18

955 65 0
                                    

"Ki-kita harus gimana nih Ken?!?", Satria kelimpungan setelah membaca kertas itu. Ini di luar perkiraan mereka.

"Nanti pulang sekolah langsung ke Markas Utama", tegas Kenzie. Matanya menyorot tajam ke depan.

Ke-empat temannya mengangguk setuju. Mereka juga kini merenungkan kembali tentang isi kertas tadi.

"Balik kelas", seru Kenzie. Pergi mendahului mereka.

Mereka berempat memandang punggung Kenzie yang sudah mulai jauh.

"Kalian duluan aja, gue ada urusan sebentar", ujar Bara lalu berjalan ke arah pembatas rooftop.

Satria melotot saat melihat Bara berdiri di atas pembatas rooftop.

"WOYYYY bar udah gila ya Lo!!ga gini juga bangsat", teriak Satria bersiap akan berlari ke arah Bara.

Bima dan Raka kini juga kaget tapi mereka juga bingung. Sebenarnya ini tuh ada apa_batin keduanya.

Bara menoleh keheranan saat Satria berteriak padanya.

"Paan si nyet??", tanya Bara tak kalah keras. Alisnya menukik tajam kebingungan.

"Tau, Lo tuh ngapa teriak² bego", ucap Raka sambil menoyor gemas kepala Satria.

"Anjrittt, sakit goblok", Satria mengaduh kesakitan setelah kena toyoran Raka.

"Lo kagak liat si Bara ngapain hah!?", lanjutnya dengan kesal.

Lantas Raka dan Bima menhadap ke arah Bara yang kini juga menatapnya balik dengan raut keheranan.

"Bara cuma berdiri doang njir", ujar Bima datar. Kemudian berbalik ke arah Satria.

"Lah...   kemana nih bocah", seru Bima celingukan.

Raka menarik tangan Bima agar menghadap ke depan. Raka menghembuskan nafas jengah melihat pemandangan di depannya.

Kini Bima yang melongo melihat di depannya.

"BAR, JANGAN BUNUH DIRI njirr!!", teriak Satria sambil mendongakkan kepalanya. Tepat di bawah Bara yang kini berdiri di pembatas rooftop.

"GUA KAGAK BUNUH DIRI SAT..  Astaghfirullah haladzim", seru Bara lantang sambil mengelus dada.

"GUE TAU LO FRUSTASI BAR, TAPI JANGAN GINI ENTAR KALO LO MATI SIAPA yang traktir gue hehe",

Raka yang sudah jengah dengan drama di depannya. Kini melangkah maju ke sana. Setelah tepat di belakang Satria. Tangannya memiting leher Satria dengan kesal.

"Berisik Lo nyet", ujar Raka lalu membawa pergi Satria dari rooftop.

Kini tertinggal Bima dan Bara di sana. Tak lama Bima bertanya memastikan. Tapi pertanyaannya ituloh sangat menyebalkan di telinga Bara.

"Bar, lo kagak bunuh diri beneran kan??"

"Ya"

"Oke sip, hehe", lalu Bina pergi dari sana menyusul Raka dan Satria.

'kuatkan hati hamba ya Allah, menghadapi setan dunia ini'_batinnya sambil menghembuskan nafas lelah.

°°°

Saat sampai di depan kelas. Ternyata kelasnya sedang jamkos. Mereka bertiga langsung masuk dan duduk di bangku belakang. Disana ada Kenzie yang duduk di bangkunya dan sedang memejamkan mata.

"Le-pas-in gu-a ba-ngs-attt", Satria meronta ingin terlepas dari Raka.

"Gu-a kece-kek go-BLOK!!", lanjutnya dengan wajah merah padam.

Been Exchanged || ✓✓ (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang