Maaf, kalo ada typo. Happy reading..
11.27 PM.
Off kemudian berbalik.. Ingin keluar dari kamar Gun, tapi ia terhenti, ia membalikan badanya lagi, lalu berjalan mendekati Gun. Ia membungkukkan badanya sedikit, mengambil selimut yang ada di bawah kaki Gun dan menyelimuti Gun. Membuat Gun merasa lebih hangat dan nyaman. Ia kemudian keluar dari kamar itu, menutup pintu dan akhirnya keluar dari apartement Gun setelah memakai sepatunya.
Off tersenyum sedikit, ia teringat akan wajah Gun yang sangat lucu saat tidur tadi. Ia kemudian berjalan, sekitar 2 meter menuju apartementnya yang tepat bersebelahan dengan Gun. Off masuk dan mandi, lalu bersiap untuk tidur. Ia juga tidak mengira, bahwa ia bertetangga dengan Gun. Off teringat akan wanita baruh baya yang ia temui di lift, yang sekarang menyadari bahwa mungkin ibunya Gun, pikir Off. Tapi memang benar kan?.
6.51 AM.
Gun membuka matanya perlahan, menerjapkan matanya beberapa kali karena sinar matahari yang masuk lewat jendela kamarnya. Ia berusaha untuk mengumpulkan kesadarannya. "Perasaan tadi malam aku tidur di sofa" ucap Gun saat kesadarannya sudah terkumpul, ia lalu pergi ke kamar mandi. Mandi lalu bersiap untuk pergi sekolah. Saat sudah selesai, ia kemudian memakai sepatu dan keluar dari kamarnya.
Ia dikagetkan oleh sosok pria tinggi yang bersandar di tembok, seperti seorang model yang sedang melakukan pemotretan. "Sedang apa kau Off?" tanya Gun begitu menyadari kalau itu adalah Off. "Menunggumu lah.." jawab Off, setelah ia berdiri tegap tidak bersandar pada tembok apartement itu. Gun mengangkat alis kanannya. "Kita kan satu kelas, tujuan kita sama. Tidak ada salahnya kan kalau berangkat bareng?" Gun hanya mengangguk menanggapi perkataan Off. Ia kemudian berjalan menuju lift, memencet tombol dan setelah pintu lift terbuka ia masuk, diikuti dengan Off.
Di perjalanan "Off, apa kau yang membawaku pindah dari sofa ke kamar" tanya Gun menghilangkan suasana hening itu. "Yeap" jawab Off dengan cepat. "Terima kasih" ucap Gun. Lalu Off hanya mengangguk. Mereka berdua semakin dekat, entah karena hampir setiap hari bertemu atau apa. Meskipun Gun tidak banyak bicara dan Off banyak bicara, mereka berdua merasa nyaman saat berbicara. Bahkan mereka senang sekali kalau mereka ternyata bertetangga. Bisa menghabiskan waktu bersama kan?.
Sampai di kelas, banyak siswa yang sudah berangkat. Tak ada satupun siswa yang bertanya bagaimana mereka bisa berangkat bersama, seperti sebelumnya. Yah, siswa yang lain pasti tau jawabannya "Kami bertemu di depan gerbang tadi" pasti, entah Off atau Gun yang menjawabnya seperti itu. Tapi itu tidak direncanakan loh.. Padahal kali ini jika ada yang bertanya, mereka pasti menjawab kalau mereka tinggal di gedung apartement yang sama. Tapi tidak ada yang bertanya. Ya sudahlah.
Gun menuju kursinya, begitu pun dengan Off. "Gun, tumben kamu berangkatnya siangan, biasanya aku berangkat aja kamu udah duduk manis." Tanya Chimon yang sedari tadi mengobrol dengan Nanon. "Tadi malem ngerjain tugas matemaika, terus bangunnya kesiangan." Chimon dan Nanon hanya mengangguk.
Sedangkan Off di kelas sebelah kiri, dia ditatap tajam oleh Gxxod dan juga Tay. "Wah, berangkat siang nih" ejek Tay yang tahu kalo Off memang selalu berangkat lebih awal. "Off, kok setiap pagi kamu selalu berangkat sama Gun sih? Kau mulai deketin dia yah?" Off mengangkat kedua alisnya, bingung untuk menjawab pertanyaan Tay. Gxxod hanya melirik tajam wajah Off. Off mau menjawab kalau mereka tinggal di gedung apartement yang sama tapi sebelum menjawab, guru B.Inggris sudah masuk duluan. Dan memulai pelajaran.
14.30
"Nanon, Chimon habis ini kalian mau kemana?" Tanya Gun sambil merapikan buku dan memasukkannya kedalam tas hitamnya. "Kita mau ngerjain tugas matematika, kamu kan sudah. Kita belum" jawab Nanon. Menunjukan wajah kecewanya karena seharusnya ia ingin pulang dan langsung tidur. "Kalian satu kelompok?" tanya Gun lagi. Mereka berdua mengangguk. Lalu berdiri berpamitan pada Gun dan kemudian berjalan keluar kelas.
"Tay, Gxxod kalian mau main video game nggak?" Tay dan Gxxod menggeleng kepalanya bersamaan setelah Off melontarkan pertanyaan itu. "Hah, kami mau mengerjakan tugas matematika, kau kan sudah.." jawab Tay, Off mengangguk, mengerti akan maksud Tay. Off kemudian berdiri dan keluar kelas.
Sekarang Off berdiri di depan Gerbang sekolahnya. Menunggu seseorang. Ya seseorang itu adalah Gun. "Gun" panggil Off setelah melihat pria mungil yang sidah pasti itu Gun. Gun lalu berjalan menuju kearah Off. "Gun, hari ini ada acara nggak?" Tanya Off setelah Gun berdiri di depannya, Gun kemudian menggeleng. "Jalan yuk, refreshing gitu, tapi makan dulu." ajak Off sambil menaik turunkan alisnya. "Kemana?" tanya Gun. "Nanti kau juga tau, ikut aja" ucap Off lalu berjalan, kemudian disusul oleh Gun di belakangnya.
15.11
"sampai juga" ucap Nanon kemudian meletakkan tasnya pada tempat tidurnya. "Mon, kau mau minum apa?" tanya Nanon yang melihat kearah Chimon yang sudah duduk di sofa yang ada di kamar Nanon. Mereka akan mengerjakan tugas matematika, dirumah Nanon. Sore itu orang tua Nanon belum pulang dari kerjanya, jadi Nanon mengajak Chimon untuk mengerjakan tugas di rumahnya.
"Terserah, yang penting jangan air putih, kopi ataupun susu." jawab Chimon sambil memainkan handphonenya. "Bilang aja minta jus gitu" jawab Nanon yang mendapat tanggapan senyum kecil dari Chimon. "Ya udah bentar, aku bikinin." Nanon kemudian keluar dari kamarnya menuju dapur dan membuatkan jus mangga untuk Chimon.
Nanon masuk kedalam kamar membawa dua buah gelas yang berisi jus mangga buatannya. Ia meletakkan gelas itu di meja kecil yang ada dikamarnya. Ia berjalan menuju arah ke sofa dimana Chimon tidur. "Baru ditinggal sebentar, udah tidur aja nih anak. Dasar maniak tidu... Arhhhh" Nanon tersandung kakinya sendiri, membuatnya jatuh di atas tubuh Chimon yang sedang tertidur.
Chimon pun kaget dan langsung membuka matanya, sekarang Nanon dan Chimon saling bertatap mata, sekitar satu menit, membuat iris mata keduanya bertemu. Ada perasaan yang aneh di hati Chimon. Tapi ia langsung sadar dan berdahem.. "Eghemm" Nanon pun juga tersadar lalu langsung berdiri. "Maaf, aku tersandung tadi.
Suasana menjadi sangat canggung diantara mereka berdua. Hening. Apa yang dipikirkan keduanya? Mereka mengerjakan tugas dalam diam. "perasaan apa ini?" ucap Nanon dalam hatinya. Canggung, sangatlah canggung.
.
.
.TBC.
Sorry, pendek banget yah? Tapi bakal sering update kok. Gimana sama momentnya NaMon? Suka nggak? Kalo suka di chapter selanjutnya author bakal nyelipin moment-moment dari mereka loh..
Terimakasih sudah membaca <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious 1 & 2
FanfictionOFFGUN • COMPLETED Gun Attaphan sudah menjalani kehidupannya dengan berat karena kedua orang tuanya yang berpisah, hingga akhirnya ia harus pidah dan berpisah dari neneknya. Di saat itulah ia bertemu dengan seorang pria bernama Off Jumpol yang memb...