10

1.8K 179 18
                                    

Maaf, kalo ada typo. Happy reading..
Btw, nanti kalo huruf bercetak miring berarti flashback ya.

Flashback on

Hari selasa, sudah waktunya pulang, Gun langsung berdiri untuk pergi ke toilet, menyuruh Chimon dan Nanon pulang duluan. Ia masuk kedalam toilet itu, di dalam tidak ada siapapun. Ia merasa lega telah mengeluarkan apa yang membuat perutnya sakit. Saat Gun ingin keluar ia mendengar suara sepatu masuk kedalam toilet dan berdiri di depan tempat untuk mencuci tangan.

"Bangaimana rencanamu Gxxod" Tanya Tay yang sedang membasuh tangannya. "Aku tidak tau, Gun semakin dekat dengan Off akhir-akhir ini, kau bilang mereka tinggal di gedung yang sama kan?" jawab Gxxod yang diterima anggukan oleh Tay. "Hahh, aku rasa aku akan kalah, aku harus kehilangan uang 5000 bath kali ini" ucap Gxxod setelah menghela nafas panjangnya.

Gun yang mendengar itu langsung memutar otaknya, apa mungkin aku dijadikan bahan taruhan, pikir Gun dalam otaknya tapi dia masih belum percaya hingga akhirnya mendengar ucapan Tay. "Aku kasihan dengan Gun, aku rasa dia memang benar ingin berteman dengan kita, tapi malah kau dan Off jadikan taruhan."

DEG.. Jantung Gun sekarang berdetak dengan sangat cepat, ia menahan nafasnya, tidak percaya kalau ia memang dijadikan bahan taruhan. Gun memegangi dada bidangnya, merasakan sakit yang cukup dalam. Wajah dan matanya memerah, tanpa sadar ia mengeluarkan air mata. Gxxod dan Tay tidak sadar kalau Gun ada disana, setelah mereka berdua selesai, mereka berdua langsung keluar.

Mendengar suara langkah kaki keluar, Gun sadar, sekarang ia berusaha mengambil nafas, nafasnya terengah-engah seperti tidak ada oksigen dalam toilet itu, dia keluar memandang wajahnya di cermin. Melihat matanya yang mengeluarkan airmata. "Huhh,.. Huhhh.. Huh..." Gun mengambil oksigen yang cukup banyak, menstabilkan pernafasannya. "Hahh.. 5.000 bath, dengan wajah tampan ku ini? Cuma dihargai segitu?" Ucap Gun sambil memandang wajahnya yang memerah. Ia sangat marah.

Gun tidak mengerti, kenapa dia bisa percaya dengan Gxxod apalagi Off. Yang Gun rasakan adalah sakit, rasa sakit yang tidak jauh beda saat ia tau kedua orang tuanya bercerai. Gun berpikir, ia sudah terlanjur nyaman dengan Off tapi, kenapa jadi seperti ini? Gun lalu mengambil handphone yang ada di tas hitamnya yang sedari tadi ia gendong. Ia mencari nama kontak bertuliskan "Mae" kemudian menelfonnya.

Setelah diangkat oleh ibunya, Gun keluar dari toilet itu. "Mae, apa aku bisa meminta bantuanmu?" tanya Gun. "Tentu saja nak, apa yang kau inginkan?" tanya ibunya yang berbicara di telfon itu. "Aku butuh uang 10.000 bath" ucap Gun. Ibunya langsung kaget buat apa uang sebanyak itu. "Buat apa Gun?" tanya ibunya lagi. "Aku di jadikan bahan taruhan eh temanku, yang jika salah satunya kalah harus membayar 5000 bath" jawab Gun, yang masih teringat dengan percakapan Gxxod dan Tay. "Apa? Siapa itu? Berani sekali, bilang pada Mae, Mae akan bilang pada Pa untuk mengeluarkan mereka." Apa mengeluarkan mereka? memangnya ayah tiri Gun siapa, bisa mengeluarkan Gxxod dan Off. "Ah, Mae belum cerita padamu, ayah tirimu adalah pemilik sekolah itu Gun, maaf" Gun tidak mengira, ia sempat terdiam memikirkan hal itu.

"Tidak Mae, aku tidak akan minta mengeluarkan mereka, aku akan membalasnya sendiri. Aku hanya butuh uang itu" ucap Gun menenangkan ibunya, Ia juga berpikir ini mungkin salah satu alasan Mae memasukkannya ke sekolah yang cukup elit itu. "Apa kau akan baik baik saja" tanya Ibunya, begitu mendengar suara Gun yang sedikit sesak. "Iya, aku baik baik saja" jawab Gun. "Baiklah, Mae akan segera mengirimkan uang kerekeningmu, nanti mae kabari kalau sudah mae kirim" ibunya menuruti perkataan Gun. Gun kemudian mengiyakan dan menutup telfonnya.

Gun kemudian kembali ke apartement. Ia tak sabar menunggu esok, untuk mempermalukan Gxxod dan Off.

Flashback off.

Precious 1 & 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang