CHAPTER 22 Angkasa

9 3 1
                                    

Pagi yang cerah. Saat Yura terbangun dari tidur malam, disampingnya kini sudah ada laki laki yang duduk dan menatapnya manis.

"Loh Arya? Ngapain kesini? Bang Leon mana? " ucap Yura terkejut.

"Tadi abang lo ada meeting yang nggak bisa ditinggal. Trus pas gue dateng ngejenguk lo, abang lo bingung mau nitipin Yura ke siapa. Trus ya gue nawarin diri." Ucap Arya.

"Bilang aja mau bolos sekolah! " tukas Yura.

"Skali skali mah gapapa. " ucap Arya gampang.

"Nanti dimarahin bunda loh! " ceplos Yura.

"Asalkan nggak ada yang bilang..ya.. Nggak akan dimarahin" tukas Arya seraya senyum pepsodent dan menaik naikkan alisnya.

Tawa merekapun pecah seketika.

*di sekolah.

"Eh Jik. Arya kemana? Tumben nggak masuk, biasanya paling rajin tu anak." tanya Ima saat istirahat.

"Katanya sih lagi di rumah sakit nemenin Yura. " ceplos Aji.

Nemenin Yura? Segitu pedulinya dia sama Yura. Ucap Ima dalam hati, curiga.

Keyrapun menyenggol lengan Aji dan membuat bakso yang hendak ia lahap nyemplung lagi ke mangkoknya.Ajipun merasa tak enak berkata seperti itu tadi.

"Gue duluan ya. " ucsp Ima lalu pergi.

"Tuh kan!! Gara gara kamu sih Ji. Jadi ngambek kan!? " sebal Keyra dan ikut pergi meninggalkan Aji yang enak enakkan menyantap bakso.

"Gue lagi gue lagi. Selalu gue mulu yang salah. Lebih baik gue diem aja lah! Timbang diginiin mulu. Ngenes amat hidup lo Ji Ji.. " ucap Aji putus asa.

"Ribet banget ya cinta segitiga emang. Pusinggg!! Mikirin masalah idup sendiri aja udah puyeng apalagi masalah cinta begini. " gumam Keyra seraya berjalan di pinggir lapangan basket dengan membawa minuman.

Mumpung bola basket nya nganggur nggak dimainin akhirnya Ima yang juga ada disitu mencoba untuk memasukkan bolanya ke dalam ring. Awal awal ternyata sulit juga.

Sampai sampai ia lelah dan melihat ke pinggir lapangan ternyata ada Keyra yang sedang membawa minumannya. Ima pun langsung mengambil dan meminumnya sampai tegukkan terakhir.

"Ihhhhh kok diabisin!! Itu minuman gue!! " jerit Keyra.

"Ihh!! Berisik! Minta dikit doang nggak boleh! " tukas Ima.

*di rumah sakit.

"Eh Yur.. Kita main ke taman yuk. Pasti dibolehin kok sama susternya, bentar aku cari kursi roda dulu. " ucap Arya bersemangat.

Setelah sampai. Tenyata tamannya nyaman juga. Bersih, hijau, bagus deh pokoknya.

"Lumayan juga ya tempatnya. " celetuk Arya dan diangguki Yura seraya tersenyum.

Setelah Arya duduk disamping Yura. Tak sengaja Arya mendengar suara cacing kelaparan, ya perut Yura berbunyi. Dia laper!!

"hahahah lo laper? Kenapa nggak bilang? " ucap Arya dengan tertawa.

Lo aja yang nggak peka Ya. Ucap Yura dalam hati.

"Yaudah gue pesenin ke kantin dulu. " tuka Arya.

Beberapa menit kemudian Arya membawakan bakso serta es teh. Uhh jadi pengen.

Merekapun makan bersama, sampai sampai diliatin orang orang disekitarnya.

"Enak nggak? " tanya Yura.

"Enakkan di sekolah." jawab Arya.

"Ya iyalah. Orang biasanya juga lo makannya disana. Hahah" ucap Yura secara tertawa, sampai ia tersedak.

"Eh minum dulu minum dulu. Makanya ati ati kalo makan. Jangan sambil ketawa" ucap Arya menasehati.

"Iyaa."

*di sekolah

"Ehh Galang. Angkasa dimana? " tanya Ima.

"Ciee nyariin Aksa. Ngapain lo nyariin dia. Tumben banget. Kangen ya? " goda Galang.

"Ih NAJISS!! Heh! Siapa juga si yang nyariin dia. Gue tuh cuma mau nanya suatu hal kok. " tukas Ima.

"Ahh!! Gue tau!! Pasti tentang perasaan ya. Ahahah" ucap Galang.

"Ihhhh!! GUE CUMA NANYA ANGKASA DIMANA! " bentak Ima.

"Gue disini. Ada apa? " celetuk Angkasa seraya bersender di tembok. Santai.

Ima pun langsung terkejut.

Lama lama ni orang kayak hantu tau nggak! Tiba tiba nongol tiba tiba ngilang! sebal Ima dalam hati.

"kok diem!" tukas Angkasa sedikit membentak.

"Ihh!! Bisa nggak sih lo santai aja. Nggak usah ngegas! "

"Nggak lagi naik motor! " sahut Angkasa.

"Nggak lucu!! " tukas Ima.

"Siapa juga yang ngelucu! Cepetan ngomong! Lo ngapain mau ketemu gue! Waktu gue nggak banyak. Dan gue nggak mau buang buang waktu gue demi ngobrol nggak jelas sama lo!" ucap Angkasa.

"Iya!!! Gue cuma mau tanya. Emang bakal ada iven apaan di sekolah? Lo pasti taukan? Secara.. Lo kan ketua osis alias ketos..!!" ucap Ima.

"kayak sifat lo! " gumam Ima.

"Lo bilang apa barusan? Hah? " curiga.

"E-enggak cuma bercanda kok!! " ucap Ima sedikit takut.

"Lo nanti juga bakal tau. Intinya acara itu bakal diadain minggu depan. " Tukas Angkasa dan langsung pergi meninggalkan Ima yang kebingungan.
"Gilak ya? Gue tadi ngomong panjang lebar. Tapi jawabannya cuma gitu doang? Pengen gue remes remes tu anak!! " ucap Ima.

"CIEEEEE!!! " Datanglah Keyra dan Aji. Membuat Ima terkejut dan lagi lagi kebingungan.

"Paan sih! Cie cie segala! " ketus Ima.

"Ehhh Ma! Hmm sumpah!! Kok lo bisa berani banget sih sama si muka ketus itu! Mungkin cuma lo satu satunya orang yang ada di sekolah ini yang berani kek gini ke dia. " ucap Keyra dan diacungi jempol oleh Aji.

"Gue mencium bau bau benci jadi cinta nih!! " Goda Aji.

Imapun langsung pergi meninggalkan keduanya.



YURARYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang