(26) Back to You

21 9 0
                                    

By Anggi

**


Malam itu, para anggota pramuka cakrawala tengah berkumpul. Anggap saja reunian mereka, setelah lima tahun tak bertemu.

Mereka bertemu di rooftop hotel milik Devan, seseorang yang pernah menjabat sebagai pemangku adat dalam Pramuka cakrawala. Ya, lelaki itu kini sudah sukses.

Bahkan, cabang perusahaannya ada di tiap daerah. Gagal menjadi seorang tentara, Devan akhirnya beralih profesi sebagai pengusaha.

"Qiara ngga dateng?" tanya Radid tampak mencari-cari _temannya._

"Sorry, I'm late, I had an impromptu meeting," ucap seorang lelaki dengan pakaian kasualnya.

"No problem," balas Rivan seraya menyerahkan anaknya kepada istrinya.

"Eh?" lelaki itu bingung.

"Sudah punya anak? Kapan nikah?" tanya lelaki itu bingung.

"Oh ayolah Dev, kelamaan diluar negri, lo jadi lupa negara dan lupa temen nih?" tanya Rivan lagi.

"Cuma bingung, gue tak pernah dapat undangan dan kalian mendadak udah memiliki anak," aku Devan jujur.

"Mian, Qi telat," ucap seorang gadis dengan gaun putih anggunnya.

Semua orang menatap gadis itu terpana, tak sesekali mereka menatap Devan dan gadis itu secara bergantian.

"Wae?" tanya gadis itu bingung.

"Bagus, satu bahasa Inggris, satu Korea, mantap," celetuk Wulan.

"Darimana Qi?" tanya Radid.

"Qi habis.... "

"Langsung mulai aja gimana?" tanya Devan memotong jawaban gadis itu.

Qiara mengumpat dalam hati. Ternyata, Devan masih sama seperti dulu. Menyebalkan, dan selamanya akan begitu.

Gadis itu duduk disebelah Radid, sesuai permintaan lelaki itu. Entahlah, diantara semuanya, Radid adalah lelaki yang memberinya perhatian paling banyak. Qiara nyaman, bersama Radid ... rasanya seperti memiliki seorang kakak laki-laki.

Mereka berbincang-bincang mengenai kehidupan mereka selama tidak bertemu, mungkin lebih spesifik tentang hubungan Windy dan Rivan.

Rainheart, buah hati Windy dan Rivan yang kini berusia tiga tahun. Masih sangat menggemaskan sekali, apalagi celotehannya yang menggemaskan, dan jangan lupakan tingkahnya. Astaga menggemaskan sekali.

Semua anggota Pramuka merasa gemas dengan bocah lelaki gembul itu, ketika mereka ditanyai kapan menyusul, ada saja alasan mereka.

"Fi, anak gue bakal dapet temen ngga nih?" tanya Rivan pada Rafi.

"Doain aja, lagi usaha," ucap Rafi tertawa.

"Usaha heh," sahut Qiara tertawa.

"Qiara otaknya jorok anjir," heboh Elsa histeris.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CACTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang