CHAPTER 27 SUNRISE

3 3 0
                                        

Waktu menunjukkan pukul 01:30 pagi.

Para siswa angkatan Yura turun dari bus dengan membawa keperluannya masing-masing. Mereka mulai memasang tenda. Yura tampak kesusahaan saat memasang tenda. Pasalnya Ima dan Keyra masih sibuk di bus membawa keperluan mereka. Arya dengan sigap membantu Yura, diikuti Nathan. 

"Maa!!! asli ya! lu rempong banget!! Gue aja bawa barang gue udah nggak kuat. Ni tambah punya lu beban gue nambah berkali-kali lipat." Crocos Keyra.

"Udah deh nggak usah ngedumel, bawa aja itu barangnya. Biar cepet selesai." Jawab Ima santai.

"Lama-lama kek babu nih gue!" gumam Keyra.

"Yang ikhlas ya mbak Keyra, biar berkah hehee~" Ucap Ima.

Untung Ima membawa tenda lumayan besar jadi mereka bertiga bisa tidur bersama. dan tak saling khawatir. Disisi lain para guru sudah menenteng toa dan meneriaki agar cepat ikut rombongan masing-masing untuk melihat sunrise di atas gunung.

"Udah bawa semua keperluannya kan Yur?" tanya Nathan, mirip kakaknya.

"Udah kok. Lu bawa minum kan? Ntar kecapean lagi." Balas Yura.

"Harusnya gue yang nanya gitu. Udah bawa minum kan lu? Cemilan?" Nathan. Mereka berduapun memulai perjalanan.

"Udah semua. Kira kira, jauh banget nggak nih nanjaknya? berapa jam ya? Baru jalan dikit ni kaki udah pegel banget." balas Yura.

"Lu pegel? sini gue gendong. " Ucap Nathan seraya jongkok di depan Yura.

Yura terkejut. "E-ehh ngga usah. Gue masih kuat kok. santai aja, gue kan kuat. Heehe."

Nathan kembali berdiri dan melanjutkan perjalanan. 


Sudah setengah perjalanan mereka lalui.

Ima sedari tadi hanya foto-foto dan minum sampai habis beberapa botol. Sedangkan Keyra sangat menikmati perjalanannya karena bersama Aji terus menerus, mereka selalu tertawa saat perjalanan.

Yura sangat lelah dan kini air minumnya tinggal satu tegukan. Yura berhenti sebentar untuk istirahat, sedangkan Nathan nggak ngeh karna sibuk main HP. Arya yang melihat Yura terduduk dan ngos ngossan, langsung menghampiri.

"Yur lu nggakpapa kan ? capek ya? Minum lu masih nggak? Gue masih punya nih, belum gue minum sama sekali kok. Nih." Ucap Arya. Yura langsung mengambil dan meminumnya sampai tinggal setengah. Arya ikut menelan salivanya karna kaget Yura sampai kehausan gini.

"AAHHHH" Celetuk Yura menikmati segarnya air yang ia minum.

 "Makasih ya Ya, lu dateng tepat waktu hehe... Ini masih jauh lagi ya?" tanya Yura.

"Lumayan. Lu masih kuat? kalo nggak kuat gue gendong."

"modus" gumam Yura.

"Yeeee!! kalo ngga mau ya udah. Gue tinggal nih!!" sahut Arya dan mulai berdiri.

Yura langsung memegang tangan Arya.

"Tunggu jangan ditinggal dong gue! tega banget deh." 

"Yaudah lu mau nggak gue gendong?" Yurapun menjawab dengan anggukan pelan.

Nathan merasa ada yang tertinggal. 

Astaga Yura! 

Nathan langsung kembali dan menemukan Yura tengah akan digendong Arya. Iapun tak mau mengganggu keduanya. Nathan kembali dalam perjalanan sendiri. 

"Berat juga ya lu.." gumam arya.

"Lu bilang apa tadi?" sahut Yura.

"E-ehh nggak kok. Nggakpapa."

YURARYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang