"Nggak pingin mampir dulu kemana gitu?" tanya Arya.
"pulang." singkat Yura.
Aryapun sedikit kesal karna Yura, diam saja. Diapun mengebut membuat Yura terlonjak kaget dan reflek memeluk Arya.
"ARYA!!! pelan pelan!!!" jerit Yura, bikin telinga Arya sakit.
"Iya bawel!!"
"Modus lo ya?" tanya Yura mengintimidasi. Namun tak dijawab Arya. Dia malah senyum senyum sendiri.
Aryapun memakirkan motornya di sebuah restauran.
"Gue tau lo pasti laper, yuk makan"
"Ee-emm nggak kok gue nggak laper!" bantah Yura. Keduanyapun diam, sampai... Terdengar suara cacing kelaparan..
Aryapun menaik-naikkan alisnya, pertanda kalau dia benar dan tak mudah dibohongi.
Spontan Arya manarik lengan Yura dan manariknya masuk.
"Lo tadi kenapa buntutin gue? Gue tau kok kalau itu lo, ini buktinya." ucap Arya seraya meletakkan gelang hitam berinisial Y.
Yura terkejut dan memeriksa pergelangan tangan, dan ternyata benar gelang Yura terjatuh.
"Ee'emm udah nggak usah dibahas, nggak penting, mending obrolin PTS yang bentar lagi diadain." tukas Yura mengalihkan pembicaraan.
Gue tau lo cuma ngalihin pembicaraan Yur. Kata Arya dalam hati.
"Huhh.. Oke.. Makan dulu deh." ucap Arya.
Merkapun hanya saling diam. Tak mau ada cangung, Yurapun angkat bicara duluan.
"Yak" panggil Yura.
"Hemm?"
"Lo.. Udah nyiapain apa aja, PTS nanti?"
Gue kira lo bakal nanyain tentang kita. Eh tunggu, mungkin nanti gue bisa nanya siapa Nathan? Karena sejak bertemu udah langsung akrab. Apa mereka lebih dari teman? Ucap Arya dalam hati.
"Yak" teriak Yura seraya mengguncang lengan Arya. Membuat Arya yang melamun, terkejut.
"Eh sorry, gue mau nanya,Nathan siapanya lo?"
"Cuma sahabat." ketus Yura.
"Ohh kok akrab banget?"
"Banara Nathan Agrapana, atau biasanya dipanggil Nathan. Dia sahabat gue dari kecil. Dari kecil gue selalu bareng dia dan keluarganya. Gue ngrasain kasih sayang yang begitu besar dikeluarga Natha. Keluarganya baik banget. Tapi sayang.. Waktu itu papanya Natha harus pindah ke New York. Trus kita nggak ketemu lagi. Tapi ternyata waktu masih bernasib baik sama gue. Gue masih bisa ketemu sama Natha, nggak ada dia hidup gue berasa nggak punya arti." jelas Yura panjang lebar.
"Bentar-bentar, Natha? Bukanya namanya Nathan?"
"Iya, itu cuma panggilan dulu waktu kecil. Gue manggil dia Natha, dan dia manggil gue Ara. Sekarang gue punya pelindung 2. Kak Leon dan Natha, sahabat kecil." ucap Yura.
Mungkin sekarang lo belum anggep gue pelindung lo, tapi gue tetep selalu ngelindungin lo. Walaupun lo nggak tau. Kata Arya dalan hati.
"Hmm jadi gitu ya.. Gue kira lo sama si curut pacaran."
"Namanya Nathan bukan curut"
"Iya Nathan-Nathan" tukas Arya.
"Emm boleh nanya lagi nggak?" tanya Arya, sebenarnya banyak banget kenyataan-kenyataan yang belum ia ketahui.
KAMU SEDANG MEMBACA
YURARYA
Любовные романыFOLLOW DULU BARU BACA!!😂 Hai gais!! Hem.. Gini gini.. Menurut lo, gimana kalo temen lo suka sama orang yang lo suka? Ya.. Padahal temen lo sendiri tuh tau dan sadar kalo lo juga suka sama dia. Eh ternyata tanpa lo sadari orang yang lo suka itu...