Setelah melewati kejombloan lima tahun usai menjadi Sarjana Ekonomi Syari'ah, aku mendapatkan jodohku melalui cara yang tak biasa. *** Hari-hariku dipepenuhi dengan pertanyaan "Kapan nikah?". Selama lima tahun pula aku hanya menjawab tanpa kepastian. Aku akui, jomblo itu meresahkan. Aku punya banyak penggemar. Banyak yang mau denganku, namun aku yang tidak mau. Dengan berbagai alasan, aku menolak semua perempuan yang diajukan kepadaku. Hingga pada akhirnya, panasnya matahari yang terik, membawaku menuju jodohku. Tapi, apa benar dia jodohku? Warung kecil kaki lima menjual es jeyuk beserta penjualnya yang menyebalkan membawaku menuntun, merangkai langkah dan niat bertemu jodohku. Di situlah, pandangan pertama terjadi. Ketika itu pula, aku jatuh cinta pada pandangan pertama, mungkin? (Muhammad Ulul Azmi Askandar).