27

763 61 9
                                    

Angin malam menerpa wajah gadis cantik yang duduk termenung menatap indahnya langit. Dengan langit bertamburan bintang, mata gadis itu sekilas bersinar dengan warna aneh. Tidak bukan matanya. Namun seperti ada sekelebat bayangan melewati dirinya.

Rambut yang di gerainya berkibar mengikuti arah angin. Di balkon kamar sendiri, itulah ketenangan yang selalu di incarnya.

Duduk di kursi dengan tangan memegang buku bercover hitam. Seakan tersadar jika dirinya tenggelam dalam pikiran yang cukup lama. Gadis berambut sebahu itu menunduk melihat buku di tangannya.

Gadis itu membuka sampul buku. Lembar pertama di bacanya. Satu alisnya terangkat dengan senyum tipis terpantri sangat jelas di bibir mungilnya.

Dia membuka lembar kedua, namun terhenti saat suara musik mengalun dengan indah di pendengarannya. Dia berjalan masuk dengan tatapan tajam. Lalu keluar kamar, menuruni anak tangga. Berjalan dengan santai sampai keluar dari mansion megah itu.

Halaman rumput luas dengan bunga-bunga yang sangat indah. Tempat dia berdiri saat ini. Lagu itu semakin jelas. Dia seperti pernah mendengar lagu ini. Lirih seakan penuh penghayatan. Namun bagi siapapun yang mendengar pasti ketakutan. Lagu itu bukan di putar dari sebuah handphone ataupun kotak musik. Tanpa nyanyian, hanya sebuah melodi yang mengerikan.

'Violin'_satu kata itu yang kini ada di pikiran gadis itu.

Tidak. Bukan itu yang dipikirkannya. Namun letak suara melodi itu berasal. Gadis itu memutuskan berjalan mengikuti instingnya. Gadis itu berhenti di bawah rumah pohon, bertepatan dengan berhentinya melodi tadi. Yang terletak di halaman belakang Mansion. Rumah pohon itu berdiri dengan diatas pohon yang sangat besar.

Rumah pohon itu terlihat sangat suram. Sekelebat ingatan namun terlihat nyata. Gadis cantik itu seakan kembali ke masa lalunya. Dimana gadis itu melihat dirinya yang berumur 5 tahun.

Dahinya mengernyit bingung dengan apa yang dilihatnya. Seperti pertunjukan teater dengan versi hologram.

Sejauh ini yang terlihat di depan matanya. Hanya ada dirinya, dengan gadis kecil berumur 5 tahun yang ternyata itu dirinya di waktu kecil.

Gadis kecil itu bermain sendiri di bawah pohon besar tadi. Tepatnya di bawah rumah pohon. Senyum tawanya sangat manis. Dia berceloteh banyak hal, seakan tengah mengajak temannya mengobrol.

Gadis berambut sebahu tadi yang melihat kejadian di depannya ini semakin mengernyitkan keningnya. Dia tidak paham dengan apa yang dilihatnya.

Dia melihat-lihat sekeliling. Melodi violin yang berhenti tadi kembali terdengar. Namun sekarang semakin jelas dan suaranya terdengar seperti menyampaikan sebuah pesan.

Dia kembali menatap lurus ke depan. Dia terkejut saat tiba-tiba ada sosok gadis kecil berjalan mendekati dirinya. Dia sangat tidak mengerti. Anak kecil itu nyata atau hantu itulah yang kini sedang dipikirnya.

Gadis kecil semakin dekat. Semakin mendekat........














Gadis kecil itu rupanya melewatinya. Ralat. Menembusnya, dan ternyata saat itu juga dia sadar bahwa gadis kecil itu adalah arwah. Dia menoleh ke belakang. Semakin terkejut kala tak menemukan siapa-siapa. Padahal tidak sampai beberapa detik gadis kecil tadi melewatinya. Tapi kenapa saat berbalik hanya ada dirinya seorang. Pemikiran aneh-aneh memenuhi kepalanya.

Dia kembali melihat sekeliling. Namun tak menemukan yang dicarinya. Sampai......










Tangannya merasakan rasa hangat. Seperti ada yang menggenggamnya. Dia terdiam. Dia tak berani melihat ke samping. Ketakutan menyeruak ke dalam dirinya.

Been Exchanged || ✓✓ (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang