Distance : Crash

1K 142 8
                                    

Satu tahun kemudian~

Pagi pagi kegiatan appa dan putrinya di sebuah kamar mandi rumah kecil terlihat ceria dimana single father itu sedang menggosok punggung putrinya.

Wonyoung yang berusia 5 tahun hari ini akan masuk taman kanak kanak untuk hari pertama dimana anak itu terlihat ceria sambil berendam di air hangat.

Setelah mandi pagi dengan air hangat, Yujin langsung pakaikan baju putrinya lalu menyiapkan sarapan pagi untuk putrinya.

Ayah satu anak ini juga tidak lupa menyiapkan tas sekolah putrinya yang ia beli dengan harga murah di pasar juga alat alat tulis putrinya.

Ayah satu anak itu juga terlihat bersemangat saat putrinya makan sarapan sambil banyak bicara karena senang akan masuk sekolah untuk pertama kalinya.

"Appa!" panggil Wonyoung pada ayahnya.

"Hmm?"

"Apa hari ini eomma akan datang dan menjenguk kita? karena ini hari pertama Wony, apa eomma tidak akan datang?" tanya Wonyoung pada Yujin.

"Eoh? Eomma sedang sibuk Wonyoung-ah, tapi Appa yakin Eomma pasti seneng liat Wony yang sudah tumbuh jadi anak sekolah yang cantik" kata Yujin menjawab putrinya.

"Tapi Appa, sudah lama Eomma gak pulang. Apa Eomma pergi ninggalin kita?" tanya Wonyoung lagi.

Yujin yang tidak enak langsung berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Wonyoung-ah, ayo cepat! Kita harus pergi dan jangan sampai terlambat! Ayo siapkan sepatu alat tulismu dan semuanya, ayo kita pergi sekolah!" kata Yujin mengalihkan pembicaraan.

Wonyoung yang masih kecil langsung mudah teralih dan langsung bergerak excited menyiapkan barang barangnya dan pergi sekolah bersama Yujin naik mobil taksi milik Yujin.

Yujin bernafas lega langsung melajukan mobilnya untuk mengantar Wonyoung ke taman kanak kanak dengan mobil taksinya.

******

Bandar Udara Incheon Internasional~

Sepasang manusia berjalan dengan koper mereka menuju mobil yang menjemput mereka untuk pulang.

Dua orang itu berjalan cepat lalu dibantu oleh beberapa staff untuk barang barang mereka lalu keduanya masuk kedalam mobil untuk pergi ke tempat kediaman mereka.

Keduanya hening di mobil dimana laki laki sedang mengutak atik iPadnya sedangkan sang wanita hanya diam sambil memperhatikan laki laki itu.

"Jae, kamu udah bicara sama mama papa kamu?" tanya wanita itu.

"Bicara apa?"

"Soal pertemuan, aku mau kita secepatnya menikah. Udah setahun Jaemin, kita tinggal bareng tanpa status di Amerika. Kamu bilang kamu bakal nikahin aku di Korea, dan kita udah balik" lanjut wanita itu.

"Iya tenang aja, itu bisa diatur, Ju. Sekarang aku masih sibuk sama perusahaan, jadi kamu tolong sabar dulu!" kata laki laki bernama Jaemin itu pada kekasihnya.

"Iya, tapi kamu jangan ngundur terus! sampai kapan kamu mau gantungin aku!" kata wanita yang ternyata adalah Minju bersandar di bahu Jaemin.

******

Yujin tiba di taman kanak kanak tempat Wony akan bersekolah. Yujin parkir mobil lalu masuk menggandeng tangan Wony kedalam untuk mengantar putrinya.

Namun di dalam, Yujin agak minder melihat pakaian orang tua dari anak anak yang ikut mengantar putrinya.

Mobil bagus, jas, dasi, kemeja rapi semuanya menunjukan bagaimana orang tua mereka punya pekerjaan yang bagus, tidak seperti dirinya yang memakai seragam supir taksi.

Melihat itu Yujin agak minder dan sedikit menunduk sambil menggandeng tangan putrinya.

Sampai di kelas tempat Wony akan belajar, Yujin langsung melepas tangan Wony membiarkan anak itu masuk kedalam kelas dengan ceria sambil sesekali Yujin mengambil foto Wony yang masuk kedalam kelas dengan senyuman.

Senyuman ikut terbit diwajah Yujin kala putrinya terlihat bahagia masuk kelas bahkan terlihat mendapat teman baru yang dapat diajak berbicara.

Namun pemandangan itu harus terganggu sejenak karena seorang wanita masuk ke kelas sambil tersenyum manis kearah para orang tua murid juga anak anak kelas.

Seorang wanita cantik masuk mengumbar senyum cantik kearah anak anak murid sambil sesekali menatap para orang tua murid seperti mengisyaratkan para orangtua untuk mempercayakan anak mereka padanya.

Setelah itu pelajaran dimulai dan Yujin beserta orang tua murid lain akhirnya meninggalkan depan kelas untuk berkegiatan setelah mempercayakan anak anak mereka pada wanita tadi.

Yujin langsung pergi kearah taksinya untuk mencari rejeki dengan mengantar ornag orang menuju tempat yang mereka tuju.

******

Yujin mengemudi di kota untuk mencari penumpang dimana pekerjaannya terlihat sepele namun melelahkan.

Yujin bisa bekerja hingga larut malam demi mencukupi kebutuhan putrinya yang sekarang bertambah setelah masuk sekolah.

Bukan hanya lelah, namun ancaman seperti orang jahat atau orang yang pergi tidak membayar juga menjadi salah satu hal yang menantang dari pekerjaannya.

Seperti saat ini contohnya, Yujin tepikan mobilnya dan parkir asal dipinggir jalan karena seorang penumpang langsung berlari keluar tanpa membayar.

Jarak jauh membuat Yujin tidak rela kehilangan uang karena Yujin sudah menghabiskan lebih dari satu jam untuk mengantar penumpang itu.

Yujin berlari cepat mengejar penumpang itu namun belum jauh mengejar, Yujin mendengar suara tabrakan di belakangnya dan langsung berbalik melihat mobilnya yang terparkir asal ditabrak.

Yujin yang melihat itu langsung berbalik menuju mobilnya membiarkan penumpan tadi pergi dan merelakan uangnya pergi.

Yujin langsung berlari kembali dan mengecek mobilnya dimana bumper belakangnya rusak akibat ditabrak oleh mobil hitam.

Pemilik mobil hitam keluar lalu berjalan menuju kearah Yujin sambil tertawa kecil memunculkan senyuman smirknya menatap Yujin.

"Oh jadi ini supir taksi yang parkir ngawur di pinggir jalan? Lo pikir pinggir jalan ini punya nenek moyang lo?" kata laki laki itu menatap Yujin.

Yujin yang mengenal laki laki itu langsung bergerak menghadapi laki laki itu dengan berani.

"Gue parkir dipinggir, dan jalan lebar. Gue tau gue parkir asal, tapi gue yakin jalan lo lebar, tapi lo sengaja tabrak mobil taksi gue" kata Yujin.

"Oh jadi lo salahin gue? lo nya aja kali yang gak becus! pantes aja lo miskin dan gak bisa bahagiain istri lo, makanya dia kabur ke gue" kata laki laki itu yang ternyata Jaemin.

"Gue miskin, terus kenapa? seenggaknya gue masih punya akal sehat untuk gak berbuat licik kayak yang lo lakuin ke gue! Lo bukan cowok yang pantes buat Minju!" kata Yujin menahan amarahnya.

"Terus lo pikir lo pantes gitu? ngaca bro! dia aja milih gue, tega ninggalin lo demi gue!" kata Jaemin.

Yujin mengepalkan tangannya menahan amarah, namun dirinya tau kalau sia sia jika dirinya melawan Jaemin yang memiliki lebih banyak uang darinya.

Yujin bergerak kearah mobil taksinya lalu berniat pergi agar tidak terjadi keributan, namun tangannya semakin mengepal dan langkahnya terhenti saat mendengar,

"Tapi kalau lo mau ambil Minju dari gue, silahkan berusaha keras. Gue persilahkan kalau lo percaya diri, juga gue udah bosen sama dia"

******

To Be Continued

Terima kasih yang sudah mau membaca…

Distance (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang