29

362 32 14
                                    

Pagi ini berita heboh yang berasal dari sekolah SMA Angkasa, berhasil membuat gempar sekolah-sekolah lain, hingga menjadi berita hot topic di TV. Sampai saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki kasus kematian salah satu siswa yang masih menjadi praduga banyak pihak. Bahwasanya itu adalah motif bunuh diri.

Seharusnya kasus tersebut berhenti diusut. Tapi karena pihak keluarga korban yang tidak terima, dan mengancam pihak sekolah-kepolisian agar tidak menutup kasus ini, sampai bertemu akar dari aksi jatuhnya siswa tersebut.

Bagaimana tidak?

Masih ingat kan, dengan suara dentuman keras dan teriakan histeris warga sekolah pada hari dimana Angela menangis sendirian di taman sekolah.

Siswa yang sempat berpapasan, sesaat Angela kembali dari kamar mandi. Yaps!

Siswa tersebut ditemukan terjatuh dari lantai 5 ke bawah. Suara tersebut terdengar keras, membuat siswa-siswi yang masih berlalu lalang mencari sumber suara tersebut.

Tak selang beberapa waktu, teriakan histeris memenuhi penjuru lapangan. Hingga mengudang penasaran bagi murid kelas lain untuk melihat apa yang sedang terjadi.

"Ih ngeri banget ga sih??" Satria memasang wajah ngeri melihat berita yang terpampang dari layar hp nya.
Lalu melirik ke arah 4 sahabatnya.

Mereka semua berada di rooftop, sembari menunggu bel masuk berbunyi. Sesekali mereka datang lebih pagi agar terlihat rajin kalau kata Satria.

Mereka terlihat sibuk dengan pikiran masing-masing. Kenzie menghela nafas kasar, "terlalu gak masuk akal".

Satria mengeryit tidak paham, Raka yang duduk di sebelahnya mencoba menjelaskan maksud dari sang ketua.
"Maksudnya Kenzie tuh, matinya Reno itu kurang ekstrim", sambil manggut-manggut sok benar. Dan bodohnya Satria percaya begitu saja dengan candaan Raka.

Kenzie dan Bara menatap datar keduanya, berbeda dengan Bima yang sudah berancang-ancang memukul kepala Satria dan Raka, agar bisa serius sedikit otaknya.

Pletakk
"akh-njengg" pekik Satria dan Raka kesakitan. "Goblok sia" maki Bima puas setelah memukul keduanya.

"Tega bener lu Bim"
"Tauk, ama temen sendiri jahatnya gak ketulungan"
Gerutu keduanya sembari melirik kemusuhan kepada Bima.

Bima hanya melirik acuh.
"Eh tapi ken..lu ngerasa ada yang janggal gak, sama kematiannya si Reno??" Pertanyaan Bima membuat para sahabatnya berpikir keras.

Tiba-tiba Satria melotot kaget seolah baru saja melihat hantu. Bara yang sempat melirik Satria, menaikkan satu alisnya seakan bertanya 'kenapa Lo?!'

Satria berdehem agar mereka semua menatapnya. Dengan memasang raut serius, dan berbisik "jangan-jangan...."
Lama sekali Satria menggantungkan ceritanya.

"Jangan-jangan apaan??"-Bara

"Cepetan?!?"-geram Kenzie.

"Tauk si bangsat kalo ngomong suka ngeggantung ke do'i"-Bima sok dramatis.

Raka tergelak, " ahshahahaha kasian di ghosting".
"Behh damage-nya bukan main" wajah Bima semakin masam.

"Bacot anj" umpat Bima pada Raka yang mulai berhenti tertawa.

Raka menatap satu persatu raut serius teman-temannya, "kalo menurut gue ya, semua kejadian di sekolah ini pada berhubungan"

"Kenapa lo mikir gitu??"

Mendengar pertanyaan Bara membuat Satria tertarik untuk mengutarakan pendapatnya, "apa ada hubungannya sama misi dari Queen???"

Kenzie mengeryitkan dahi berpikir, apakah kematian siswa yang bernama Reno itu memang ada kaitannya dengan misi yang di beri Queen.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Been Exchanged || ✓✓ (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang