Distance : Visit

685 98 26
                                    

Siang hari di perusahan raksasa Hyundai Group, terjadi pertemuan antar keluarga yang tiba tiba dilakukan oleh Kim Sian dan istrinya.

Keluarga Jaemin dipanggil ke kantor besar itu untuk bertemu. Jaehyun dan Jaemin tiba memakai pakaian rapi dengan senyum manis mereka.

Sian dan Eunbi juga berusaha menyambut mereka ramah hingga akhirnya mereka duduk berhadapan untuk memulai pembahasan sambil meminum teh yang di suguhkan.

"Ada apa ini tuan Kim? apa ada yang bisa kami bantu? atau ini mengenai pernikahan Jaemin dan Chaewon?" tanya Jaehyun.

"Saya memanggil tuan Na kemari untuk membahas seputar pernikahan Jaemin dan Chaewon" jawab Eunbi sambil meletakkan cangkir teh diatas meja.

"Oh, Jaemin sudah siap. Apakah sebaiknya kita laksanakan secepatnya saja? lebih cepat lebih baik, bukankah begitu Jaemin-ah?" kata Jaehyun yang diangguki Jaemin yang tersenyum disebelah ayahnya.

Sian letakan cangkirnya diatas meja lalu menatap kearah Jaehyun dan Jaemin.

"Saya ingin membatalkan pernikahan putri saya dengan putramu, Jaehyun-ah. Maaf untuk itu, tapi saya akan mengganti kerugianmu dengan ini" kata Sian menyodorkan uang dalam amplop.

Jaehyun yang melihat itu langsung terkejut menatap tidak percaya, begitu juga dengan Jaemin.

"Mengapa? Apa putra saya serulah? apa Jaemin membuat Chaewon kecewa?" tanya Jaehyun.

"Tidak ada, putri saya tidak mengatakan hal buruk apapun tentang putra anda. Tapi, putri saya hanya tidak menginginkan pernikahan ini, jadi saya hanya menuruti kemauan putri semata wayang saya" jelas Sian pada Jaehyun dan Jaemin.

Jaemin yang kecewa langsung mengepalkan tangannya. Pikirannya tertuju pada satu orang yang ia anggap sebagai penyebab Chaewon memutuskan untuk tidak menikah dengannya.

"Ahn Yujin, lu coba main main sama gue! Lo hancur sama gue, dasar tukang taksi bloon!" batin Jaemin menahan emosinya yang memuncak.

******

Sore sore menjelang malam..

Disebuah kamar besar, seorang wanita sedang tertidur pulas dengan keadaan lemas karena sakit demam.

Wanita itu terus berusaha berlindung dibalik selimutnya hingga sebuah pintu yang diketuk membuat wanita itu membuka matanya.

"Nona, permisi!" panggil pelayan keluarga Kim.

Wanita itu berjalan turun dari kasurnya dan membukakan pintu untuk pelayan rumahnya itu. Inilah Kim Chaewon, dengan segala sifat malaikatnya.

Walaupun dirinya lemas, dirinya menyempatkan diri membukakan pintu untuk pelayannya karena pelayan rumah itu adalah seorang nenek tua yang sudah bekerja dengannya sejak ia masih kecil.

"Iya, ada apa nek?" tanya suara lembut wanita itu pada pelayan.

"Aigoo, nona tidurlah! kenapa harus membukakan pintu, nenek yang akan masuk, aigoo" kata nenek tua itu mengelus peluh Chaewon yang tersenyum lemas.

"Gapapa nek, ada apa? ada yang bisa Chaewon bantu di dapur?" tanya Chaewon.

"Tidak, hanya saja ada seorang laki laki dibawah. Dia pakai jaket supir taksi, apa nona mau menemuinya?" tanya nenek itu.

Tiba tiba Chaewon dan nenek terkejut mendengar suara gonggongan anjing dan suara manusia menggonggong.

"Yasudah, biar Chaewon kebawah ya" kata Chaewon setelah berhasil mengenali suara itu. Nenek itu langsung menggandeng tangan Chaewon membawa wanita lemas itu untuk berjalan turun dari tangga.

Distance (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang