Di restaurant mereka duduk bersama satu meja. Namun Minju duduk berdampingan dengan Wonyoung yang asik makan cream pasta.
Minju terlihat menikmati makanannya juga sambil memperhatikan putrinya, sedangkan Yujin hanya duduk tidak memesan makanan.
Laki laki itu hanya memesan orange juice setelah melihat menu makanan mahal yang ada di menu restauran itu.
"Kamu yakin gak pesen makan? Pesen aja aku yang bayar" kata Minju pada Yujin. Dengan pelan Yujin menggelengkan kepala sambil mengaduk orange juicenya.
"Aku udah makan tadi" jawab Yujin bohong menolak lalu tersenyum kecil pada Minju.
Minju mengangguk lalu kembali fokus pada Wonyoung yang makan dengan lahap.
"Eomma!" panggil Wony pada Minju.
"Eung? Kenapa sayang?" tanya Minju pada Wony.
"Eomma sudah pulang, jadi eomma bakal tinggal sama Wony sama appa lagi kan?" tanya Wonyoung.
Minju terdiam bingung menjawab pertanyaan Wonyoung sambil sesekali melirik Yujin yang ikut menatap Wony.
"Wonyoung-ah, eomma tidak bisa tinggal lagi bersama dengan kita" jelas Yujin.
"Kenapa? kenapa? apa eomma tidak mau sama Wony sama appa lagi?" tanya Wonyoung dengan nada dan raut wajah sedih.
"Eomma sudah tidak bisa tinggal sama apa, tapi kalau Wony mau, Wony bisa menginap di tempat eomma" tambah Minju pada Wonyoung.
"Beneran?! Appa juga bisa menginap sama sama kan?" tanya Wonyoung yang dijawab gelengan cepat oleh Yujin.
"Gak bisa, kalau Wony mau nginap di tempat eomma, appa anter tapi appa gabisa nginep ditempat eomma" jelas Yujin memberi pengertian pada Wony.
Wony langsung cemberut mendengar penjelasan itu lanjut memakan cream pastanya dengan perasaan sedih.
Apa susahnya hanya untuk punya kedua orang tua yang lengkap? Padahal anak itu tidak minta banyak, kenapa tidak boleh?
Pikir Wony.
Minju tatap kearah Yujin yang sedang mengusap lembut puncak kepala Wonyoung yang sedang makan dengan tenang.
Minju tersenyum lalu lanjut memakan pastanya hingga bibirnya belepotan. Yujin yang awalnya memperhatikan Wonyoung sesekali menoleh lalu terkekeh kecil.
"Kamu gak berubah, masih makan belepotan. Makanannya gak lari kok, pelan pelan aja" kata Yujin langsung bergerak mengelap cream yang ada di sudut bibir Minju dengan ibu jarinya.
Minju terdiam mendapatkan perlakuan seperti itu dari Yujin. Yujin yang tersadar juga langsung menjauhkan tangannya dan segera duduk tenang kembali.
"Makasih" kata Minju lalu lanjut makan dengan tenang dan pelan.
Dirinya juga merutuki dirinya yang kembali makan dengan lebih pelan dan anggun. Jujur saja, Minju bingung mengapa dirinya bisa makan dengan cara yang dulu.
Minju tidak sadar bahwa sikapnya itu karena dirinya hanya merasa kembali seperti dirumah dan menjadi dirinya saat bersama Yujin.
Minju selalu menjaga imagenya dan mempelajari semuanya dan berusaha bersikap lain saat berdampingan dengan Jaemin.
Tapi Minju saat ini bersama Yujin, dan Minju benar benar relax makan dengan caranya, berbicara dengan caranya bahkan bersikap dengan caranya.
Itulah kenyamanan, tapi semua tidak akan terasa karena perasaan uang adalah segalanya.
******
Setelah selesai makan lalu berjalan jalan, sekitar sore menjelang malam Yujin mengantar Minju kembali kesebuah gedung apartemen elit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance (END)
FanfictionHanya kisah tentang perjuangan hidup supir taksi dan perceraiannya...