CHAPTER 10

7 5 3
                                    

"Yuraa, Yuraa aku udah didepan rumah" teriak Nathan, namun tak ada yang menjawab.

Beberapa menit kemuadian Bi Ida datang dan membawa amplop.

"Den.. Saya titip surat izin neng Yura ya.. Neng Yura nggak masuk sekolah karena semalem dia demam dan sampek pagi ini juga belum turun demamnya" celetuk Bi Ida dan memberikan surat izin itu ke Nathan.

Sontak Nathan terkejut, ini bener bener sama kayak dulu.

"Ya udah bi, bilangin ya ke Yura kalo cepet sembuh. Oh iya satu lagi, yang di rumah hantu itu semua cuma robot sama orang asli yang pakek kostum. Ya bi! Saya pamit duluan ya."

Aryapun pergi berangkat sendiri. Bi Ida juga lekas masuk ke dalam rumah untuk mengambilkan sarapan untuk Yura.

"Neng Yura tadi den Nathan dateng loh, mau jemput Neng Yura ke sekolah. Tapi udah bibi jelasin kok kalau Neng Yura lagi sakit. Dan Den Nathan juga pesen ke bibi katanya nih ya 'Yura cepetsembuh.. Jangan takut sama hantu hantu yang ada di rumah hantu itu.. Karena itu bukan hantu asli tapi cuma robot atau orang asli yang pakek kostum"

Yurapun tersenyum tipis mendengar candaan dari Nathan, walaupun nggak secara langsung.

Setelah makan Yura kembali beristirahat untuk memulihkan tenaganya.

Ima dan Keyra kaget saat Nathan yang biasanya boncengin Yura ternyata yang dibonceng nggak lagi sama Nathan.

"Eh Than! Yuranya mana? Kan biasanya bareng lo" cerocos Ima.

"Sakit" jawab Nathan pendek.

"Than lo masih kesel ya sama gue gegara pas di UKS itu? Kok lo jadi cuek gitu sih sama gue. Gu-gue juga udah minta maafkan!? Jangan marah lahh kitakan udah sahabatan." pinta Ima dengan senyum yang dibuat buat.

Nathan bukannya terpesona dan memaafkan malah jijik! Lantas ia duduk dibangkunya.

Pelajaran dimulai, dan seperti biasa tiap pagi akan ada absen per-murid.
Saat sampai dinama Nandita Yura Ashkila, Nathanpun maju kedepan dan memberi surat izin Yura ke Bu Guru.

Sontak Arya terkejud, bisa biasanya Nathan lebih dulu tau kalau Yura sakit ditambah lagi dia juga yang membawa surat izinnya.

Nathanpun kembali ke bangkunya sambil menatap tajam Arya.
Arya juga balik menatapnya dengan mata elangnya.

Pelajaran terasa sunyi ketika teman sebangku tak ada. Itu yang sedang dirasakan oleh Nathan saat ini. Saat istirahatpun Nathan hanya pergi ke perpustakaan membaca beberapa materi yang ia belum mengerti.

Keyra dan Ima juga hanya membeli cemilan di kantin lalu balik ke kelas. Sedangkan Arya dan Aji mereka nongkrong di tongkrongan seperti biasa. Namun Arya hanya diam dan Aji malah asik menyantap bakso yang dibelinya saat ini.

Semua begitu berbeda dikala Yura tak ada. Seperti ada yang hilang. Pulang sekolah ternyata semua murid dikumpulkan di halaman sekolah.

"Ada apaan sih panas panas gini lagi, Pak Har mau ngumumin apaan si?" celoteh Arya seraya membawa tas dan berjalan menuju halaman sekolah.

"Tauk tuh" sahut Aji.

Disisi lain Nathan yang sebenarnya malas mendengar, dan ingin segera pulang. Terpaksa batal karna gerbang sekolah ditutup rapat oleh pak satpam.

"Assalamualaikum Wr Wb.
Anak anakku sekalian berhubung lusa hari guru nasional, para bapak ibu guru setuju akan diadakannya bazar sekolah. Jadi tiap kelas persiapkan beberapa makanan atau cemilan dan jajanan yang paling enak ya!! Nanti tiap kelas bisa membeli di kelas lain. Paham semua? Oh iyha daftar makanan yang bisa kalian jual sudah ada di wali kelas masing masing jadi harap masuk kembali ke kelas dan rapat sebentar.
Wassalamualaikum Wr Wb."
Ucap Pak Har selaku kepala sekolah.

YURARYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang