Distance : I'm Not That Stupid

663 104 26
                                    

Setelah makan siang bersama keluarga, Jaemin langsung membawa Chaewon untuk berjalan jalan berdua.

Jaemin terlihat terus tersenyum menatap Chaewon yang berjalan anggun pelan sambil menatap pemandangan kota Seoul.

Jaemin berjalan disebelah Chaewon langsung bergerak untuk mengambil tangan Chaewon untuk laki laki itu genggam.

Namun Chaewon yang refleks langsung menarik tangannya lalu menatap Jaemin.

"Maaf, tapi anda ngapain?" tanya Chaewon pada Jaemin. Jaemin yang kicep malu langsung menatap Chaewon.

"Aku hanya ingin menggenggam tangan mu, juga kita akan dijodohkan jadi aku ingin lebih dekat denganmu" jawab Jaemin sambil tersenyum.

"Tapi, saya kurang nyaman dengan itu" jawab Chaewon. Jaemin langsung mengerutkan keningnya dan menghentikan langkahnya menatap Chaewon otomatis membuat Chaewon juga ikut berhenti.

"Kenapa kurang nyaman? apa aku salah untuk menyentuh calon istriku? Juga kenapa kamu bicara formal, aku calon suamimu" tanya Jaemin lagi dengan smirknya.

Chaewon menatap Jaemin sambil mengerutkan keningnya melihat ego besar yang ditunjukkan laki laki itu, bahkan saat pertama bertemu.

"Apa saya terdengar sudah menerima perjodohan dengan anda, tuan Na?" tanya Chaewon lagi membuat smirk dan senyum Jaemin luntur.

"Mohon maaf, saya harus kembali ke kampus karena ada kelas yang harus saya hadiri" kata Chaewon bergerak mengutak atik ponselnya untuk mengirim pesan pada seseorang, namun tangannya tiba tiba ditahan oleh Jaemin.

"Apa tidak bisa kelasnya di batalkan? Hari ini hari pertama kita, seharusnya kita bisa jalan jalan dan menikmati hari" kata Jaemin namun dengan lembut Chaewon melepas tangan Jaemin dari lengannya.

"Maaf, bagi saya pendidikan saya lebih penting dari pada sekedar berjalan jalan dan bersenang-senang dengan anda. Maaf, saya harus pergi!" kata Chaewon.

"Oke oke, ayo aku antar kalau begitu!" kata Jaemin namun Chaewon langsung menggelengkan kepalanya.

"Saya sudah akan dijemput oleh seseorang" jawab Chaewon menunggu.

Jaemin hembusan nafas kasar sambil berkacak pinggang arogan menatap Chaewon yang menunggu entah menunggu siapa.

Beberapa menit menunggu, tiba taksi berwarna kuning parkir dihadapan Chaewon dan menampakkan seorang supir taksi yang keluar untuk membukakan pintu untuk Chaewon.

Jaemin tatap supir taksi yang tidak asing lagi menurutnya, lalu laki laki itu tertawa angkuh melihat ternyata Yujin adalah supir taksi panggilan Chaewon.

"Ahn Yujin? wahhh Daebak!" kata Jaemin menatap Yujin. Yujin juga terdiam sambil berfikir bagaimana Jaemin bisa disini bersama Chaewon.

"Lo supir taksinya? ya, pakai mobil baik baik, jangan sampe cewe gue lecet!" kata Jaemin pada Yujin.

"Ha?? Gimana gimana? cewe lo?" tanya Yujin bingung sambil plonga plongo sambil menutup pintu setelah Chaewon masuk mobil.

"Dia calon istri gue, kita bakal di jodohin. Dan lo hati hati ya bawa calon gue, dia beda level sama lo jadi gausah deket deket lo!" kata Jaemin menampilkan smirknya.

Yujin yang mendengar itu langsung melotot, dirinya khawatir. Iya, tapi bukan soal Chaewon, melainkan soal Minju dan nasib mantan istrinya itu.

"Jadi lo gak akan nikahin Minju? lo mau buang Minju?" tanya Yujin yang hanya dijawab dengusan oleh Jaemin.

Jaemin langsung melambaikan tangannya kearah Chaewon lalu pergi kembali ke restaurant untuk menuju mobilnya yang terparkir di depan restaurant.

Yujin yang terpaku langsung masuk kedalam mobilnya berusaha mencerna perkataan Jaemin. Laki laki itu perlahan lajukan mobilnya sambil berfikir dengan otak udangnya.

Yujin menyetir pelan sambil sedikit melamun membuat Chaewon agak khawatir melihat Yujin yang terlihat memikirkan sesuatu.

"Yujin, kamu kenapa? kamu kenal sama cowok yang sama aku tadi?" tanya Chaewon pada Yujin membuat lamunan Yujin buyar.

"Ha?? gimana gimana?" tanya Yujin tidak fokus.

"Aku tanya, kamu kenapa? kamu kenal cowok tadi?" tanya Chaewon lagi. Yujin mengangguk kecil sambil menunduk menghela nafas.

"Dia selingkuhan Minju" jawab Yujin membuat Chaewon terkejut tidak percaya.

"Seriously?! Itu selingkuh Minju?" tanya Chaewon yang dijawab anggukan pelan oleh Yujin.

"Tapi..tapi kenapa dia malah mau nikah sama kamu? Kenapa dia sakiti Minju yang rela nyakitin aku demi bahagiain dia..." kata Yujin sedih.

******

Mobil taksi berhenti di depan Seoul National University, Yujin parkirkan mobilnya lalu bergerak keluar membukakan pintu untuk Chaewon.

Chaewon keluar lalu gendong tasnya dan memberikan sejumlah uang pada Yujin. Yujin bergerak mengambil dompet untuk memberi kembalian, namun dengan cepat Chaewon tahan tangan laki laki itu.

"Gausah, lebihnya buat kamu" kata Chaewon.

"Tapi biaya taksi cuma 27,000 won, kamu kasih aku 100,000 won. Ini kebanyakan, jadi harus ada kembalian" jawab Yujin.

"Aku kelas sampai sore, kamu mau jemput aku lagi? anggap aja uang itu buat kamu jemput aku lagi nanti, gimana?" tkata Chaewon yang diangguki cepat oleh Yujin.

Setelah itu, Chaewon langsung pamit dan masuk untuk kelas selanjutnya pukul 3 sore. Yujin juga langsung bergerak menuju taksinya dan melajukan taksi itu kearah apartemen mantan istrinya.

Entah mengapa dirinya terus kepikiran soal Minju. Laki laki itu tidak mau Minju disakiti, Yujin ingin Minju tau bahwa Jaemin hanya mempermainkan wanita itu.

Yujin benar benar khawatir Minju akan disakiti oleh Jaemin. Yujin tidak mau wanita itu disakiti oleh siapapun, ia tidak mau ibu dari anaknya itu terluka.

******

Minju yang berada di apartemennya seharian setelah mengantar Wonyoung tadi pagi langsung perlahan bangun dari tidurnya.

Wanita itu berjalan gontai dengan badna yang sakit semua. Wanita itu bergerak bersiap siap untuk menjemput putri kecilnya dari sekolah.

"Aww sakiiiitt" ringis Minju memegang perutnya yang sempat ditendang keras oleh Jaemin saat bertengkar.

Minju berjalan cepat hingga wanita itu mendengar suara bel apartemennya berbunyi.

"Itu siapa sih?" gumam Minju langsung bergerak lemas membukakan pintu untuk orang yang memencet bel apartemennya.

Minju buka apartemennya hingga wanita itu terkejut saat seseorang tiba tiba langsung membawa tubuhnya kedalam pelukan hangat.

"Kamu gapapa? kamu gak boleh gak bahagia, jangan sakit, jangan terluka, jangan bersedih!" kata laki laki yang memeluk Minju erat.

Minju balas pelukan hangat dari laki laki yang adalah mantan suaminya itu sambil menahan tangisannya. Ia tidak mau terlihat tidak bahagia dengan pilihannya.

"Aku gapapa, aku baik baik aja, kamu yang kenapa?" tanya Minju. Yujin lepas pelukannya lalu menatap wanita itu dengan air mata sudah membasahi pipinya.

Minju yang melihat itu langsung bergerak menangkap pipi Yujin menghapus pelan air mata mantan suaminya itu.

"Kamu kenapa sih? kok malah nangis? kamu gak boleh begini terus, Yujin! jangan jadi laki laki cengeng" kata Minju pelan pada Yujin.




"Aku tau aku gak kaya, aku juga bodoh. Tapi aku gak sebodoh itu untuk membiarkan ibu dari anak anak aku menderita!"

To Be Continued

Terima kasih yang sudah mau membaca…

🐱🐈😸

Distance (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang