Siang siang, Yujin selesaikan pekerjaan terakhirnya sebagai buruh angkut supermarket karena mobil taksinya diperbaiki.
Sehabis selesai dengan kegiatannya dan menerima bayaran, Yujin berjalan kearah halte dan menggunakan bus untuk menuju bengkel tempat taksinya di perbaiki.
Yujin sempatkan tidur sebentar di dalam bus hingga akhirnya sampai di tempat tujuan dan kembali berjalan selama 10 menit menuju bengkel tempat mobilnya di reparasi.
Yujin bayar biaya reparasi dan mendapati mobilnya sudah kembali cantik bahkan sudah di cuci bersih.
Yujin tersenyum lalu sambil bersenandung melajukan mobilnya untuk menuju TK tempat Wonyoung bersekolah.
Yujin sampai di depan gerbang lalu berjalan kearah kelas Wonyoung, namun matanya menangkap pemandangan yang cukup asing untuknya.
Yujin berjalan kearah wanita yang adalah mantan istrinya, Minju yang memeluk Wonyoung sambil menatap Chaewon lekat.
Chaewon juga terlihat canggung dengan keadaan ini dimana ada kejadian kurang mengenakkan dimasa lalu mereka.
Minju dan Chaewon saling diam hingga akhirnya Yujin tiba membuat dua wanita itu langsung mengalihkan pandangannya.
"Appaaa!" teriak Wonyoung langsung melepaskan pelukannya dari Minju lalu memeluk kaki Yujin.
"Minju? kamu ngapain disini?" tanya Yujin pada Minju.
"Aku dapet info kalau Wony sekolah disini. Jadi sesuai yang kamu bilang, aku mau ketemu sama Wony. Tapi aku malah liat Chaewon lagi duduk di depan kelas sama Wony, emang dia ngapain disini?" tanya Minju dengan nada agak kurang suka.
"Dia...gurunya Wony" jawab Yujin. Wonyoung langsung melepaskan pelukannya lalu kembali kepelukan Minju memeluk erat ibunya itu.
"Eomma! Hari ini eomma jalan jalan ya sama Wony, sama appa juga!" kata Wonyoung yang dengan cepat diangguki oleh Minju.
"Iya sayang, kita bertiga jalan jalan ya hari ini" jawab Minju membuat Wonyoung bersorak senang bisa kembali bermain bersama kedua orang tuanya.
"Yaudah, ayo kita pergi, Jin! Kita jalan jalan sama Wony!" kata Minju menggendong putri semata wayangnya dari pernikahannya dengan Yujin.
"Tapi...kamu pulang sama siapa?" tanya Yujin pada Chaewon yang hanya tersenyum menatap keluarga itu.
"Aku pulang pake bus" jawab Chaewon. Yujin langsung menatap Chaewon sambil berfikir.
"Yaudah, kamu ikut kita aja. Aku anter kamu pake mobil aku" kata Yujin pada Chaewon yang sukses buat Minju melotot.
Tidak tau mengapa ada perasaan tidak suka dengan Yujin yang menawarkan tumpangan pada Chaewon.
"Yujin! Wony mau jalan jalan sama orang tuanya aja, bukan sama orang lain!" kata Minju tidak setuju dengan ide Yujin.
"Tapi...kalau tung--"
"Gapapa Yujin, aku bisa sendiri. Kalau enggak aku pesen uber aja" kata Chaewon dengan cepat agar tidak terjadi pertengkaran.
"Yaudah, kalau gitu kita tunggu sampe mobil uber kamu dateng" kata Yujin yang membuat Minju berdecih.
"Yujiiinn!" kata Minju kurang suka dan langsung menarik tangan Yujin.
"Tunggu, kasian kalau Chaewon sendirian" kata Yujin pelan menahan tarikan tangan Minju.
"Dia bukan anak kecil lagi, dia udah gede Yujin, gak perlu ditungguin!" kata Minju kembali menarik tangan Yujin. Minju langsung menarik tangan Yujin membuat Yujin akhirnya pasrah ikut dengan Minju.
"Yaudah, aku duluan ya Chaewon. Kalau ada apa apa, hubungin aku aja" kata Yujin yang langsung berjalan mengikuti tarikan tangan Minju untuk pergi dari hadapan Chaewon.
Chaewon hanya melihat punggung mereka sambil menggelengkan kepalanya melihat Yujin yang masih saja menurut dengan mantan istrinya.
Hal itu sama dengan masa lalu dimana Yujin meninggalkan dirinya, rela berbohong dan bermain api menyakiti dirinya demi bersama Minju.
"Yujin-ah...kenapa?" gumam Chaewon menatap Yujin sedih.
******
Di mobil, Yujin menyetir mobil taksinya sambil sesekali menatap Minju yang duduk di kursi sebelahnya memangku Wonyoung.
Senyuman Yujin melebar mengingat kenangan mereka dulu saat Minju masih berstatus istrinya.
Mereka pergi bersama anak mereka dengan ceria, terlihat bagaimana Minju adalah ibu dan istri yang baik, cantik walaupun hidup mereka sederhana.
Namun sekarang yang berbeda adalah Minju bukan Minju yang sederhana dulu. Sangat terlihat dari gaya istrinya dimana kemewahan sudah menjadi gaya Minju.
Barang barang mewah bermerk dan juga dandanan glamour, berbeda dengan istrinya yang dulu tanpa make up dengan gaun kasual murah pasar yang selalu menemaninya.
"Chaewon sejak kapan jadi guru disana? Kalian sering ketemu?" tanya Minju tiba tiba membuat lamunan Yujin buyar.
"Ehh? Iya?" tanya Yujin kurang fokus.
"Aku tanya, kamu sering ketemu sama Chaewon?" tanya Minju lagi.
"Oh, gak sering juga. Cuma baru sejak Wonyoung masuk sekolah, aku ketemu karena dia guru Wony" jawab Yujin pada Minju sambil cengengesan.
"Gausah deket deket kamu, dia guru anak kita! Gausah berharap lebih sama dia, kalian cuma sebatas orang tua murid sama guru!" kata Minju tiba tiba membuat Yujin mengerutkan kening dengan perkataan mantan istrinya itu.
"Ha?? gimana gimana?" tanya Yujin lagi, dan Minju hela nafas karena tidak sadar dirinya mengatakan larangan itu. Tidak tau mengapa spontan ia berucap.
"Maksud aku, kalian jangan terlalu deket lah sama dia!" kata Minju pada Yujin.
"Loh emang kenapa? dia kan gurunya Wony" tanya Yujin lagi.
"Aku gak suka aja anak aku deket deket sama dia, kamu tau kita bermasalah sama dia di masa lalu" kata Minju pada Yujin cepat.
Yujin yang kurang mengerti maksud mantan istrinya itu hanya bisa menganggukan kepalanya bingung.
"Minju kenapa sih ngelarang aku deket sama Chaewon? Emang Chaewon ada kenapa sama Minju?" batin Yujin sambil menyetir.
******
Sesuai arahan Minju, mereka bertiga langsung menuju sebuah restaurant Italia dengan santainya.
Yujin yang melihat restaurant itu agak khawatir dengan harga makanan di restaurant itu.
"Ju, kita makan di restaurant Korea aja ya. Kayaknya disini mahal banget" bisik Yujin pada mantan istrinya itu.
"Tenang aja, aku yang bayar semuanya!" kata Minju menggandeng Wonyoung masuk lalu disambut oleh pelayan restaurant.
"Halo selamat siang, bapak ibu dan adik! Untuk berapa orang pak? paket table yang couple, single or family?" tanya pelayan pada Yujin yang berdiri di sebelah Minju.
Pelayan itu melihat dari atas hingga bawah begitu juga para pelanggan lainnya. Yujin memakai seragam supir taksi sedangkan Minju berpakaian glamour.
Hal ini membuat omongan julid mulai terdengar kala mereka masuk dan memesan meja seperti saat ini.
"Oh tiga orang, family table" jawab Minju cepat mulai malu dengan omongan julid orang orang.
"Baik, pak silahkan nama bapak sebagai kepala keluarga?" tanya pelayan itu. Yujin baru akan menjawab, tapi tiba tiba terpotong dengan ucapan Minju.
"Atas nama Kim Minju, dia bukan suami saya. Dia supir saya"
To Be Continued
Terima kasih yang sudah mau membaca…
🐱🐈😸
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance (END)
FanfictionHanya kisah tentang perjuangan hidup supir taksi dan perceraiannya...