"Ssamu, dia itu siapa?! kenapa ada dia dikamar aku?! kamu gak mau ninggalin aku kan? please jangan tinggalin aku, sayang!!" kata Yujin memohon pada Chaewon sambil menunjuk Minju.
Chaewon terdiam berfikir hingga tiba tiba pintunya terbuka dan menampilkan sepasang pasangan paruh baya yang masuk keruangan itu.
"Haloo semua, apa Yujin sudah sadar?" tanya laki laki paruh baya yaitu Kim Sian, ayah dari Chaewon.
"Oh ada istrinya Yujin ya?" tanya papa Chaewon menatap Minju di sebelah ranjang Yujin.
"Istri? Saya belum menikah om, saya masih pacaran sama Chaewon!" celetuk Yujin membuat Eunbi dan Sian agak kebingungan.
"Pah mah, ikut aku! Aku mau jelasin sama papa mama, tapi gak disini!" kata Chaewon lalu menarik ayah dan ibunya keluar.
Sian meletakkan bucket buah buahannya lalu mengikuti putrinya keluar dari kamar rawat inap Yujin.
Chaewon tutup pintu kamar Yujin lalu ia tatap ornag tuanya yang terlihat menunggu penjelasannya.
"Papa mama ngapain kesini?" tanya Chaewon pada Sian dan Eunbi.
"Mama jelas khawatir dong, kamu kabarin Yujin masuk rumah sakit. Pastinya kita mau jenguk Yujin sekalian ngeliat keadaan kamu, sayang" kata Eunbi mengusap lembut pipi putrinya.
"Pah mah, Yujin amnesia. Dia gak inget siapa Minju, dan dia cuma inget kenangan waktu kita masih pacaran dulu" kata Chaewon menjelaskan.
"Terus?" tanya Sian santai.
"Chaewon gatau apa yang harus Chaewon lakuin, apa Chaewon harus bilang ke Yujin yang sebenarnya atau gimana" kata Chaewon menunduk bingung.
Sian lalu tersenyum kecil dan memegang kedua bahu Chaewon.
"Ini kesempatan kamu untuk bahagia! rebut Yujin, dan jangan kasih tau kebenarannya! papa akan suruh Yujin tinggal bersama kita dan kamu akan habiskan waktu lebih banyak dengan dia, lalu dapatkan kebahagiaan kamu!" kata Sian.
Chaewon yang mendengar itu terlihat ragu dengan rencana papanya.
"Pah, gimana sama anaknya Yujin? nasib Minju gimana?" tanya Chaewon pada papanya.
"Untuk itu gak perlu di pikir! Kamu jangan khawatir dan hanya perlu terus deket sama Yujin sebagai pacarnya, biar papa yang urus yang lainnya!"
"Juga Minju? dia sudah gagal sebagai istri! Mereka sudah bercerai jadi tidak ada masalah saat ini!" tambah Sian membuat Chaewon membulatkan mata.
"Dari mana papa tau kalau mereka udah bercerai?" tanya Chaewon.
"Papa sudah denger soal berita itu, dan Jaemin itu pacarnya Minju. Mereka sudah bercerai jadi gak ada yang bisa halangin kamu, karena papa akan lakukan apapun untuk putri papa!" kata Sian yakin pada Chaewon.
Chaewon yang ragu ragu langsung mempout bibirnya bingung hingga akhirnya Eunbi langsung memeluk putrinya itu.
"Lakukan demi kebahagiaan kamu, Chaewon-ah. Mama akan selalu mendukung kebahagiaan kamu apapun caranya, biar papa sama mama yang urus semuanya!" kata Eunbi mengeratkan pelukan pada anak semata wayangnya itu.
******
Setelah berbicara dengan kedua orang tuanya, Chaewon kembali masuk kedalam kamar ditemani dua orang tuanya yang mengekor dibelakang sambil tersenyum.
Terlihat Minju yang hanya terdiam di sebelah Yujin dengan Yujin yang menatap bingung kearah Minju dan Wonyoung yang menangis diperlukan Minju.
"Ssamu! kamu abis dari mana? jangan pergi lagi!" kata Yujin langsung berusaha menggapai tangan Chaewon dan menggenggam erat tangan wanita itu.
"Chaewon gak kemana mana Yujin, maaf tadi papa ngobrol soal kondisi kamu dulu. Papa rasa kamu memang gak bisa dipisahkan dari pacar kamu ya haha" kata Sian sambil tertawa kecil.
Minju yang mendengar itu merasakan ada hal buruk yang direncanakan Chaewon dan keluarganya. Saat ini Minju benar benar harus bisa untuk merebut kembali mantan suaminya demi keluarganya kembali utuh.
"Yujin-ah, Chaewon itu bukan pacar kamu. Dia mantan pacar kamu, ini anak kita Yujin-ah, aku mohon kamu percaya sama aku" kata Minju merengek kecil pada Yujin.
"Akhhhhh!" ringis Yujin mendengar perkataan Minju dan berusaha mengingat namun kepalanya malah sakit membuat Chaewon langsung mengusap puncak kepala Yujin.
"Yujin-ah, kamu tidur aja ya istirahat. Kita bicarain ini nanti kalau kamu udah lebih baik, ya?" kata Chaewon pelan yang diangguki oleh Yujin.
Chaewon lalu menoleh dan menatap Minju yang terlihat bersedih, terlebih Wonyoung yang menangis di pelukan Minju membuat wanita itu iba.
******
2 hari rawat inap, Yujin sudah diperbolehkan untuk pulang. Tentunya keluarga Chaewon yang sangat mendukung tikung menikung untuk putrinya itu langsung menjemput Yujin.
Papa Chaewon langsung menjemput dan menyiapkan calon menantunya untuk pulang dimana Yujin akan tinggal di rumah besar milik Chaewon.
Yujin yang memang tidak mengingat apapun hanya bisa mengiyakan keinginan dari orang tua wanita yang dia pikir dia cintai saat ini.
Supir Yujin bergerak membawa barang barang Yujin menuju bagasi mobil, sedangkan Chaewon langsung menggandeng Yujin untuk pergi.
Mereka berdua naik kedalam mobil di kursi belakang sedangkan papa Chaewon ikut bersama mereka di kursi depan.
Setelah semuanya siap, Sian langsung memerintahkan supir mereka yang sudah siap juga untuk berangkat.
Di sisi lain, Minju yang menggandeng Wonyoung untuk menjemput pulang Yujin langsung melepas gandengannya pada tangan Wonyoung kala melihat suaminya di dalam mobil Chaewon.
Minju berlari semakin cepat saat melihat mobil mulai di jalankan. Minju berusaha secepat mungkin sambil memukul mukul badan belakang dan juga mengetuk kaca jendela mobil sambil berlari.
"Yujin-ah!! jangan pergi, Yujin-ah!!! jangannn!!" teriak Minju berlari mengejar membuat Chaewon yang melihat itu langsung terkejut.
"Pak hentikan mobilnya!" suruh Chaewon pada supir.
"Gak perlu, jalan aja pak!" kata Sian pada supir.
Supir yang kebingungan terus melajukan mobil namun pelan membuat Minju masih dapat mengimbangi mobil mereka.
"Pah, don't be a jerk! Pak hentikan mobilnya!" suruh Chaewon lagi.
"Chaewon!!" tegur Sian namun tiba tiba,
"Percepat mobilnya! saya capek mau istirahat, tolong di dipercepat jalannya!" kata Yujin buka suara sambil fokus menatap kedepan tak peduli pada Minju yang menggedor kaca membuat Chaewon menatap tidak percaya pada laki laki itu.
Supir yang mendengar itu langsung tancap gas mempercepat laju mobil membuat Minju tidak dapat mengejar bahkan terjatuh ketanah sambil menangis.
"Jangan yujin-aahh..." kata Minju menangis sambil menatap mobil yang ditumpangi Yujin semakin menjauh bahkan keluar dari gerbang rumah sakit.
"Eommaaaaaa!" teriak Wonyoung yang sejak tadi berusaha berlari sambil menangis lalu memeluk erat Minju.
"Eomma gapapa? apa sekarang giliran appa yang pergi ninggalin kita?" tanya Wonyoung menangis pada Minju.
Minju langsung membawa putri semata wayangnya itu kepelukannya lalu mengusap pelan belakang kepala putrinya.
"Enggak, appa pasti bakal pulang sayang. Kamu jangan khawatir ya, sekarang kita pulang kerumah ya" kata Minju.
"Apa kita pulang ke aartemen?" tanya Wony tapi langsung dijawab gelengan oleh Minju.
"Rumah appa, rumah kita"
To Be Continued
Terima kasih yang sudah mau membaca…
🐱🐈😸
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance (END)
FanfictionHanya kisah tentang perjuangan hidup supir taksi dan perceraiannya...