Aku cuma perempuan biasa yang gak begitu terburu-buru dengan masalah cinta. Sampai akhirnya atau lebih tepat sialnya aku bertemu dengan Devan. Pria yang dingin, kasar, dan sinis. Dan yang lebih menyakitkan lagi, Devan adalah pria dengan selera yang tinggi. [Warning] Cerita ini penuh typo dan bahasa yang berantakan. Harap maklum karena author malas edit dan bukan guru bahasa Indonesia.