CHAPTER 5

23 5 1
                                    

"Woii jalan pake mata dong!!" ucap Arya agak teriak. Dia terkejut karena seseorang itu menabraknya karena terus melihat handphone.

"Eh sorry bro.. Nggak liat tadi. Btw lu tau ruang kepala sekolah nggak?" ucap seseorang itu.

"Lu murid baru??"
"Iya. Gue pindahan dari luar negri."
"Ohh pantes nanyain ruang kepsek. Lu tinggal lurus aja trus belok kanan ntar ada papan "Ruang kepala sekolah" tinggal masuk aja." jawab Arya panjang lebar.

"Owh oke thanks bro!" ucap seseorang itu dengan sok akrab, iapun menuju ruang kepsek.

Arya hanya terdiam. Memang sih kemarin ada isu tentang anak baru, dia kira anaknya B aja tapi ternyata LB.

Ia langsung terkejut.
"hmm saingan baru nih.." ucap Arya, dia mengira jika seseorang itu bertemu dengan Yura pasti diakan suka dan malah cinta, dia tak mau ketenangannya diganggu dan punya saingan.

Bel masuk kelas berdenting. Semua siswa kekelas masing masing. Ada yang masuk pas guru dateng, ada juga yang masih leyeh leyeh dudu diteras kelas. Bahkan ada yang masih nyantai dikantin makan soto! Kalo kalian gimana? Wkwkw

"Lo kenapa pada senyum senyum gitu sih?" tanya Yura mengintimidasi kedua temannya.

"Engg- enggak nggakpapa.. Nanti juga lo tau ada apa." ucap Keyra menaik turunkan alisnya. Semakin curiga Yura.

"Trus juga nih.. Kok gue duduk sendiri? Lo pada bosen yha temenan sama gue? Ya udah nggakpapa Kok!! gue suka sendiri.." tukas Yura, padahal ia hanya bercanda.

"Ehh enggak bukan gitu maksutnya!!!" ucap Ima dan Keyra, mana mungkin sih mereka bosen dengan Yura, udah 3 tahun selalu bareng ya kalik bosen.

Semua murid sudah masuk kelas. Ya karena gurunya udah dateng.
"Selamat pagi anak anak" sapa Bu Asri selaku wali kelas. Padahal pagi ini bukan jamnya Bu Asri tapi kenapa Bu Asri kesini?

Yura dan lainnya merasa aneh, terkecuali Ima dan Keyra. Apa mungkin isu murid baru itu ditempatkan dikelasnya?

"Jadi sekolah kita kedatangan murid baru dari luar negeri, silahkan masukk. Dan beri tepuk tangan." ucap Bu Asri seraya bertepuk tangan.

Sedangkan yang dipanggil ikut melambaikan tangan. Cewek cewek yang ada di kelas langsung klepek klepek!! Parah!! Guanteng poll!!

"Silahkan perkenalkan diri" suruh Bu Asri seraya duduk dikursinya.

"Hallo everyone, good morning!! Perkenalkan nama saya Banara Nathan Agrapana boleh dipanggil Nathan. Saya pindahan dari New York. thank you." setelah itu mata mereka saling menatap, Yura dan Nathan.

Tak sangka teman kecilnya ini sudah besar sekali dan bahkan melebihinya padahal waktu kecil Yura yang lebih tinggi sekarang malah kebalikanya.

Yura tak menduga jika mereka dipertemukan kembali, sudah lama sekali ia tak bertemu dengannya.

"Baik Nathan silahkan cari bangku kosong dan duduk"

"Eumm disitu ya bu" ucap Nathan seraya menunjuk bangku dekat Yura. Seketika Yura dan Arya terkejut. Yura terkejut karena sahabat kecilnya itu telah kembali dan bisa bersama sama lagi, dia rindu kebersamaan kecilnya itu.

Sedangkan Arya, hatinya rasanya panas melihat perempuan yang ia cintai tersenyum ceria nan hangat kepada Nathan padahal baru pertama kali bertemu.

Aji sadar jika ada yang janggal. Ya benar sekali sekarang ia melihat Arya dengan mata elangnya yang sangat tajam dan wajah yang mulai memerah.

Caper banget tu orang, murid baru aja udah blagu! ucap Arya dalam hati.

"Udehh sabar bro... Jodoh nggak bakal kemana, kalo lo jodoh sama dia pasti bakal dipersatuin kok, jadi tenang aja.." ucap Aji seraya menepuk nepuk bahu Arya.

YURARYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang