XXII. pt.2

2K 195 9
                                    

Deg!

Athena yang dari tadi menunduk segugukam kini mendongak menatap Jung Kook tidak percaya.

"Baru kemarin aku merasa nyaman, tapi kenapa sudah berakhir?" Guman Athena sepelan mungkin.

Jung Kook, laki-laki itu apa dia serius?

Athena merasa malu, malu dengan perbuatan kenak-kanakan yang ia lakukan.

"Berarti om akan menikahi adiknya Luna?"

Athena dengan bertanya dengan tatapan kosongnya. Ia benar-benar akan pingsan sekarang, dia sudah tidak tahan lagi dengan rasa sesak yang akan membawanya ke alam gelap.

"Oh shit!"

-

Tidak sampai tubuh gadis itu jatuh ke lantai, secara refleks Jung Kook segera meraih tubuh Athena. Jung Kook yakin jika Athena sangat shock berat sama dengan dirinya bedanya Athena sangat tidak sehat.

"Ini ujian."

Tidak lama Jung Kook segera membawa mereka ke kamar hotel. Laki-laki itu dengan cekatan memeriksa Athena dengan alat yang ia bawak untuk berjaga-jaga.

Setengah jam sejak pertemuan mereka di ruang hotel dengan Luna dan adiknya mampu membuat semuanya berubah.

Tidak butuh waktu yang lama untuk mencerna semua yang ia dengar. Pertama-tama, Athena melakukan ini untuk memisahkan pernikahan mereka karena saat itu pernikahan ini memang sangat di tentang Athena.

Kedua, Athena menemukan cara untuk menghancurkan-nya.

Ketiga, karena anak itu pencinta game. Dia mendapat saran dari teman-temannya.

Keempat, dia menyetujui taruhan ini. Bukan main-main, itu taruhan ilegal dan bersifat resmi. Taruhan yang digunakan pun harus di sertai dengan sifat 'berharga'.

Maka dari itu dia mempertaruhkan pernikahan-nya. Athena mengetahui jika adiknya Luna teman seangkatan Athena itu menyukai suaminya.

Iya, dia Annie.

Orang yang Athena temui di lobby rumah sakit waktu itu.

Annie tentu sangat setuju dengan itu.

Gadis itu tipe orang yang percaya diri dan ambisius. Sama halnya dengan Athena.

Jung Kook yakin Athena sengaja.

"Kau sengaja mengalah?"

Ucapan Jung Kook di ujung kalimat memelan tidak percaya.

"Padahal, kau tahu kau mampu."

"Sejak awal kau memang berbohong."

Jung Kook bermonolog sendiri. Bertanya-tanya sebenci itu Athena terhadap dirinya.

Laki-laki itu masih bodoh dalam cinta.

"Tapi...."

Benar, jika Athena sengaja mengalah. Kenapa waktu mereka bertemu di apartemen Athena, gadis itu malah frustasi?

"Uh shit!"

"Kau berusaha untuk menang walaupun kau tahu kau harus mengalah."

-

Jung Kook tidak mengerti bagaimana cara pikir Athena. Anak itu diluar kendali. Athena berteriak seperti orang gila dikamar hotel.

Jung Kook tidak punya pilihan selain mendiamkan gadis itu, jika di dekati Athena akan berteriak lebih keras padahal Jung Kook tidak melakukan apupun sejak dia sadar dari pingsan.

"Ya tuhan...kau kenapa bisa seperti ini?"

Jung Kook memijat pelipisnya, lama-lama ia ikut gila bila seperti ini.

Berkali-kali Athena berteriak ketakutan dan berkali-kali juga Jung Kook membalas teriakannya.

"AKU TIDAK AKAN MENINGGALKAN MU ATHENA!"

Kira-kira seperti itulah balasan Jung Kook.

Jung Kook mengunci kamarnya, membiarkan Athena puas. Ia menduduki dirinya di atas sofa ruang tamu kamar. Sekitar dua puluh lima menit Athena mengamuk, akhirnya reda juga.

Jung Kook membuka kamar, semua gelap.

Kakinya merasakan sesuatu seperti pecahan gelas.

"Jangan sampai kau menyakiti dirimu."

"Athena!?"

"Eh?"

Jung Kook merangkak ke atas kasur, ia mengecek Athena yang sedang terbaring ditutupi selimut.

"Sudah mengamuk kau tidur?"

Jung Kook terkekeh pelan.

Ia mengusap kepala gadisnya. Hingga keadaan terpuruk pun Jung Kook bersumpah tidak akan meninggalkan gadisnya ini.

Lalu, taruhannya?

Hah, mereka pikir Jung Kook hanya diam?

Jika dari pihak Annie macam-macam menagih taruhan konyol itu dia dengan mudah menyingkirkan parasit yang mampu mengusik hidup keluarganya.

Lagian apa-apaan Luna sampai membiarkan adiknya bertindak seperti itu. Ia juga kecewa dengan Luna. Rasa ingin memecat 📈 tapi ia sadar semua bisa dilakukan dengan baik-baik.

"Aku mencintaimu."

Cup!

"Saat kau sadar kita harus pindah kamar."

Jung Kook ikut meniduri tubuhnya di atas kasur bersebelahan dengan Athena. Ia juga butuh istirahat.

"Gadis jahat. Beraninya membuatku seperti ini."

-

Sore berganti malam, kedua orang yang masih tertidur itu tak menyadari pergantian matahari ke bulan. Tak lama salah satu dari mereka terbangun dan disusul satunya.

"Jangan bergerak."

Athena menaiki alisnya bertanya.

"Ada apa?"

"Kau tak ingat?"

Suara serak khas bangun tidur membuat Athena merinding.

"Kita jadikan pindah kamar?"

"Eh! Kau mendengarnya?"

Athena terkekeh geli.

"Om serius maafin aku?"

"Gak, gak main-main hihi..."

"Ckck, om!"

Athena menenggelamkan kepalanya di dada Jung Kook karena malu.

Masih menjadi pertanyaan Athena, "kenapa semudah itu maafin aku?"

"Gak mudah, ada syaratnya." Goda Jung Kook.

Athena menahan nafasnya, ia mencium bau-bau kegilaan di sini.

"Making love with me."

-

Om Jung Kook !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang