Distance : My Daughter

772 109 28
                                    

Jam istirahat anak TK, Onyong yang selesai pelajaran langsung membereskan bukunya dan memasukan buku kedalam tas sekolahnya.

"Nyong, kantin gak nyong?" tanya teman sebangku Wonyoung.

"Enggak ah, aku mau baca" jawab Wonyoung lalu dengan segera teman sebangku Wonyoung mengangguk dan berjalan keluar kelas.

Anak itu langsung kembali duduk di bangkunya setelah mengambil buku cerita dari dalam tasnya dan langsung membaca buku itu.

Wonyoung yang asik membaca sangat serius terlihat tenang bahkan sudah sangat mendalami cerita hingga akhirnya ada yang menepuk pundaknya.

Puk!

"Nyong!"

"EY DREAMLIKENYA KAKA--Ehh aduh kaget aku terkamjagiya" kata Wony latah lalu menoleh kebelakang dan melihat anak laki laki lempeng.

"Aku duduk sini ya, aku soalnya gak punya temen" kata Husen yang diangguki Wony.

Husen lalu duduk di sebelah Wonyoung sambil menatap Wonyoung yang kembali membaca buku dengan anteng.

Husen yang gabut langsung menusuk nusuk pipi Wony dengan telunjuknya pelan.

"Nyong"

"Onyong"

"Hmm?" jawab Onyong tapi masih membaca serius buku ceritanya.

"Mam yu"

"Nyong"

"Mam yu"

"Iya" jawab Onyong lagi masih fokus pada bukunya.

"Nyong"

"Mam yu"

"Iya"

"Nyong"

"Iyaaaa" jawab Wony langsung menutup bukunya lalu menatap Husen yang menatapnya sambil senyum lempeng.

"Mam yu" kata Hyewon lagi sambil mengeluarkan dua buah roti sosis yang dia bawa.

"Ini buat kamuuu" kata Hyewon memberikan roti sosis yang diterima oleh Onyong yang kebetulan tidak bawa bekal makan dari rumah.

Dua bocah itu langsung makan dengan anteng sampai datanglah anak laki laki mendekati meja mereka.

"Onyong, ini buat kamu" kata anak laki laki itu menyerahkan kotak susu coklat sambil tersenyum manis pada Wony.

"Jisung, mak--" ucapan Wony terhenti saat Hyewon langsung mengambil susu itu dan meminumnya.

"Uuuu, maaci ganteng" kata Hyewon lenjeh lalu mencolek dagu Jisung.

"Ihh kok diminum? itukan buat Wony! Dasar kamu nakal ya, aku bilangin mamaku ya!" kama Jisung ngaduan.

"Ihh, aku juga punya mama ya! Mau ngapain mama kamu nyari mama aku? mau arisan panci?" jawab Hyewon berani.

"Yaudah, aku bilangin papaku ya biar kamu di pukul!" kata Jisung.

"Aku juga bilangin papaku, biar papa kamu di kucek kucek hotahai kayak celana dalem!" jawab Hyewon lagi akhirnya membuat Jisung berlari menangis keluar kelas.

"Dasar lemah syahwat" kata Hyewon menatap Jisung hingga,

Plak!

"Aduh, sakit" ringis Hyewon setelah bahunya di geplak Wonyoung.

"Kamu kenapa sih? kasian Jisung sudah beli tau" kata Wonyoung mengomeli Hyewon.

"Yaudah, ini buat kamu" kata Hyewon menyerahkan susu pisang keatas meja Wonyoung.

"Ini buat kamu, jadi jangan nerima dari cowok lain" kata Hyewon menatap Wonyoung denagn senyum lempeng.

"Emang kenapa?"

"Ya jangan, soalnya aku cemburu"

******

Pulang sekolah, Minju sudah standby menunggu di depan kelas Wonyoung untuk menjemput putrinya pulang sekolah.

Wanita itu menunggu hingga ada seorang laki laki yang berjalan mendekati dirinya membuat wanita itu mendongak menatap laki laki tinggi itu.

"Yujin? ngapain kesini? kamu mau jemput Chaewon?" tanya Minju pada laki laki itu.

"Enggak, aku mau jemput anak aku" kata Yujin membuat Minju menurunkan senyumannya menjadi raut kebingungan.

"Anak kamu?" tanya Minju.

"Bukannya kata Chaewon, Wonyoung itu anak aku?" tanya balik Yujin yang membuat senyuman terukir di wajah Minju.

"Setidaknya kamu mengakui itu anak kamu" batin Minju tersenyum hingga akhirnya Wonyoung keluar dari kelas.

Anak itu keluar dari kelas bersama anak laki laki lempeng yang mengekor dari belakang hingga anak itu menyadari kehadiran Yujin disana.

"Appaaaaa!" teriak Wonyoung berlari cepat memeluk Yujin.

"Istrikuuuuuu" teriak Husen disebelah langsung berlari menuju Minju yang cuma senyum senyum dipeluk anak orang.

Yujin langsung merentangkan tangannya dan memeluk anak itu di dekapannya erat. Yujin tersenyum kecil sambil mengusap punggung putrinya.

"Appa kemana aja? kok gak pernah pulang kerumah?" tanya Wonyoung pada Yujin.

"Appa tidak pergi, appa tidak kemana mana. Wonyoung anak appa sehatkan?" tanya Yujin yang dijawab anggukan oleh Wonyoung yang kembali memeluk erat ayahnya itu.

Setelah adegan kangen kangenan itu, Yujin langsung berdiri dan menggandeng Wonyoung menuju kearah Minju yang berdiri bersama anak lempeng.

"Appa ini temen Wony, namanya Hyewon!" kata Onyong memperkenalkan Husen pada ayahnya.

"Hai om, saya Hyewon. Usia 6 tahun" kata Husen memperkenalkan diri.

Setelah perkenalan, mereka mengobrol sedikit lalu Hyewon akhirnya pamit setelah dijemput oleh om tembok.

Setelah Hyewon pergi, Yujin langsung menggendong Wonyoung untuk ikut dengannya.

"Yasudah, kalian main aja dulu. Tolong pulangkan Wony kerumah saya sebelum jam 9 ya, besok dia harus sekolah" kata Minju yang diangguki Yujin.

"Wony jangan nakal ya, mama harus balik kerja. Kamu baik baik sama appa ya" kata Minju pada putri semata wayangnya.

"Eomma gak ikut? kenapa?" tanya Onyong sedih.

"Eomma harus kerja sayang, kamu sama appa ya" kata Minju membuat Wonyoung cemberut.

"Ayolah eomma, ikut yaaa" rengek Wony pada Minju.

"Tapi say--"

"Ikutlah, Minju-sshi! Ayo kita pergi sama sama, nanti kita ijin saja ditempat kerja kamu" kata Yujin memotong ucapan Minju.

"Tapi.."

"Ayolah, ayo kita pergi!" kata Yujin langsung mengambil tangan Minju dan menggenggam tangan wanita itu.

Namun langkah terhenti saat Minju yang ragu ragu tidak bergerak. Yujin langsung mengeratkan pegangannya di tangan Minju.

"Ayo!" kata Yujin menarik tangan Minju untuk pergi ke mobilnya karena mereka akan pergi bersama.

******

Di sisi lain, seorang wanita yang sejak tadi tidak keluar dari ruang kelas menatap kejadian itu dengan senyum kecilnya.

Namun senyuman itu luntur dan wanita langsung menunduk menghembuskan nafasnya berat.

"Apa yang harus aku lakukan? mengapa aku seperti ini..."

To Be Continued

Terima kasih yang sudah mau membaca…

🐱🐈😸

Distance (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang