Lebih dari yang aku bayangkan dalam beberapa kata hidup ku sudah berubah. Tapi, kenapa?
Aku ngeliat om dengan nanar. Rasa sesak yang tiba-tiba seiring dengan air mata yang tanpa henti aku rasakan membuat ku ingin bersujud memohon ampun.
"Kenapa aku baru merasakan takut kehilanganmu sekarang?" Tanya ku sepelan mungkin.
-
"Kau mencintaiku?"
"Hemm-emm...."
"Sekarang dan selamanya?"
"Iy-iyaaaaa om!"
Jung Kook memijat pelipisnya, "aku mengerti kau membuat game itu untuk berpisah denganku."
"Dulu! Sekarang aku mencintaimu!"
"Aku gak mau pisah!"
Teriakan frustasi Athena membuat Jung Kook 'deg', "hei!"
"Maaf om, waktu itu aku gak tahu. Aku kira aku gak jatuh cinta sama om!"
Athena memeluk kakinya penuh ketakutan. "Aku kira waktu itu dengan cara ini kita bisa pisah, tapi..."
"Athena kau..." Jung Kook meraih gadis itu itu buat berdiri.
"Kau keterlaluan..." Lanjut Jung Kook lemas.
Hei, apa laki-laki tidak punya perasaan?
Bayangkan selama ini dia yang sangat tersiksa dengan sikap Athena. Tapi, kenapa dia baru menyadari jika Athena dulu benar-benar tertekan bersamanya.
Jung Kook hampir menangis, tiga hari yang lalu ia sangat membutuhkan kata-kata jika Athena mau menerimanya. Tapi, kini ia rasa kata-kata itu tidak berguna.
Baiklah, mereka sama-sama korban dari perjodohan.
Jung Kook memegang pundak Athena, lalu menatapnya dalam untuk mencari kepastian.
"Jika kau tidak nyaman dengan ku, kita akan berhenti. Maaf aku baru menyadarinya jika kau benar-benar risih dengan ku waktu pertama kali menikah."
Deg!
Athena yang dari tadi menunduk segugukam kini mendongak menatap Jung Kook tidak percaya.
"Baru kemarin aku merasa nyaman, tapi kenapa sudah berakhir?" Guman Athena sepelan mungkin.
Jung Kook, laki-laki itu apa dia serius?
Athena merasa malu, malu dengan perbuatan kenak-kanakan yang ia lakukan.
"Berarti om akan menikahi adiknya Luna?"
Athena dengan bertanya dengan tatapan kosongnya. Ia benar-benar akan pingsan sekarang, dia sudah tidak tahan lagi dengan rasa sesak yang akan membawanya ke alam gelap.
"Oh shit!"
-