(13) Pembunuh Ibuku

12 9 0
                                    

By Nafilah

**


Malam gelap menyelimuti setiap ruang kamar yang tersimpan banyak kenangan dan tanda tanya. Sosok anak kecil yang berumur 10 tahun berdiri menatap kamar almarhumah ibunya. Disisi kiri ia melihat obat yang terjatuh cukup banyak, sambil membayangkan kematian ibunya dahulu. Ira. Dia menangis sesenggukan karena merindukan ibunya. Ia tak tahu siapa yang membunuh ibunya dan siapa yang menyekap mulutnya dengan kain waktu itu?

"Ibbuuuu... huuu huuu," menangis anak kecil itu dengan suara yang serak.

_Tok tok tok_

Suara ketukan pintu membuat Ira menghapus air matanya. Ia berjalan dengan membuka pintu.

"Ira mari ikut kami," ucap salah satu asisten perempuan itu dengan sangat kasar menarik tangannya.

Ira pun dilarikan oleh segerombol asisten-asisten yang datang kerumahnya. Dengan sangat pasrah ia pun mengikutinya.

13 tahun kemudian....

Seorang anak kecil itu telah tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. Dengan pakaiannya yang putih, rambut terurai panjang. Ira sedang mencoba kabur dari bangunan yang selama ini ia tempatti.

"Aku harus lari dari tempat itu sejauh mungkin," ucap Ira separuh ngos-ngosan karena, ia juga dikejar oleh beberapa pengawal.

Sejauh mungkin ia berlari sampai menabrak laki-laki yang berpapasan dengannya.

"Tolong bantu aku!! tolongg!! dia mau menculikku," Ira meminta tolong kepada laki-laki yang ditabraknya tadi sambil berdiri dibelakangnya.

Laki-laki itupun tak tahu apa yang dikatakan Ira. Ia hanya mengetahui bahwa gadis itu membutuhkan pertolongan. Dengan sigap laki-laki itu membantunya dan menghajar pengawal-pengawal tersebut.

_Bruggg bruggg_

Jatuh tak tersisa semua pengawalnya. Tanpa berfikir panjang Ira kabur dari tempat itu, dengan berlari secepat mungkin. Malangnya, Ira harus bertemu dengan salah satu supir pribadi ayahnya. Ia pun dibawa kerumah ayah dan ibu tirinya.

Aje nama laki-laki yang membantu Ira tadi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, melihat gadis yang ia bantu sudah tidak ada disana.

"Dasar ga tau trimakasih," oceh Aje dan meninggalkan tempat itu.

Sesampainya di rumah ayahnya, Ira bertemu dengan ibu tirinya yang diduga telah membunuh ibunya.

"Kamu wanita jahatttt, bisa-bisanya kamu masih tinggal di rumah ayahkuu," ucap Ira dengan nada emosinya.

"Wah-wah udah mulai berani ya kamu. Cepatt kurung dia di kamar!!" Perintah ibu tirinya kepada pengawal.

Ira dibawa di kamar yang telah disiapkan oleh ibu tirinya tadi. Diceritakan bahwa ibu tirinya sendiri juga tersakiti akibat suaminya (ayah Ira) berselingkuh dengan wanita lain.
Di kamar Ira menangis, bisa-bisanya ia tertangkap oleh pengawal ayahnya.

Dilain tempat Aje yang bertempat tinggal di bengkel tempatnya ia bekerja, sedang merebahkan badannya. Ia mendengar suara gertakan kaki. Ia pun menghampiri suara gertakan itu.

CACTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang