Suasana dirumah bebek terasa sangat kondusif malam malam. Setelah makan malam dengan tenang, bebek panggang yang kecapean langsung rebahan di sofa.
Bebek yang sudah menjadi bapack bapack itu langsung rebahan sambil mengeluarkan uang dari sakunya menghitung uang itu sambil asik menggali emas dari hidungnya.
Bapak satu anak itu menghitung uang sambil mengusap dagunya yang mulai tumbuh janggut halus.
Sedang menghitung duit dengan damai, Yena langsung menoleh ketika Yuri datang sambil membawa kaleng biskuit. Tapi isinya rengginang.
"Daki" panggil Yuri pada suaminya.
"Yes Bebi? Ngepet, kenapa?" tanya Yena.
Plakk!
"Adoohh sakit pala aku, kamoh pala suami main geplak geplak! Entar otakku error' kayak otak si Ujin gimana?" kata Yena pada istrinya yang sehabis memukul belakang kepalanya.
"Bebi ngepet kao bilang, dasar daki ketiak! denger dulu lah aku mau bicara ini" kata Yuri serius.
"Mau bicara apa sih kamoh? tidak lihatkah suami kamoh lagi serius menghitung gaji yang ujung ujungnya buat kamoh semua?" kata Yena.
"Heh monyong! denger gak, ribut ae kamoh di suruh denger aja! aku mau ijin tau buka usaha buat bantu bantu kamu!" kata Yuri mulai emosi pada suaminya.
"Buka usaha apa kamoh? ternak hamster? tambak mujaer? dukun beranak?" tanya Yena.
"Aku mau jualan baju sama pakaian dalem di pasar! Itu temen aku ada yang tau seller grosir murah, aku rencananya mau jualan itu" jawab Yuri.
"Yasudah, silahkan! pergi lah kalau itu keinginanmu, semoga kamoh bahagia dengan pilihanmu istriku" kata Yena memberi ijin tanpa menatap Yuri lanjut menghitung uang.
Bugh!
"Kwekkk! Adohhh kok kamu hobi banget sih nganiaya aku!" kata Yena setelah Yuri kembali memukul kepalanya.
"Makanya kalau istri ngomong tu didengerin! Jangan duit aja kayak Minju, aku tinggalin nyaho kamu!" kata Yuri ngomel.
"Tapi ka--"
"Apa?! Mau nantangin?! TANGAN KOSONG KALAU BERANEE!!" kata Yuri ngegas membuat Yena ciut.
Sambil monyong Yena mendengarkan omelan dari istrinya yang hobi ngegas itu.
"Yok hajar eomma!! Smekdon! Cekek sampe melet terus gunting bibirnya eomma!! Yak mantap hihihihi" kompor anak jenglot menatap appa eommanya berantem sambil makan permen gak bayar dari warung Yuna.
******
Kala adegan smekdon dirumah Yena, Yujin tiba di toko Yena yang nyambung dengan rumah Yena dan langsung memencet bel rumah bersama Chaewon hingga sesengguk jenglot membukakan pintu.
"Halo, Nako. Ini om Yujin appanya Wony" kata Yujin tersenyum pada Nako.
"Halo om Yujin, ini Nako anaknya bebek gaguna" jawab Nako mengunyah permen karet.
"Appanya ada? mau ambil mobil taksinya" kata Yujin tersenyum pada Nako.
"Ada, itu lagi di aniaya sama eomma" jawab Nako menunjuk pada Yena yang sedang dicekek Yuri.
"Oh yasudah, bisa tolong di ambilkan kunci mobil taksinya?" tanya Yujin pada Nako.
"Ohh kunci mobilnya warna item atau silver?"
"Item"
"Isi remote atau kunci doang?"
"Kunci doang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance (END)
FanfictionHanya kisah tentang perjuangan hidup supir taksi dan perceraiannya...