20

872 56 2
                                    

'Dalam aturan permainanku, hanya ada 2 pilihan. Believe it or Die...,??'
-A-

°°°

Baru beberapa menit, gadis tadi meninggalkan kerumunan itu. Kini dua kubu itu saling bersiap-siap akan menyerang satu sama lain. Tanpa memperdulikan ucapan seorang gadis yang tadi memberi perintah.

Mengabaikan perintah tadi. Kini mereka mulai menyerang. Pertahanan masih belum ada yang goyah. Jeritan dan teriakan ketakutan warga sekolah menjadi melodi pertempuran itu.

Tak jauh dari sana, terlihat seseorang yang tengah mengintai. Duduk di atas pohon tak jauh dari tempat pertemuran.

'Dasar bodoh, perlawanan tanpa strategi. Bisa membuat musuhmu semakin lincah menghabisi'_batinnya.

Keadaan semakin menakutkan. Banyak orang² dari dua kubu yang mulai tumbang. Namun, ada satu kubu yang kini mulai berjalan mengarah ke arah pertempuran.

Jika dilihat lebih teliti, kubu itu bergabung menjadi satu dengan kubu kumpulan orang² berbaju hitam tadi.

Ini tidak bisa di biarkan. Jika sampai ALISTER sudah kalah di awal. Maka permainan besar itu akan menjadi tempat pembantaian habis²an sang pemain utama.

Jumlah ALISTER yang memang tidak banyak. Sudah mulai kuwalahan, dan banyak yang sudah terluka. Terlebih anggota ALISTER memakai tenaga tanpa senjata.

Seseorang yang sedang mengintai tadi. Kini menelpon meminta bantuan pada sahabatnya.

"Kirim 15 pasukan, arah jam 12. Cepat!"

"Baik, tuan muda"

"Berapa menit?"

"5 menit, tuan muda"

"Aish.. cepat sebelum terlambat"

"..."

"Hei-"

"Sudah siap, tuan muda"

Setelah memutuskan panggilan sepihak. Seseorang itu melompat turun. Lalu berjalan santai ke arah pertempuran masih berlanjut.

Suara sepatu menggema, memberhentikan pertempuran itu. Terlihat disana, seseorang berhoodie hitam berjalan di depan 15 orang berjaket hitam.

Orang itu berhenti tepat di hadapan 2 kubu tadi. Matanya menelisik sekelilingnya. Senyum dingin mulai terpancar. Tangannya terlipat di depan dada.

"Ternyata telinga kalian sudah bermasalah ya?", tanyanya datar.

Mereka semua mengeryit kening kebingungan. Siapa orang di depannya. Itulah pertanyaan mereka semua.

Orang itu terkekeh ringan. Dirinya tau apa yang membuat semua orang kebingungan. Siapa lagi jika bukan kedatangannya. Datang dengan tiba-tiba, tidak ada yang kenal, lalu sempat menghina mereka.

"Aku tau kebingungan kalian, tapi aku di sini untuk melaksanakan tugasku", ujarnya.

"SIAPA KAU?!?? Jangan ikut campur urusan ini!?", teriak salah satu orang berbaju hitam yang diketahui sebagai ketua pertempuran ini.

Been Exchanged || ✓✓ (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang