(22) Love Kill Me

17 10 0
                                    

By Meylita

**


Roda kehidupan yang berputar mampu menunjukkan peran setiap orang, merubah sebagian bahkan segala hal yang ada menjadi suatu hal yang tak pernah terduga. Selly Rosia Angelista, yang biasa disapa Selly. Gadis muda cantik keturunan campuran Indonesia-Australia ini tumbuh menjadi sosok sempurna idaman setiap pria. Wajah cantik, anggun, cerdas, dan dari keluarga terpandang menjadikan sosok Selly selalu menjadi sorotan setiap umat.

Seiring berjalan waktu, Selly mulai mengenal dunia sesungguhnya, mempunyai kehidupan yang sebelumnya tak pernah ia temukan. Memiliki sahabat yang tulus tanpa memandang siapa dia. Kini Selly bekerja sebagai seorang bodyguard kepercayaan dari seorang pebisnis muda ternama Rezio Renanda, yang tidak lain kekasih dari sahabatnya Vella, dan kakak kandung dari mantannya Zerio Renanda, sering disapa Rio.

Sulit memang untuk berada di posisi seorang Selly, dimana ia dipaksa bertemu dengan seorang Rio yang ntah mengapa sejak mereka putus, Rio selalu menatapnya tajam dan dingin, seolah-olah ingin membelah Selly dengan tatapannya. Seingat Selly, mereka putus karena Rio yang ketahuan jalan dengan seorang aktris muda, lalu mengapa seolah semuanya salahnya? Tak semua kata pepatah benar jika perempuan selalu benar buktinya kini posisi Selly yang membingungkan.

Kini Selly berada di rumah Rezio selain karena ia sebagai bodyguard tapi juga karena paksaan Vella yang ingin selalu di dekatnya. Keseruan mereka terpaksa terhenti karena sebuah suara keras dari ruang kerja Rezio, dimana keberadaan Rezio saat ini.

_Dor_

Sontak hal itu membuat semua penghuni rumah berlari menuju tempat kejadian, dan ketika pintu terbuka terlihat jelas sosok Rezio yang tersungkur memegang bahunya sedangkan baju putih yang dipakai Rezio telah berubah warna menjadi merah. Hal itu membuat Rio berlari dan memerintahkan memperketat pengawasan dan Selly langsung mengamankan Rezio dan Vella.

*Sebulan berlalu*

Suasana pagi kali ini berbeda, yang biasanya dipenuhi kesibukan para asisten rumah tangga kini ditambah kesibukan seorang Selly yang dari sejam lalu bolak balik ke kamar mandi. Mengeluarkan semua yang ada di perutnya, rasa mual seolah tak mau berhenti. Vella yang melihat Selly terus mondar mandir akhirnya mengajak Selly ke rumah sakit dengan sedikit paksaan. Waktu berlalu dan mereka mendapatkan hasilnya. Selly dinyatakan positif hamil. Gila memang tapi beginilah Selly, yang terlanjur memilih cara berpacaran dengan hal dewasa.

"Lalu bagaimana Selly ? Kau ingin aku memberitahukan ini kepada Rio?" Tanya Vella yang iba menatap raut frustasi sahabatnya.

Selly menggeleng lemah sambil memegang perutnya," Aku tak apa Vella. Rio tak perlu tahu. Aku akan menjaga Dia dengan baik" Menatap nanar perutnya lalu mengelus sayang dengan senyum kecil di bibirnya.

Vella hanya mengangguk dan merangkul sahabatnya itu. Bagaimanapun ini kehidupan Selly dan ia sadar sebagai sahabat ia hanya bisa membantu, dan mendukung sahabatnya itu.

*Lima bulan berlalu*

Selly kini berada di ruang pemeriksaan kandungan, melihat bagaimana buah kecilnya tumbuh dengan baik. Senyumnya terbit dan menggenggam foto kecil dari gambar janinnya itu.

Selama perjalanan senyum Selly tak luntur hingga sebuah pesan masuk dan membuat Selly berputar arah dan urung kembali ke rumah.

CACTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang