Distance : Bad Luck, Good Luck

873 131 39
                                    

Malam hari, sekarang Yujin lajukan mobilnya kearah perumahan besar di Gangnam tempat seorang wanita tinggal.

Yujin lajukan mobilnya dengan tenang berusaha fokus pada jalan sambil sesekali melirik wanita di jok belakang yang terlihat canggung juga dengannya.

Hening, tidak ada yang memulai percakapan hingga akhirnya Yujin memberanikan dirinya.

"Bagaimana kabar kamu di Amerika? Selamat juga untuk pernikahan kamu, pasti kamu bahagia bisa menikah sama, Jaemin!" kata Yujin.

Kata kata itu meluncur tulus berusaha memecah keheningan yang tercipta antara mereka.

Minju yang mendengar ucapan lembut itu menghembuskan nafas lalu ikut menyambut pemecah keheningan itu.

"Kabar aku baik, cuma aku belum nikah sama Jaemin. Kita cuma tinggal bareng, tapi rencananya lagi sebentar kita bakal nikah" jawab Minju.

Yujin mengangguk, namun pikirannya langsung terbang saat dirinya bertemu dengan Jaemin begitu juga perkataan Jaemin padanya.

"Gue persilahkan kalau lo percaya diri, gue juga udah bosen sama dia"

"Wony gimana kabarnya? apa dia udah tumbuh besar sekarang?" tanya Minju pada Yujin membuat lamunan Yujin buyar.

"Ehh iya, Wony sekarang sudah tumbuh besar. Putri kita cantik dan pintar, dia juga baru masuk sekolah tadi" jawab Yujin sambil mengemudi.

Hening kembali, suasana hening. Keduanya seperti kehabisan percakapan. Namun pemecah keheningan kembali hadir di benak Minju.

"Jin, apa Wony ada nanyain aku?" tanya Minju. Yujin yang mendengar itu langsung mengangguk.

"Dia selalu nanyain eommanya, dia kangen sama kamu. Gak pernah sekalipun Wony melupakan bagaimana eommanya, dia selalu kangen dan nanyain kamu" jelas Yujin jujur.

Minju jujur agak kaget mendengar itu, dia tidak menyangka bahwa putrinya akan menanyainya selalu.

"Apa dia benci sama aku?" tanya Minju lagi. Yujin kali ini menggelengkan kepalanya.

"Kamu eomma dia, aku gak akan biarin anak aku durhaka dengan membenci eommanya" jawab Yujin.

Ada perasaan lega, namun ada perasaan tidak enak juga dihati Minju mendengar penuturan Yujin.

Seharusnya mantan suaminya itu bisa saja menjelek jelekan dirinya didepan putri mereka. Bisa saja membuat putri mereka marah padanya, tapi Yujin tidak membuat Wonyoung membenci dirinya.

Lamunan demi lamunan, hingga akhirnya lamunannya buyar kala Yujin memberitahukan bahwa mereka sudah sampai di tujuan.

"Sudah sampai, silahkan!" kata Yujin bergerak keluar dan membukakan pintu untuk Minju. Minju akhirnya keluar dari mobil pelan lalu bergerak mengambil dompet mahal dari tasnya.

Yujin yang melihat hal itu jujur saja merasa asing dengan istrinya. Semua yang di kenakan Minju, semua dari cara Minju bergaya semua sudah beda.

Minju yang ini bukan Minju yang Yujin kenal dulu. Sekarang istrinya sudah bahagia dengan banyak uang yang bisa di berikan oleh Jaemin.

Minju ambil uang 300 ribu won dari dompetnya yang langsung ia berikan pada Yujin.

"Ini ongkosnya, makasih ya" kata Minju pada Yujin. Namun dengan segera Yujin menolak uang dari Minju.

"Anggap aja ini traktiran aku kamu sudah pulang ke Korea, jadi ini gratis" kata Yujin bergerak pergi, namun tangannya ditahan oleh Minju.

Grepp~

Yujin terhenti dan menatap tangannya yang dipegang oleh Minju. Menyadari hal itu, Minju langsung melepaskan pegangan tangannya.

"Ohh maaf, maksud aku ambil aja. Ini buat kamu sama Wony, beliin dia barang barang sekolah yang bagus! Aku mau anak aku tampil gaya disekolahnya, beliin semua yang mahal dan lengkap. Kalau kurang aku bakal kasih lagi" kata Minju kembali menambah jumlah uang lalu kembali menyodorkan uang ke arah Yujin.

Distance (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang