4

2.3K 204 6
                                    

Maaf, kalo ada typo. Happy reading..

14.41 PM.

"Ya, mereka memang lucu, tapi tidak bisa membuatku tertawa." Off terhenti lagi "Ada apa?" tanya Gun yang kemudian ikut berhenti. Off menatap Gun, seperti merasakan sakit. "Aku lapar, perutku sangat sakit" Gun terlihat sangat marah, ia mengira ada yang salah dengan perkataannya. Gun pun melanjutkan perjalanannya. "Maaf Gun, aku mau cari makan dulu." Tanya Off pada Gun yang sudah berjalan di depannya. Gun menggeleng. Disitulah mereka berpisah. Gun menuju apartementnya sedangkan Off pergi mencari makan.

Gun keluar dari lift, tepat di lantai 4 dia menuju apartement jenis convertiblenya. Dia membuka pintu apartementnya dengan password. Masuk, melepas sepatu, melemparkan tasnya kemudian masuk kedalam kamarnya dan merebahkan dirinya di tempat tidurnya. Dia memejamkan matanya. Mencoba untuk tidur, sampai akhirnya dia terganggu dengan bunyi handphone yang ada di saku celananya.

Dia mengambil handphonenya. Melihat siapa yang menelpon yang ternyata ibunya. "Khab Mae..?" Gun mengangkat panggilan itu lalu langsung berbicara. Di sisi lain ibunya mulai berbicara "Kau sudah pulang Gun? Mae akan pergi ke apartementmu, Mae membuatkan makanan kesukaanmu" tanya ibunya yang membuat Gun diam, dan memikirkan jawabannya. Harus bohong atau tidak.

"Aku sudah di apartement." jawab Gun setelah memutuskan untuk tidak membohongi ibunya. "Baiklah, sampai jumpa nanti." Gun kemudian menutup panggilan itu, dan menutup kembali matanya.

.
.

"Tunggu" teriak Off mencoba untuk menghalangi lift itu untuk tertutup, kemudian ia bisa masuk. Off tersenyum pada seseorang yang ada di dalam lift itu, membawa kotak makan yang cukup besar. "Kau masih SMA nak?" tanya wanita paruh baya itu. Off mengangguk dan tersenyum. "Dilantai mana kau akan keluar?". Tanya lagi wanita paruh baya itu setelah melihat Off menganggukkan kepalanya. "Di lantai 4" jawab Off dengan tersenyum.

"Ah, sama" jawab wanita paruh baya itu. Setelah lift berhenti dan pintunya terbuka. Off dan wanita paruh baya itu keluar. Off menuju ke apartementnya yang tepat di depan pintu lift. Sedangkan wanita paruh baya itu menuju ke pintu apartement sebelahnya Off. Off langsung masuk, tanpa menghiraukannya.

Melepas sepatu, meletakkan tasnya dan pergi ke dapur untuk mengambil piring. Ia kemudian duduk di sofa yang depannya ada TV, lalu menyalakannya dan bersiap untuk makan. Perutnya sudah keroncongan. Cacingnya sudah tidak sabar.

.
.
.

Gun membukakan pintunya, ia melihat Ibunya berdiri di depan pintu apartementnya. Gun mempersilahkan ibunya masuk. "Kau sudah makan Gun?" tanya ibunya yang langsung menuju ke dapur, Gun menggelengkan kepalanya. "Mae bawakan makanan kesukaanmu, akan Mae masukkan ke kulkas, jika kau mau makan kau bisa memanaskannya." ucap ibu Gun, yang di tanggapi anggukan Gun yang sudah duduk di meja dapur. Memperhatikan ibunya yang sedang memasukkan makanan itu kedalam kulkas.

Sudah lebih dari 2 bulan ia tidak bertemu ibunya. Ia dan ibunya hanya berbicara lewat telfon. Bahkan saat Gun pindah dari Chiang Mai, ia pindah dengan bantuan supir ibunya. Bukan ibunya yang mengantar untuk pindah. "Mae, setelah ini, mae akan kemana?" Tanya Gun, setelah ibunya memasukkan semua makanannya kedalam kulkas.

"Kenapa? Kau merindukan mae?" Gun menggeleng. "Jangan bohong Gun. Maaf Mae terlalu sibuk, sampai tidak membantumu pindahan" Gun mengangguk. "Mae, bisakah mae disini sebentar?" Ibunya mengangguk dengan mantap. Ibunya kemudian tersenyum setelah melihat wajah Gun yang tersenyum sedikit, senyum yang ikhlas. Malam itu Gun ditemani ibunya, sampai akhirnya saat pukul 9 lebih, ibunya pamit untuk pulang, Gun hanya bisa membiarkannya. Dia mengantar ibunya turun ke bawah. Setelah ibunya naik mobil, Gun kembali ke apartementnya, mandi dan bersiap untuk tidur.
.
.
.

Hari berlalu seperti biasanya, sudah dua minggu Gun berada di sekolah itu, tidak ada yang special hanya saja High Geng semakin dekat dengan Nanon, Chimon terutama Gun. Gxxod semakin menunjukan kalau ia benar-benar mendekati Gun. Dia selalu mengikuti Gun dari mulai dan sampai selesai pelajaran. Sampai di gerbang. Bahkan Gxxod berusaha untuk mengantar Gun untuk pulang, tapi Gun selalu menolaknya.

Ia sering, tidak selalu, pulang dengan Off menyusuri taman itu berdua, saja. Tapi selalu juga Off menyimpang untuk membeli makan. Gun hanya langsung pulang ke apartementnya.

Pagi itu, Gun berangkat seperti biasa. Ia menyusuri jalan taman itu, lalu terdengar suara Off yang memanggil. Mereka berangkat bersama lagi, meskipun tidak di setiap pagi. Setiap sampai di sekolah, jika di tanya teman yang lain pasti menjawab, "kami bertemu di depan gerbang tadi" alasan yang sama untuk kesekian kalinya, dengan pertanyaan yang sama.

Entah, mengapa mereka berdua tidak mau orang lain tau, kalau mereka saling melambatkan berjalan ditaman itu dengan niatan saling menunggu. Pelajaran keduapun dimulai, Matematika, yang terbilang susah. Bu Godji memberikan tugas untuk kelompok yang masing-masing terdiri dari dua orang. Setelah membagikan kelompok, bel istirahat pun berbunyi.

Mereka pergi ke kantin seperti biasa, bedanya dengan pertama Gun masuk di sekolah ini, sekarang tidak hanya Chimon, Nanon yang duduk bersama Gun untuk makan, tetapi juga Off, Gxxod dan juga Tay. "Gun, malam ini kau ada acara?" Gun menganguk. "Acara apa? Aku ingin mengajakmu jalan". Sontak teman yang lain langsung mengejeknya kecuali Off. Karena malam ini Gun ada rencana dengan Off. Ya, yang bisa dibilang tidak bisa ditunda.
.
.
.

TBC

Hai.. Author ngetik chapter ini pas mata author sudah 5 watt.. Mungkin banyak typo di chapter ini. Author ingin cerita ini cepat selesai. Bahkan mungkin tidak sampai 10 chapternya. Spiler lagi... Bakal ada New lohh... Tapi tunggu, New muncul di pertengahan, kalo nggak akhir cerita..

Thanks for reading <3

Precious 1 & 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang