CHAPTER 6

20 5 1
                                    

Cobain gais bacanya sambil dengerin musik yang viral (eyes blueXterpikat senyummu). 💞
Biar feelnya lebih dapet lagi gitu..
Wkwkwk.
Happy reading!!

"Eh enggak ya kamu duluan tauk! Bukan aku." ucap Yura sambil tertawa lepas.

"Aku seneng kalo kamu ketawa gini." celetuk Nathan, kata katanya membuat Yura malu.

"Kamu mau naik apa?" tanya Nathan. Mereka sedang berada di permainan anak anak kecil sebut saja taman bermain.

"Main ayunan aja yuk." tukas Yura bersemangat.
"Oke oke aku dorong ya, kamu pegangan dulu. Dah siap? iaaaa.." teriak Nathan sambil mendorong ayunan pelan.

Mereka berteriak bersama, walaupun ada beberapa orang yang melihat mereka. Apalagi banyak yang bilang kalo Yura dan Natha bocah idiot, padahal mereka hanya ingin bermain dan melepas lelah setelah pulang sekolah.

"Eh Ara, kamu inget nggak pas dulu kita main ayunan didepan rumah kamu." kata Nathan dengan mengingat ingat.

"Papa aku mau main ayunan duluan tapi uda dinaikin Natha. Aku mau main ayunan pa, ayo pa." pinta Yura dengan merengek.

"Natha, gantian dong aku mau main ayunan juga."

"Sabar dong sayang, segala sesuatu itu harus sabar, oke? Anak papa harus bisa jadi orang yang penyabar! Setuju?" kata papanya dan dianggukki oleh Yura.

"Iya Ara bentar lagi ya, bentarr banget kok, yaudah gantian kamu." celetuk Nathan dan gantian main dengan Yura.

"Aku dorong ya, 1 2 3"
"Aaaaaa jangan kenceng kenceng aku takut Natha!!!"

Brug!

"Aduhh... Hiks hiks hiks hiks papaaa... Sakit banget lututku hiks hiks" Yura menangis dengan keras karena lulutnya tergores.

"Eh eh ehh anak papa harus kuat! Nggak boleh nangis oke? Sini sini papa bersihin dulu lukanya, trus dikasih handsaplast, dah udah nggakpapa kan?" tanya Papa dan diangguki oleh Yura.

Sekarang Yura sudah tidak menangis lagi. Dia senang punya papa yang amat penyayang dan perngertian.

"Ara, aku minta maaf ya, gara gara aku kamu jatoh dan berdalah, aku minta maaf, aku janji nggak ngulangin lagi."

"Iya nggakpapa kok Natha, udah nggak sakit juga lututnya, hihi.."

Merekapun berpelukan. Dari kecil mereka selalu bersama. Di mall, sekolah, rumah, dimanapun ada Ara disitu juga akan ada Natha yang selalu melindungi Ara.

Hingga saat masa masuk SMP mereka terpisah karena keluarga Nathan akan pindah keluar negri. Hingga sampai sekarang SMA. Akhirnya mereka dipertemukan kembali.

Nggak nyangka banget bisa disatuin lagi. Kangen juga masa masa lalu yang selalu dipenuhi dengan canda tawa.

Bruk!

"Aww Nathan, aduh sakit. Yah berdarah." celetuk Yura. Ketika ia akan berdiri, kakinya menginjak tali sepatunya sendiri alhasil terjatuhlah dia.

Tangannya juga sedikit memar karna tergores rerumputan. Dengan cekatan Nathan langsung membuka tasnya dan mengambil hansaplast.

"Tahan ya, cuma sakit dikit kok, maaf ya janjinya yang dulu nggak bisa ditepatin, sekarang kamu jatoh lagi." ucap Nathan menenangkan Yura yang mulai berkaca kaca matanya.

"Nggakpapa kok Tha lagian kan aku juga udah gede, jadi pasti lebih kuat dong!!" tukas Yura, agar tak dipandang terlalu lemah, padahal ya lumayan sakit juga sih.

YURARYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang