selesai, Ellena dan Pieter kembali dipertemukan di sebuah kafe.

"Hai Ellena, mungkin ini sebuah takdir yang menyenangkan. Tak disangka-sangka kita bisa bertemu kembali, bagaimana kabarmu sekarang?" ucap Pieter pada Ellena yang baru masuk ke sebuah kafe.

"Pieter, terima kasih sebelumnya atas bantuanmu sebelumnya. Aku baik-baik saja seperti yang kamu lihat. Setelah pertemuan terakhir kita, aku merasa telah jatuh hati padamu," jawab Ellena dengan sedikit canggung karena secara spontan ia pun sekaligus mengungkapkan perasaannya kepada Pieter.

"Benarkah? Sejujurnya aku pun sama, aku juga mulai menyukaimu sejak pertama kita bertemu. Kamu adalah wanita yang sungguh hebat dan tangguh, lagi baik hati," ucap Pieter yang ternyata juga menyukai Ellena.

Dari pertemuan mereka di kafe saat itu, mulailah kisah cinta diantara mereka berdua. Sungguh tak disangka-sangka, awalnya mereka dipertemukan oleh sebuah kejadian yang mana Ellena sangat membutuhkan bantuan dari seorang detektif, lalu mereka pun berhasil menyelesaikan permasalahan itu. Dan berakhir dengan pengakuan perasaan oleh mereka berdua. Setelah beberapa waktu kemudian, mereka juga memutuskan untuk menikah, mengikat hubungan mereka dengan janji suci, lalu menghabiskan hidup bersama-sama. Memang tak ada yang bisa menebak takdirnya sendiri. Sehingga, berbagai kejutan pun terus ditemui seiring berjalannya waktu, seperti halnya jodoh. Mereka bertemu pada situasi yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.






End

CACTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang