8 - Season 2

1.2K 112 8
                                    

Welcome back.. Happy New year... Sudah 2021 aja... Oh my God.. Happy reading and sorry for typos..

***

"Pa, Mae." Panggil Off yang duduk bersama kedua orang tuanya di ruang keluarga. Sepulang Off dari Chiang Mai tadi siang, ia langsung datang ke rumah orang tuanya.

"Kenapa?" Tanya ibunya menatap anak semata wayangnya itu.

"Err... Aku.. Aku putus dengan Prim." Ucap Off mengawali perbincangan mereka bertiga.

"Putus? Kenapa?" Tanya ibunya lagi.

"Aku tidak mencintainya. Dan Prim juga setuju dengan hal itu."

"Meskipun Prim setuju, tapi mau ditaruh di mana wajah pa-mu ini?" Ucap Ayahnya yang sedari tadi hanya mendengarkan.

"Pa...." Off memanjangkan nada untuk memanggil ayahnya, ia merajuk.

"Kenapa kau baru putus sekarang jika kau tidak mencintainya Off?" Kali ini ibunya yang berbicara.

"Aku mencintai orang lain, yang dulu pernah aku ceritakan pada Mae."

"Yang kau ceritakan saat SMA dulu?" Off mengangguk menanggapi pertanyaan Ibunya itu.

"Prim bilang, ia juga akan berbicara dengan ayahnya. Jadi, pembatalan perjodohan ini kan dari kedua belah pihak. Kan Mae?" Ucap Off yang mencoba meyakinkan kedua orang tuanya.

"Baiklah, tapi kau perlu mengenalkan orang yang kau sukai itu pada Mae dan Pa." Ungkap ibunya.

"Mae, kenapa kau malah membela Off?" Ucap ayah Off.

"Pa, jangan seperti itu, jangan cuma memikirkan bisnismu, kau juga harus memikirkan anakmu." Kini ibunya dan ayahnya yang berseteru, Off hanya terdiam. Ia memikirkan apa yang harus ia katakan.

"Pa, Mae... Tapi." Off terhenti, ia ingin mengatakan bahwa orang yang ia sukai adalah laki-laki.

"Tapi apa?" tegas ayahnya.

"Orang yang aku sukai ini, benn... Benn bushai.." Mata kedua orang tuanya sedikit melotot ketika mendengar pernyataan Off.

"Kau sudah gila huh?" Ucap Ayahnya dengan nada yang meninggi, Off sempat terkejut karena hal tersebut.

"Pa..." Ucap Ibunya, Ia mencoba menenangkan suaminya itu.

"Kenalkan pada kami Off." Lanjutnya kemudian, beralih pada Off.

"Mae tidak apa-apa jika kau menyukai laki-laki, yang terpenting kau bahagia. Untuk masalah Pa, serahkan saja pada Mae." Lanjutnya lagi, Off yang mendengar hal tersebut tersenyum lebar dan berkali-kali menciumi pipi ibunya.

"Terima kasih, terima kasih Mae." Ucap Off, lalu memeluk ibunya erat.

***

Keesokan paginya, Off berangkat ke kampus dengan senyuman lebar di wajahnya. Ia berangkat dari rumah kedua orang tuanya. Ia ingin segera memberitahu Gun mengenai kabar gembira ini.

Off berjalan menyusuri lorong di fakultas Hukum, menyapa setiap orang yang ia temui, moodnya sedang bagus pagi ini. Bahkan orang lain mengira ia sudah gila.

Ia memasuki kelasnya, sebenarnya ia ingin sekali memberitahu Gun, dan ia tidak bisa yang lalu menyalahkan kelas pagi di hari Senin ini.

Selama dosen menjelaskan mata kuliah pagi ini pun, Off tak mendengarnya. Ia tak sabar untuk bertemu dengan Gun. Hingga jam mata kuliah berakhir, Off meninggalkan teman-temannya dan berlari menuju fakultas Ekonomi dan bisnis. Ia mencari keberadaan Gun, bertanya pada siapa pun yang ia temui.

Precious 1 & 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang