Operasi besar Jung Kook berjalan dengan lancar, laki-laki itu segera membersihkan dirinya lalu kembali ke apartement miliknya. Sudah tiga hari kepalanya pusing tiba-tiba. Apalagi setelah melihat undangan pernikahan.
Besok.
Besok dia akan menikah.
Jung Kook tidak dapat berbuat apa-apa, di sisi lain dia bertahan karena kata hatinya memberikan jawaban jika dia harus bertahan dan berjuang namun rasa egoisnya mengatakan jika dia harus berhenti.
Tidak ada yang spesial. Sama sekali.
Pernikahan ini terpaksa. Dia kasihan melihat keadaan Athena. Sebelum operasi di mulai dia kembali menjenguk Athena di rumah papanya dengan keadaan yang kurang baik.
"Seharusnya dia fokus belajar," guman Jung Kook.
Jika di pikir-pikir, Jung Kook lah yang lebih frustasi. Athena bukan hanya istri yang harus melayani suami namun memberikan nafkah batin dan Jung Kook tidak yaki jika Athena mau dan lagi Athena akan sering keluar bersamanya dalam pertemuan bisnis.
"I'am ready for game."
-
Acara pernikahan sudah selesai dua jam yang lalu, tamunya hanya orang-orang terdekat. Athena sudah selesai membersihkan dirinya begitupun dengan Jung Kook. Athena lebih memilih tinggal di apartement milik Jung Kook dan meninggalkan tempat tinggalnya.
Selama acara Athena hanya diam, dia tidak protes seperti yang lalu-lalu dan Jung Kook sedikit bersyukur. Namun, terasa aneh.
"Aku akan ke rumah sakit lagi," pamit Jung Kook.
Athena yang sedang duduk di sofa pojokan kamar mereka hanya menatapnya datar lalu mengangguk singkat. Jung Kook keluar dari kamar. Jujur saja dia di liburkan kerja karena dia akan menikah. Itu hanya alasan Jung Kook menghindari Athena.
Di sisi lain, Athena yang sendirian di kamar sedang menendang-nendang dinding kamar kesal.
"Sialan! Brengsek semua!"
Nafasnya naik turun, dia melirik jam lalu meyambar kunci mobilnya dan pergi ke bar.
Dia pusing.
Ke bar jam tujuh malam gak anehkan?
Taera dan Nilali mereka tahu bagaimana keadaan Athena sekarang, kejadian tempo hari membuat Athena menceramahi Nilali yang masih menyukai Jeno si brengsek.
Dan, akhirnya Nilali berhenti dan tidak menyukai Lee Jeno lagi. Taera pun begitu, anak itu jarang di kabarkan dekat dengan cowok mana pun.
Athena tentu mengajak dua temannya. Mereka ke bar hotel yang sering mereka jumpai.
"Yakin lu suami lu gak marah?" Tanya Taera.
Athena hanya mengangkat kedua bahunya acuh.
"Gak papa sesekali, kan om Jung Kook gak tau." Sela Nilali.
"Li, ntar ada Jeno jauh-jauh." Athena menatap Nilali tajam.
Nilali hanya berdehem sebagai jawaban. Mereka memasuki bar yang ya lumayan untuk jam tujuh begini. Mereka duduk di sebuah meja melingkar seperti biasa.
Lima menit sebelum minuman mereka datang seorang menghampiri mereka.
"Hai!"
Mereka bertiga langsung mendonga menatap sapaan orang tersebut.
"Seharusnya gue bunuh biar gak nyepam di bumi," ujar Athena.
Jeno terkekeh, Nilali hanya menduduk.