Kematian Suri, sang sahabat seperjuangan tidak hanya membuat Dewangga berduka, namun juga merasa bersalah luar biasa. Perasaan itu membuatnya mengundurkan diri dari KAP Kusumajati, tempat dimana ia serta Suri berkarir untuk meraih mimpi-mimpi. Dewa kemudian memutuskan untuk mengurus vila keluarga yang hampir bangkrut karena telah lama sepi. Di tengah pekatnya kabut pegunungan, Dewa bertemu dengan Dian Ayu. Gadis pendiam yang setiap bahasa tubuhnya selalu terlihat ketakutan dan penuh waspada. Dian Ayu memang secantik namanya. Namun bukan itu yang membuat Dewa membuka percakapan lebih dulu. Dewa hanya merasa tidak bisa diam saja ketika instingnya mengatakan Dian sebenarnya sedang dalam bahaya.